190. Sabda Pandita Ratu

2K 38 3
                                    

Arientala.Com
aplikasi|berita|puisi|sejarah|cerita|teknologi|tips dan trik

Enter keywords
Search
Sabda Pandita Ratu
SambungFacebookTwitterGoogle+


WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Episode :
SABDA PANDITA RATU
========================

Seperti dikisahkan sebelumnya dalam episode Kematian Sang Pendekar , Datuk Rao Pangeran Peto Alam yang merupakan tunggangan Datuk Rao Basaluang Pitu mengalami serangan bertubi-tubi dari seekor Kelelawar Hitam Raksasa dibantu Ratusan jin berjubah dan bermuka hitam serta Jin jin Lainnya yang berjubah dan bermuka putih.

Pertarungan yang tidak seimbang tersebut memaksa DatukRao Basaluang Pitu dan yang lainnya yang saat itu berada dalam Bola Lingkaran Saluang harus keluar dari Ruangan Tanpa Batas Tanpa Daya. Begitu keluar dari Ruang Tanpa Batas Tanpa Daya, kelima orang yang saat itu berada di angkasa terbuka kontan jatuh meluncur kebumi!

Namun dengan kesaktian yang dimiliki Saluang Dewa, Ning Rakanini dan kawan-kawannya yang melesat jatuh akhirnya bisa diselamatkan. Datuk Rao Basaluang Pitu juga kemudian berhasil menundukkan Kelelawar Hantu dan Para Pengawal Istana Langit dengan menggunakan tembang yang tertulis dalam Kitab Aksara Kidung Langgeng Smaradhana.

Kelelawar Hantu sendiri pada dasarnya sudah semenjak lama keluar dari kerajaan atap langit bersama para Pengawal Istana Langit untuk mencari Penguasa Istana Atap Langit dan Ken Parantili. Namun jejak Penguasa Atap Langit maupun Ken Parantili seakan-akan hilang ditelan bumi. Terakhir kalinya Kelelawar Hantu mengetahui jejak Ken Parantili adalah saat Selir Istana Atap Langit ini melahirkan bayinya ditemani oleh Jaka Pesolek.

Sang Kelelawar juga sempat melindungi bayi dalam guci tersebut kala beberapa ekor anjing jelmaan Delapan Sukma Merah berusaha merebut bayi dalam guci tersebut dari tangan Resi Kalijagat Ampusena di hutan jati tempat kediaman Nenek Katai Ning Rakanini Penguasa Rumah Ketentraman dan Keselamatan. ( silahkan membaca episode: Jabang Bayi Dalam Guci ) Pada saat itu sebenarnya Kelelawar Hantu ingin merebut bayi dalam guci tersebut guna dibawa ke istana atap langit di puncak Semeru, Namun kemunculan Dirga Purana di tempat itu cukup membuat Penjaga Istana atap Langit ini harus berpikir panjang sehingga membiarkan bayi Ken Parantili untuk sementara berada di tangan Resi Kali Jagat Ampusena.

Setelah beberapa lama Kelelawar Hantu akhirnya menyirap kabar bahwa bayi tersebut sudah berada di tangan orang lain, saat Kelelawar Hantu datang bersama rombongan jin Pengawal Hitam-Putih, Bayi tersebut ternyata sudah dibawa oleh Datuk Rao Basaluang Pitu dan yang lainnya kedalam Ruang Tanpa Batas Tanpa Daya untuk selanjutnya diserahkan pada Dewi Langit Bunga Tanjung dan Mimba Purana! Kelelawar Hantu dan Jin Hitam putih yang datang terlambat akhirnya melampiaskan kemarahannya pada Datuk Rao Pangeran Peto Alam yang saat itu sedang memikul bola Lingkaran Saluang yang berisi Datuk Rao Basaluang Pitu dan yang lainnya.

Datuk Rao Basaluang Pitu akhirnya bisa mengatasi Serangan Kelewar Hantu dan para jin Pengawal Istana Atap Langit sekaligus memberi pengertian bahwa bayi Penerus istana atap Langit tersebut sesungguhnya dibawa ke Istana Langit untuk digembleng dengan ilmu kesaktian dan kepandaian tingkat tinggi. Akhirnya setelah berhasil memberi pengertian kepada Para Penghuni Istana Atap Langit ini, Datuk Rao Basaluang Pitu lalu mengajak mereka semua yang saat itu masih berada diangkasa untuk segera turun guna membantu Sri Maha Raja Mataram dan Ksatria Panggilan menghadapi Jenazah Simpanan dan para Laskarnya.

Kedatangan kelima orang tersebut bersama dengan Kelelawar Hantu dan para Jin Pengawal Istana Atap Langit tentu saja memberikan bantuan yang amat besar terhadap Ratu Randang dan kawan-kawannya yang sudah kepayahan karena bertempur habis-habisan.

Sementara itu Wiro yang turun dari langit bersamaan dengan turunnya Kelelawar hantu dan rombongan Datuk Rao Basaluang Pitu langsung menyusup ke dalam tanah dengan menggunakan ilmu yang diberikan oleh Kakek Kumara Gandamayana guna menolong Raja Mataram yang ditarik kedalam tanah oleh Dirga Purana dan Hantu Bara Kaliatus.

Lanjutan Serial WIRO SABLENG. karya MIKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang