H.O.P.E : [3]

62 5 0
                                    

"Hidup bagaikan roda yang berputar kadang dia berada di atas dan kadang dia berada di bawah. Sebuah roda akan terus berputar, ia akan terus menggelinding menikmati rute yang telah di tentukan, hingga ada seseorang yang menghentikan nya, barulah roda itu akan berhenti. Sama seperti kehidupan. Tak akan ada yang bisa menghentikan alur dari kehidupan seseorang, semuanya akan terjadi sesuai skenario yang telah di buat tuhan. Sama hal nya seperti roda, kehidupan seseorang pun akan berhenti jika tuhan memberhentikan nya."

By:@Tannichae_24

🍁🍁🍁🍁🍁

Arsen turun dari motornya, saat ia telah memarkirkan motornya tepat di halaman rumah yang terbilang sempit itu. Lalu, ia pun melepas helm nya. Dan masuk ke dalam rumah nya yang kecil.

Hanya ada 3 kamar sempit, dapur, kamar mandi dan ruang tamu saja di dalam rumah nya. Tidak ada barang mewah sedikit pun disana, bahkan di ruang tamu pun tak ada sofa sama sekali, hanya mengandalkan tikar yang di gelar saja dan tv yang berukuran kecil.

Ini lah kehidupan arsen yang sebenarnya. hidup nya penuh dengan kekurangan. Ia bukan anak dari orang kaya seperti kebanyakan orang bilang. orang tuanya sudah meninggal disaat ia berumur 8 tahun. Jadi, setiap pulang sekolah ia pasti akan bekerja untuk kehidupan sehari-hari nya. ia tinggal hanya bertiga dia, adiknya dan juga pamannya. karena, memang mereka berdua lah keluarganya yang tersisa. Tidak ada orang yang mengetahui kehidupan aslinya, kecuali gerry teman kecil nya itu. Karena, di sekolah nya banyak orang menganggap jika dia anak dari konglomerat, padahal persepsi mereka itu salah.

"Udah pulang kak?." sambut seorang remaja laki-laki di ambang pintu. sebelah tangan nya, memegang segelas air putih.

"Nih minum dulu, pasti lo haus." remaja itu pun menyodorkan gelas di tangannya tepat di hadapan kakaknya.

Arsen menerima gelas itu, kemudian meminum nya hingga tandas.

"Haus banget, mas." sindir remaja itu, saat melihat kakaknya begitu rakus menghabiskan air putih yang ia bawa.

arsen terkekeh mendengar sindiran yang di lontarkan adik semata wayang nya itu "di luar panas pha." ucap arsen, sambil mengelus surai cokelat adiknya.

"iyain deh, cepet sana mandi, ganti baju terus makan." alpha mendorong punggung arsen supaya kakaknya masuk ke dalam rumah.

"Iya--iya ah elo mah udah kayak emak-emak." gerutu arsen, berjalan menghampiri kamar nya. Setelah ia menyerahkan gelas kosong kepada alpha.

Hal itu membuat alpha terbahak, ia paling suka melihat wajah cemberut arsen. bagaimana dengan fans arsen di sekolah, jika mengetahui sifat asli kakak nya itu. Ya.. Arsen di rumah dan di sekolah itu berbeda. Arsen di sekolah cenderung orang nya dingin, irit bicara, cuek dan juga irit senyum. Namun berbeda lagi dengan arsen di rumah ia akan berubah menjadi orang yang hangat, friendly, baik dan juga humble. Saking humble nya dia, bahkan ibu-ibu di sekitaran rumah mereka pun pada mengagumi arsen, alpha dan pamannya.

Balik ke arsen, jika di tela'ah lebih jauh lagi, arsen seperti memiliki kepribadian ganda. Ia bisa berubah menjadi arsen yang dingin ataupun menjadi arsen yang hangat. Tentu saja, itu tidak gampang. Karena alpha juga merasakan hal yang sama, seperti yang kakaknya itu rasakan.

"Iya.. Gue emak terus bang rendra bapak nya dan lo jadi anak nya. Keluarga bahagia deh." teriak alpha, menggoda arsen.

"SIALAN." umpat arsen di dalam kamar nya. Dan hal itu, membuat arsen terkekeh.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Assalamualaikum... Yuhuu... Mama, anak mama yang paling cantik ini pulang." teriak nadine di ambang pintu, hal itu membuat para pekerja di rumah nya menghentikan aktivitas mereka saat mendengar teriakan 8 oktaf anak majikannya tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H.O.P.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang