keempat

15 3 4
                                    

Bruuukkk!!
Begitu bunyinya. Sasa sungguh berpikir bahwa ia sudah mati. Tapi kenapa ia sama sekali tak merasakan sakit?
Sasa bangkit. Barulah ia menyadari bahwa ia terjatuh ke atas badan Nabil. Ia terpaku.
Tiba tiba seseorang dengan rambut hitam panjang lewat. Orang itu terkejut.
"Sorry ganggu" kata orang itu sambil perlahan mengambil langkah mundur.
"Eh tunggu!!! " Kata Nabil langsung bangkit dan meninggalkan Sasa.
"Cieee.... Gagal baver deh:v" -author
"Pergi lu sana *dorong author" -reader
"Dasar reader jahanam *ft. Mip*r" -author
Dah dah -_
"Terus gw ditinggalin gitu aja gitu? :V"
Kata Sasa heran.
"Dasar"kata Sasa lagi.
  Sasa pun memutuskan berjalan pulang. Diperjalanan dia bertemu Daffa.
"Hai Sasa! " Sapa Daffa.
"Eh hai!"
   Mereka pun menghabiskan waktu dengan bercengkrama bersama.
Esoknya...
  Sasa datang lebih awal dari biasanya. Ia berniat memukul Nabil jika Nabil sudah datang. Ia masih kesal dengan kejadian yang ia alami kemarin.
   Sasa masuk ke kelas. Baru ada satu orang yang datang, namun orang itu tertidur
'siapa ya?' pikir Sasa.
   Ia mendekati orang yang tertidur itu. Setelah dekat bahwa ia menyadari. Rambut silver dan Hoodie familiar itu, tak lain dan tak bukan, orang yang didepannya itu adalah Nabil. Sasa berniat memukulnya, namun tak jadi karena ia melihat wajah Nabil yang kelelahan.
"Hem..." Gumamnya.
   Ia menyentuh rambut Nabil perlahan. Lalu membelainya dengan lembut.
'kalau kayak gini, siapa yang bakal ngira kalau Lo itu berandalan bil' pikirnya.
   Senyum tipis terukir di wajah Sasa.
Sasa keluar dari kelas. Ternyata sedari tadi Nabil tak sepenuhnya tertidur. Wajahnya memerah saat itu juga.
Beberapa saat kemudian....
  Sasa berjalan pelan melewati koridor sekolah. Suasana sudah lumayan baik. Tiba tiba Nabil menghampiri nya. Keadaan masih canggung karena kejadian semalam, dan tadi pagi.
"So..sorry ya semalam gw ninggalin Lo" kata Nabil membuka pembicaraan.
"I...iya gpp"
   Keadaan masih terasa sangat canggung. Dan tiba tiba seseorang menghampiri mereka berdua. Sasa mengenali orang itu.
"Hei Nabil! Katanya hari ni lo janji nemenin gw!" Seru gadis yang mendatangi mereka itu. Ternyata dia adalah gadis yang kemarin.
"Eh Lo siapa hah? Jangan main gas aja dong! "
"Lo yang siapa! "
Blablabla.... Ok author males ngetik, tapi pokoknya intinya mereka berantem dah"- author
"Dasar author pemalas #plak" -reader
Dah dah:'3
   Nabil berusaha menghentikan perkelahian emak emak itu... Ekhem maksud nya kedua gadis itu. Akhirnya Daffa datang. Dan melerai mereka sambil membawa Sasa.
"Aduh jadi salah paham kan Rai" kata Nabil bingung setelah Sasa pergi meninggalkan nya bersama Daffa.
"Dianya nyolot sih! Makanya gw marah!"
   Ditengah pembicaraan mereka, tiba tiba datang lah berandal kelas kakap SMA mereka.
"Hei! Lo yang namanya Nabil kan?"
Katanya sambil menunjuk Nabil.
"Lo udah anak baru udah berani ya deketin cewek tercantik di SMA ini"
Katanya lagi
"Terus?" Tanya Nabil dingin.
"Eh lo nantang gw ya?!"
"Kalau emang iya kenapa?!"
"Kalau gitu ayo sini, uji kemampuan Lo!"
"Heh, siapa takut!"
   Senyum miris tersungging di bibir Nabil. Sudah lama ia tidak begitu
---------------------------------
Hai semuanya!
Maafin author ya buat episode yang pendek sangat ini, karena keadaan hati author sedang tidak menentu hehe T_T
Thanks for reading
And keep voment ya!
--------------------------------
Hari ini gak ada quotes ya karena author gabut, maapkeun- by author mintak ditampol

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the snow heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang