Minggu malam, di keheningan kota Bandung.
Gadis itu terus berlari, dan berlari. Tanpa peduli apa yang ada didepannya. Tak ada kata yang dapat mengekspresikan perasaannya saat itu.
Ia terus berlari, namun ia terjebak, di jalan buntu, di gang yang sangat sepi. Ia terpojok. Tamat sudah riwayatnya. Lelaki didepannya itu memegang pisau tajam, bersiap menghunuskan pisau itu tepat di jantungnya. Ia menutup mata berharap ini semua cuma mimpi dan dia akan segera terbangun. Tapi terlambat, tak ada yang dapat ia lakukan
Tiba tiba gadis itu mendengar suara pistol, disertai suara teriakan.
'apakah ini teman orang itu? Apa dia juga berniat membunuhku? Tamatlah sudah riwayatku' pikirnya."Dasar sampah tak berguna, berani beraninya ia memasuki wilayah ku"
Ucap suara berat dan dingin itu.
Gadis itu perlahan membuka matanya. Walaupun ia masih takut, tapi ia tahu kalau orang itu baik kepadanya. Ia harus mengucapkan terimakasih.
"Ma..."
Baru saja kata itu terucap dari mulutnya, kesadaran gadis itu mulai hilang.
"Hei..hei"
Hal itulah yang terakhir didengar nya.Gadis itu terbangun dengan keadaan masih sedikit lemas. Ia terperanjat karena menyadari bahwa ia tidak sedang berada di kamar tidurnya dan luka yang ada di tangannya telah diperban.
Tiba tiba seorang berbadan tinggi masuk ke kamar itu. Gadis itu mengenalinya dengan jelas, orang itu adalah orang yang telah menyelamatkan nya.
"Jangan dekat dekat! Lo apain gue semalam hah?!"
"Santai ferguso^-^° gue gak ngapain ngapain lu kok"
"Bohong!"
"Yaudah kalau gak percaya"
Laki laki itu keluar lagi. Meninggalkan gadis itu sendirian.
'apa yang kamu lakukan Sasa? Dia pasti marah besar'
Gadis itu keluar perlahan dengan perasaan takut. Di depannya berdiri laki laki tadi dengan tatapan dingin yang menusuk.
"Ngapain Lo?" Tanyanya
"G..gw..mau minta maaf"
"Oh" balasnya cuek.
'ayolah Sasa, kamu dah buat dia marah'
"Please, gw minta maaf! Gw bakal lakuin apapun buat Lo"
Laki laki itu tertarik.
"Apapun ya?"
Dia berjalan mendekati gadis tersebut. Semakin dekat dan dekat. Susana menjadi sangat canggung. Senyum tipis tersungging dari bibir laki laki itu.
"Hm... enaknya gw apain ya ni cewek?"
Gadis itu semakin takut. Ia pun mendorong laki laki itu menjauh. Namun tenaganya kalah.
"Hentikan!"
"Hehe... Gw apain ya enaknya?"
"Please lepasin gw!"
"Apa lepasin Lo? Gak segampang itu ferguso"
"Stop!!!"
Gadis itu reflek menampar laki laki tadi. Laki laki itu memegang pipinya.
'habis sudah Sasa . Apa yang kamu lakukan? '
Namun tanpa disangka senyum tipis kembali tersungging di bibir laki laki itu.
"Menarik"
Gadis itu terdiam.
"Lo bilang mau lakuin apa aja kan? "
"Gimana kalau Lo jadi babu gw?"
" Wat babu?! " Seru gadis itu kaget
"Yaudah kalau lo gak mau, gw bakal tahan Lo selamanya disini"
"Eh..eh gak!"
"Hem.."
"Iya deh gw mau jadi babu Lo!"
Dengan terpaksa gadis itu menerima tawaran laki laki tadi. Gadis itu mulai takut. Namun tanpa disangka nya, cowok tadi mengulurkan tangannya.
"Gw Nabil"
Katanya dengan senyum dinginnya. Dibalas dengan uluran tangan dari si gadis.
"Gw Sasa "
-----------------
Yeayyy ketemu lagi sama author unch #plak
Jadi kali ini adalah episode pertama dari kisah Nabil dan Sasa.
Maaf ya kalau masih banyak typo atau cerita nya gak nyambung
Author masih newbie soalnya hehewh:3
So karena ceritanya singkat, author bakalan kasih beberapa quotes singkat nih. Makasih buat perhatian nya:3
-------------------
Aku lebih menyukai bulan daripada pelangi. Bulan memang hanya datang di malam hari namun selalu menerangi hati. Sedangkan pelangi memang indah namun hanya singgah sesekali.
- cr to siapa aja lah:3
KAMU SEDANG MEMBACA
the snow heart
Teen FictionSetiap aku memandang langit sore Aku selalu mengingat nya Ya dia Dia yang selalu berada disampingku Selalu ada untukku Dia yang dijuluki "the snow heart" -sasa ----------------------- Hay semuanya!!! Salken ya aku author baru disini Kalau misalnya c...