Arientala.Com
aplikasi|berita|puisi|sejarah|cerita|teknologi|tips dan trikEnter keywords
Search
Bintang Langit Saptuning Jagat
SambungFacebookTwitterGoogle+WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Episode :
BINTANG LANGIT SAPTUNING JAGAT
================================Titik air hujan mulai berjatuhan membasahi dedaunan pohon Kenanga yang banyak tumbuh di areal Pekuburan Batu wungkur. Tidak seperti biasanya, titik hujan yang turun kali ini tidak disertai dengan angin yang berhembus. Air hujan yang turun dari langit juga tidak terlalu deras, boleh dibilang hanya berupa rinai-rinai kecil.
Dalam udara malam seperti ini bisa dipastikan tidak ada orang yang rela melepaskan diri dibalik kemulan selimut hangatnya, apalagi untuk sekedar berjalan-jalan di Luar rumah. Sementara itu suasana mencekam sangat terasa menggantung di sekitar kawasan Pekuburan Batu wungkur. Pekuburan yang terletak tidak jauh dari Sleman ini, memang dianggap banyak orang sebagai salah satu tempat yang cukup angker.
Jangankan malam hari, saat siang haripun hanya sedikit orang yang berani untuk menginjakkan kaki di tempat tersebut.Hal ini tidaklah mengherankan karena sudah semenjak lama Pekuburan tua ini sudah tidak dipergunakan lagi. Para penduduk pedukuhan dan kampung-kampung sekitar kini lebih memilih untuk menguburkan sanak keluarganya ke Pekuburan Lembur Sawit yang letaknya memang agak jauh keluar dari wilayah Kadipaten Sleman.
Hal ini terjadi tidaklah terlepas dari beberapa kejadian yang pernah terjadi di seputaran Kawasan Pekuburan tersebut beberapa tahun yang lalu. Banyak cerita seram dan takhayul yang beredar di masyarakat yang menceritakan keangkeran kawasan ini sehingga orang-orang sudah tidak mau menguburkan keluarganya di pekuburan tersebut.
Namun berbeda dengan malam-malam biasanya, keangkeran areal pekuburan ini semakin kental terasa manakala beberapa malam belakangan ini sering terdengar suara isak dan tangis perempuan! Suara tangis perempuan yang terbawa angin tersebut kerap kali terdengar dari sebuah kuburan tua yang terletak disamping sebuah batu besar dan dirindangi oleh rimbunan Pohon Kenanga.
Setiap kali suara tangis itu terdengar, maka suara-suara binatang malam lainnya, yang biasanya meramaikan suasana malam sontak hilang seakan tertelan oleh kesedihan yang mengalun bersama isak tangis yang terbawa oleh angin malam. Malam itu Bulan bersinar terang menyinari kawasan pekuburan Tua tersebut. walaupun langit masih dihiasi awan mendung yang menitikkan rinai-rinai kecil, namun hal itu tak mampu mengalahkan tebaran pesona sang ratu malam.
Dibawah siraman sinar rembulan yang jatuh diatas sebuah batu disamping makam berpohon kenanga, terlihatlah sosok seorang gadis berambut panjang berkebaya putih duduk sambil memeluk kedua kakinya. Wajahnya yang pucat tidak tampak terlihat karena disembunyikan diantara kedua lututnya. Isak tangis disertai rintihan memilukan kerap terdengar dari bibirnya. "Wiro... aku tak tahu lagi kemana aku harus pergi mencari dirimu..." isak sang gadis perlahan, bahunya terlihat bergetar menahan kekalutan hatinya.
Kembali teringat dalam kenangannya bagaimana dirinya berkasih dan bercumbu mesra dengan Pemuda yang dicintainya. Masih terbayang dipelupuk matanya bagaimana Sang Pemuda yang tanpa mempedulikan keadaannya yang telah menjadi mayat mengecup lembut bibirnya serta mengungkapkan cinta kasihnya. ( baca episode: Misteri Dewi Bunga Mayat ) "Wiro...apa yang sebenarnya menimpa dirimu... apa yang harus aku lakukan agar aku bisa berjumpa denganmu...?" isak sang gadis kembali.
Sementara itu tak jauh dari batu tempat sang gadis berkebaya putih duduk menangis, seorang gadis berpakaian kuning tampak berdiri dibalik bayang-bayang sebuah pohon randu alas. Sesekali tampak sang gadis juga mengusap air mata yang juga menetes di kedua belah pipinya. "aku juga merasakannya Suci... akupun turut kehilangan dirinya!" ratap sang gadis dalam hati. "Ah... mengapa kita berdua harus bernasib sama seperti ini. alam memisahkan kita dengan orang yang samasama kita cintai..."batin sang gadis kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lanjutan Serial WIRO SABLENG. karya MIKE
AdventureLanjutan dari Episode 185. Jabang bayi dalam guci