Azam's PovPagi ini, ketika aku sampai di sekolah, aku melihat seorang gadis berhijab, berseragam putih abu-abu sedang membantu seorang nenek yang ingin menyebrang jalan di zebra cross depan sekolah. Keadaan saat itu jalanan sedang macet. Karena banyak pengendara yang tidak mau mengalah. Akibatnya nenek itu kesusahan untuk menyebrang.
Sepertinya aku mengenal gadis itu. Benar, itu dia, Nayla Nadira. Gadis cantik nan rupawan. Semua orang akan menyukainya hanya dengan sekali melihatnya.
Dia teman sekelasku. Hampir tiga tahun kami bersama. Dia baik, cerdas, cerewet hahah, dan dia idaman. Banyak yang jatuh hati padanya. Banyak yang menembaknya, ddorrr hahah tidak, maksudku banyak sekali yang ingin menjadi kekasihnya tapi dia tetap pada prinsip agamanya. Iya, dalam agama Islam pacaran itu sesuatu yang dibenci Allah dan itu haram.
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al Israa. ayat 32)
Aku salut padanya, dia tetap mempertahankan perintah Tuhannya. Padahal, dengan kecantikan dan kecerdasannya dia bisa saja memilih pria yang ia sukai.
.
Aku Azam, seorang remaja yang duduk dibangku SMA kelas XII, yang mengabdikan dirinya untuk agama dan negaranya. Aku pejantan tangguh haha. Tidak setangguh itu, tapi doakan saja. Aku remaja dengan segala kelabilannya. Apalagi tentang perasaan, akulah rajanya. Orang-orang pasti mengira aku sulit jatuh cinta, karena mungkin pembawaanku yang selalu ceria bak jomblo yang sedang mencari kesenangan dunianya haha. Salah cuy. Akulah orang yang sangat mudah jatuh cinta. Eitss, jangan salah geprek dulu, aku mudah jatuh cinta kepada seseorang yang berakhlakul karimah, baik perempuan maupun laki-laki. Aku iri dan terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku juga selalu berusaha memantaskan diri agar menjadi hambaNya yang taat..
"Kriiiinnnggggggggg" bel masukkan telah berbunyi, saatnya jam ke 5-6 dimulai.
"Naylaa". panggilku
"Kenapa?" tanyanya.
"Udah fisika belum? Gak ngerti nih. Ajarin plis." pintaku padanya.
"aelah, malas bat gue." katanya dengan bercanda.
"memang kan kalo orang pelit tuh begitu lah. Belum pernah disabet kuncir kuda kah?" ujarku sambil tertawa.
"Hahaha, gitu dong ngegas. Nggading bercanda, gih sini aku jelasin." katanya dengan santai..
Nayla ini, asik orangnya, pintarnya kebangetan. Pembicara yang baik, motivator banget, kata-kata yang dia ucapkan selalu menguatkan orang yang mendengarnya. Dia moodboster semua orang. Kami sering bertukar pikiran mengenai segala hal. Aku cukup dekat dengannya, namun tetap pada batasannya. Ramahnya bukan main, tapi kalo orang tersayangnya didzolimi dia bakal maju dan berada paling depan. Dia penyayang, orangnya juga terbuka. Bagaimana bisa semua orang tidak mencintainya. Aneh sekali berarti.Anehnya lagi, aku menyukainya.
Sebenarnya sudah lama, sejak awal masuk SMA. Tapi aku hanya memendam dalam diam. Kata orang kalau cinta jangan dipendam, nanti kepikiran. Aku malah bingung. Untuk apa kita menyampaikan rasa, emang kelanjutannya gimana? Mau pacaran? of course, NO . Mau nikah? yakali kita kan masih sekolah. Hayoo yang bisa jawab dapat 100 deh. Lagi pula kalo kita menyampaikan rasa, bukannya malah membuat si perempuan berharap? Jangan berharap sama manusia coy. Gak baik buat kesehatan haha.Buat pejantan tangguh, bagi yang merasa saja, hal terpayah dan terbodoh yang kita lakukan adalah menebarkan pesona ke setiap wanita dan menyatakan cinta ke setiap wanita lalu menggantungkannya.
#thuglifeMemang tidak salah menyampaikan rasa, tapi timing nya tidak tepat. Bukan sekarang coy.
Aku masih berusaha memantaskan diri. Kata orang, jodoh itu cerminan diri. Kalo mau dapat jodoh yang baik, kitanya juga harus baik. Kalo mau mendapatkan cintanya, kejar dulu cinta Sang Pemilik Hatinya. Serahkan saja padaNya. Wong Allah kok yang punya skenarionya.
"Lepaskanlah, maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita.
Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Merelakan
RomanceJika mencintai artinya merelakan, dan merelakan artinya kehilangan, sungguh aku akan memilih untuk tidak pernah mencintaimu. - 2006, yang tengah merelakan Disatu sisi aku mencintaimu, namun disisi lain aku juga menyangi sahabatku.