Cerita 05

2.8K 29 4
                                    

Maafin ya kalO banyak tipo...

Kesalahan

Kebisingan suara musik yang mengalun disebuah bar tak membuat telinga Reynald merasa terganggu. Ia justru menikmatinya sambil meneguk segelas minuman pahit yang baru saja dituangnya dari botol. Ia teringat ucapannya pada Kayya tadi dan Kayya benar, dia telah bersikap kekanakan.
Merasa kesal hanya karena kesalahan kecil yang tak sengaja Kayya lakukan. Ia juga pergi begitu saja tanpa memberitahu Kayya kemana tujuannya dan tentu saja membuat Kayya cemas.

Sebenarnya ia sangat ingin menelpon dan menjelaskan pada Kayya, kalau ia tidak bermaksud untuk marah. Tapi Reynald mengurungkan niatnya dan kembali meneguk minumannya. Sudahlah, pikirnya. Lagi pula dia hanya pergi keluar sebentar untuk bertemu dengan temannya. Bukan pergi karena kemarahannya, ia bahkan tidak marah pada Kayya ia hanya sedikit kesal.

"Hai Man..." ujar seseorang sambil menepuk bahu Reynald.

"Kyle? Kau sudah datang." balas Reynald sambil menjabat tangan sahabatnya itu dan saling berpelukan sejenak.

Kyle dan Reynald sudah bersahabat sejak mereka kecil. Persahabatan mereka berawal dari hubungan bisnis kedua keluarganya. Namun saat kuliah Reynald memilih belajar diluar negeri. Dan ketika ia pulang Kyle justru pergi keluar negeri untuk melanjutkan studi magisternya. Lalu setelah itu Kyle menjadi dokter dan menetap beberapa tahun disana.

"Bagaimana kabarmu? Tanya Kyle. Reynald merentangkan sedikit kedua tangannya sambil tersenyum tipis dan nampak sebelah alis terangkat. Kyle tersenyum dan mengangguk. "Kau terlihat bahagia." ujarnya.

"Kau sendiri?" Reynald berbalik memberi pertanyaan.

Kyle menghela napas dan meneguk minumannya. "Aku sangat kacau." jawabnya.

"Kau belum menemuinya?"

"Sudah. Dan aku terlambat. Seperti dugaanmu dia sudah menikah." jawab Kyle lesu lalu meneguk minumannya lagi. "Seharusnya aku mengikuti saranmu untuk kembali lebih cepat. Tapi karena kebodohanku, kesempatan itu hilang." Reynald menepuk-nepuk bahu temannya itu. "Dia terkejut dan menangis saat kami bertemu." lanjutnya

Mereka meneguk minumannya. "Dia pasti sangat merindukanmu sampai tak bisa menahan tangis karena bahagia."

"Entahlah... Kuharap ucapanmu benar. Aku masih melihat cinta dimatanya, semoga aku tidak salah."

"Kurasa dia masih mencintaimu." Reynald tersenyum simbul ia memainkan gelas kosong ditangannya. seolah ia mengetahui sesuatu. Kyle menghela napas dan memijat kepalanya yang mulai berdenyut karena efek dari alkohol.

"Ngomong-ngomong selamat atas pernikahanmu. Maaf aku tidak sempat datang." kata Kyle. Ia tidak sempat menghadiri pernikahan sahabatnya empat bulan yang lalu.

"Tak masalah lagipula pernikahan kami dilangsungkan secara tertutup."

"Aku penasaran wanita seperti apa dia, hingga kau menyerah dan menikahinya meski tidak saling mengenal. Dia cantik? Imut? Seksi? Atau hot?"

"Dia sederhana." jawab Reynald singkat sambil menunduk dan tersenyum simpul ia teringat senyuman Kayya yang begitu manis.

"Sepertinya ditinggal oleh Sophie membuat seleramu berubah. Oh aku salah, kau tidak berubah memang wanita seperti itu yang kau suka. Hahaha"

Your touchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang