Part 3 (H-12)

2.8K 218 52
                                    

Andin melihat sekali lagi sekolah yang akan ditinggalkannya. Walau hanya sebagai guru sementara, namun di sini banyak sekali kisah, canda, dan tawa yang terpatri bersama anak didiknya. Bahkan gaji dua kali lipat yang Bu Tutik tawarkan pun tak menyurutkan niat untuk meninggalkan sekolah ini. 

Mungkin bisa dibilang lebay, keluar kerja hanya karena putus cinta. Namun, dia tak sanggup jika harus melihat salah satu dari pasangan tersebut mengantarkan Laura ke sekolah. Bukan hal mudah membuka hati untuk orang lain, apalagi orang itu selalu mendekati dan meyakinkan dia bahwa hubungan mereka akan halal.

"Serapuh apa pun kehidupan rumah tangga orang lain, jangan menjadikan itu alasan untuk membenarkan sebuah kesalahan." Ucapan Nisa terngiang di telinga Andin.

Apa kamu tahu, aku pun tersiksa, Kak? Apa kamu tahu jika bukan aku yang mendekati dia? Dia yang mendekatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa kamu tahu, aku pun tersiksa, Kak? Apa kamu tahu jika bukan aku yang mendekati dia? Dia yang mendekatiku. Dia menawarkan sejumlah pesona yang tak mampu aku tolak selamanya. Jika aku menjauh, dia makin mendekat. Apa kamu tahu jika akulah yang paling terluka? Namun kalimat itu tak pernah sampai, hanya berhenti di tenggorokannya.

Andin melihat ponsel, ada lebih dari dua puluh panggilan tak terjawab dari Gyo. Dia menarik napas lagi dengan panjang, mencoba menetralkan hati yang mulai terkontaminasi banyak hal. Matanya melirik ke arah jam tangan, sebentar lagi anak-anak pulang, dia pun harus segera meninggalkan sekolah. Tak ingin bertemu dengan salah satu di antara Gyo maupun Cinta.

Langkahnya mulai meninggalkan gerbang sekolah, tak dilihatnya Gyo yang langsung keluar dari mobil, lalu berlari mengejarnya.

"Andin, kita perlu bicara," kata Bagyo sambil mencekal tangan kekasihnya.

"Tak ada yang perlu dibicarakan. Aku sudah tau bagaimana kisah ini selanjutnya." Andin berkata datar.

"Pliiis. Kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya!"

"Sudahlah, aku lelah. Aku sudah kalah."

"Kalah dari siapa? Kamu bertanding dengan siapa?"

"Cukup! Ini masih lingkungan sekolah. Kita pergi dari sini." Andin tak ingin para wali murid tahu bahwa dirinya mempunyai hubungan dengan Gyo. Apalagi Bu Tutik, bisa ramai nanti.

Bagyo mengangguk, lalu berlari ke sekolah lagi, mengambil mobil. Tak lama, dia sudah menghentikan mobil di dekat Andin, mereka pun pergi.

###

Angin berembus pelan, memainkan dedaunan yang mulai menari ke kiri dan kanan. Sudah beberapa menit mereka sampai di taman, namun tak ada kata yang terucap dari bibir keduanya. Masih sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Taman Puspa yang mereka datangi itu terletak di Jalibar, ditumbuhi dengan banyak tumbuhan dan bunga. Terdapat beberapa kursi taman dan juga ayunan, ada satu gazebo kecil juga yang hanya muat untuk tiga orang, dan kini ditempati oleh mereka berdua.

 Terdapat beberapa kursi taman dan juga ayunan, ada satu gazebo kecil juga yang hanya muat untuk tiga orang, dan kini ditempati oleh mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demi Cinta (Repost Ulang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang