RAYLONNA THE DREAMER?

CHAPTER 09

CHAPTER 09

OLD MEMORIES
BY : ANNELL CJROSEY ADOREY

" Bila besar nanti saya mau khawin sama kau Ray.. Hehe " Samson

" Yakah.. Tengoklah kalu kau hensem, saya terima. Kalu nda hensem terpaksa reject lah haha " Raylonna

" Uish!! Kecil-kecil pandai memilih sudah, bagus kalu ko lawa " Samson

" Haha... Saya nda mau khawin kau Son.. " Raylonna

" Aikk! Kenapa pula " Samson

" Sebab kau saya nda mau friendship kita pupus... " Raylonna

" No, Ray... Cara kau berfikir salah ni " Samson

" Hurm... Nantilah biar yang di atas tentukan " Raylonna

" Ko jahat Ray... K bye " Samson terus beredar dari sana, dengan muka yang masam.

" Ish... Macam pundan, sikit-sikit merajuk " Raylonna

Itulah kali terakhir mereka berbual. Raylonna dan keluarganya berhijrah ke Bandar disebabkan ayah Raylonna mendapat perkerjaan yang lebih baik. Raylonna tidak pun sempat memberitahu Samson yang mereka sekeluarga akan berpindah.

Flashback end

Terlihat seorang lelaki segak bergaya, merenung Raylonna dengan dalamnya.

" Hurm.. kau Samson? " Raylonna cuba meneka.

Lelaki itu tersenyum.

" Ingat pun kau sama saya.. It's been a longtime Ray, so how are you? " Samson

" Macam yang kau nampak sekarang... " Raylonna melarikan pandangannya dari merenung wajah Tampan Samson.

" Sorry Ray, saya baru tahu kau balik kampung... Nda sangka masa saya datang pada waktu yang salah... Tapi syukurlah juga saya sempat membantu kamu tadi.. Kenapa dengan Ralinda? " Samson

Raylonna hanya membalas dengan senyuman kelatnya. Dan cuba menukar topik mereka.

" Apakhabar kau son? Kau sudah khawin? " Raylonna

" Aikk... Tukar subjek nampak?? Hehe " Samson

" Nantilah kita cerita pasal Ralinda... " Raylonna serba salah untuk menceritakan kisah sedih hidup kakaknya.

" Saya belum berpunya Ray, saya tunggu kau... Takkan kau lupa sudah apa yang saya cakap dulu.. " Samson

" Haha... Itu janji masa kita budak-budak lagilah Son " Raylonna

" Teda bezalah... Sebab bagi saya tiada yang berubah " Samson

" Saya teda masa depan Son, bagus kau cari perempuan lain...  " Raylonna

" I am your future Ray... " Samson cuba untuk meyakinkan Raylonna.

" Saya rasa nda sesuai kita cerita pasal itu sekarang... We talk about it some other days... " Raylonna

" Okay, saya masih buli tunggu. " Walaupun agak kecewa dengan jawapan dari Raylonna, Samson tetap menerima dengan hati yang tenang.

Tiba-tiba muncul seorang lelaki berpakai kot putih di hadapaj mereka.

" Siapa keluarga Mrs.Ralinda? " Doktor

" Saya Doc, macam mana sudah keadaan kakak saya? " Raylonna

" sebelum saya jelaskan keadaan kakak kamu, buli saya tahu husband kakak kamu di mana? " Doktor

Raylonna seperti kehilangan kata-kata. Dia tidak tahu bagaimana mahu menjelaskan hal sebenarnya.

" Ada apa-apa yang seriuskah Doc, sebab husband dia outstation sekarang.. " Samson tiba-tiba bersuara.

" Oh okay, begini keadaan Pesakit sekarang tidak berapa baik, dia mengalami pendarahan tetapi kandungannya dia masih bisa diselamatkan. Tapi buat masa ini kami belu buli kasi balik dia dulu.. Dia masih perlu untuk tinggal di sini untuk memastikan yang dia betul-betul sihat untuk balik ke rumah. " Doktor

" Kakak saya sudah sedar? Buli saya jumpa dia sekarang? " Raylonna

" Sekijap lagi kakak kamu akan dipindahkan ke wad biasa..  Lepas ni kamu buli sudah masuk jumpa dia " Doktor

" Thank you Doc... " Raylonna

Doktor itu membalas dengan senyuman dan meminta diri dari sana.

" Ray, jom pigi lunch dulu... Nanti kita pigi balik " Samson

" Saya nda lapar Son, kau pigi sajalah... " Raylonna

" Hurm... Please " Samson cuba memujuk.

" Okaylah... Tapi nda buli lama-lama arr, Ralinda tertunggu-tunggu nanti.. " Raylonna

" Oraits... Don't worry, it wont take long " Samson

Mereka mulai melangkah menuju pintu keluar dari hospital itu.

" Raylonna? Is it you? " Ada seseorang menegurnya dari arah belakang Raylonna.

TO BE CONTINUE...