My Beloved Enemy 4

39 4 0
                                    


You are a Devil or an Angel ? -





***




  Agra benar-benar memasak makanan untuk Neska. Setelah 10 menit berkutat di Dapur akhirnya cowok itu berjalan keluar sambil membawa dua mangkok mie yang entah mengapa membuat gadis yang tengah duduk di bersila di atas karpet pink ruang tengah itu terpesona.

Gadis itu berkedip beberapa kali. Bau khas mie yang entah mengapa berbeda itu semakin membuatnya lapar.

Dengan menggaruk sisi kepalanya cewek itu bertanya sedikit ragu.

"Loo.. beneran bisa masak, ini nggak di masukin racun kan?"

Neska mendekatkan hidungnya pada semangkok mie di depannya.

Tuhann. Makhluk apa sebenarnya yang Engkau ciptakan di depanku ini.

Gadis itu terheran kenapa seorang Agra Mahardika bisa memasak dan makan bersamanya, apa semua ini hanya mimpi saja. Yang dia pahami adalah mereka berdua adalah musuh, bahkan tiada satu hari pun mereka tidak bermasalah. Neska yakin Agra juga pasti membencinya karna beberapa kali dia melaporkan Cowok itu ke BK.

Tapi apa ini, dua orang musuh sedang duduk bersama bahkan makan dan memakan makanan yang sama. Neska masih terheran.

Apa ini yang di sebut takdir?
Memikirkan itu dia bergidik ngeri. Bagaimana dia membayangkan mereka berdua saling jatuh cinta. Itu tidak akan pernah mungkin terjadi.

Jika dia jatuh cinta pada seseorang Agamlah seharusnya yang dia sukai, karna sahabatnya itu lebih mengenalnya dari siapa pun. Tapi entah kenapa sampai sekarangpun dia belum merasakan hal itu pada sahabatnya. Dia hanya menganggap Agam sebagai sahabat plus Kakak untuknya.

Agra menopang dagunya melihat gadis di depannya sedang melamun. Ekspersi wajahnya yang tiba-tiba mngernyit lalu menggangguk kemudian menggeleng" sendiri membuatnya terpana. Gadis yang sangat unik, bahkan dia tidak memperhatikan orang lain dan asyik dengan dunia khayalannya sendiri.

Tukk..

Sebuah Sumpit melayang di kepala gadis itu sehingga membuatnya mengerang.

Sambil mengusap-usap kepalanya dia menatap Agra sambil melotot. Cowok itu hanya menaikkan satu alisnya.

"Makan bukan nglamun," Perintahnya.

Gadis itu mencibir sambil mengambil sumpitnya kemudian memakan mie di mangkoknya.

Matanya melebar. Kog enak banget sih, lebih enak dari bikinan gue coba. Masak gue kalah sihh..

Agra yang lagi-lagi melihat gadis itu melamun berdecak sebal. Tangannya spontan menyentil kening gadis itu.

Neska tersentak sampai-sampai mie di dalam mulutnya tertelan seketika membuatanya terbatuk.

"Uhukk..uhukk..uhukk.. uhuk." Sambil memegang dadanya tangan yang satunya melambai pada Agra.

Cowok itu segera memberikannya segelas air. Dengan cepat Neska meminumnya.

"Lo gilaa ya.. uhukk.. gue keselek tau..uhuk." Gadis itu terbatuk sambil menggerutu.

Agra menoleh sekilas, lalu melanjutkan menyendok mienya. Belum sempat mie itu masuk ke ke mulutnya Neska merebutnya duluan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri.

"Inih balekhan bwuat lo karna bwikin gue hampir celaka. (Ini balesan buat lo karna biki  gue hampir celaka)" Kata gadis itu sambil mengunyah mienya.

My Beloved EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang