kakak ipar ?

173 6 0
                                    

kak di masih terlelap di depan mata gue, kenapa kak di bobonya cantik. Engga kaya gue yang mangap iler sana sini

semenjak tadi malam gue jadi pengen liat dia terus, kak di mengerjapkan matanya

"kamu udah bangun dek ?"

"sudah"

"kakak masih ngantuk dek"

"sini peluk lagi" kak di makin mendekatkan dirinya ke gue "aku boleh cium kakak ?"

"heeum"

gue mengecup kening kak di, jika memang benar kak di memilih gue diantara banyak pilihan yang bisa dia pilih. Maka biar gue berjuang melawan bayang bayang maya, untuk memilih dia

"aku sayang kakak"

"aku juga dek"

tok...tok...tok

"iaa, kamu ga kerja ?"

gue ikutan membuka mata, karena gue rasain orang di dalam pelukan gue bergerak

"iya, ini aku bangun"

"kak siapa ?"

"kakak aku..."

gue deg deg an setengah mati, kakaknya kak di ada disini,cowok pula. Sejak kapan, apa karena dari kemarin gue ga keluar kamar dan gatau ada kakaknya kak di

"ayo bangun"

"gamau"

"loh kenapa ?"

"gamau"

"ih aneh kamu, ayo sarapan" kak di menarik gue buat bangun

"gamau"

"kenapa ?"

"takut"

"kenapa takut ?"

"emang orang harus ada alesan buat takut"

"yaudah makanya sama aku ayo"

gue dengan terpaksa ngikutin kak di ke meja makan, udah ada cowok yang duduk di meja makan. Umurnya sekitar 35-40an lah, putih bersih

"kak" dia menengok ke gue dan kak di,loh bukannya dia yang dulu bukain pintu pas gue nganterin kak di pulang

"jadi ini yang bikin ia suka dengerin lagu galau kalau malem"

"kaaaak"

"ahahahaha, pantes aja. Anak kecil sih, gemesin ya"

"kak hadi"

jadi ini kak hadi kakaknya kak di, kok mukanya beda ya sama foto foto yang aada dirumh ini

"kamu ga kerja ia ?"

"kerja"

"kok belum siap siap ?"

"nanti aja, aku males"

"macet loh kalo kesiangan"

"aku dianterin dia, iya kan !"

kak di nanya tapi ga pake tanda tanya, pernyataan itu sih bukan pertanyaan, gue ngangguk aja

"oh udah punya tukang ojek ya enak"

"enak aja, dia bukan tukang ojek aku..." kak di sewot sambil manyun

gue gemes pengen nyubit bibirnya, cuma ada kakaknya. Gue makan sambil nunduk nunduk, malu. Udah pernah salah kaprah sama kak hadi

"diem aja"

gue mendongak "eh apa kak ?"

"apa ? orang ga kenapa kenapa"

trus mereka berdua ketawa jail, oh pantes. Mereka beneran adek kakak, ketawanya sama.

beres sarapan gue duduk di kasir nungguin kak di make up, kak di ga pernah pake make up yang berlebihan cuma bedak, lipsticks, eyeliner, sama alis. Tapi selalu cantik

"kamu kenapa diem aja ?"

"gapapa"

"kamu malu sama kak hadi ?"

gue cuma ngangguk

"gapapa kak hadi ga pernah marah kok waktu tau aku suka kamu, dia juga ga pernah ngelarang aku"

"kok bisa ?"

"buat kak hadi apapun yang bisa jadi kebahagiaan aku dia juga pasti bakalan ikut dukung"

"kakak ga takut ngecewain kak hadi ?"

"kenapa ? aku bukan pencuri, aku juga bukan pemakai, aku ga kaya gitu. Aku cuma sayang kamu, trus masalahnya dimana ? ngecewainnya dimana ? kamu kalo punya fikiran dibuka dikit, jangan terlalu negative terus"

"ya aku kan takut aja"

"kamu takut apa belom bisa move on ?"

"udahlah"

"kalo gitu pacarin lah akunya"

"hahahahaha i'm falling in love with you 🖤"

"ga sempet gombal gombalan buru, aku ada meeting setengah jam lagi"

"mager ahhhh"

"deeeeek" kak di ngambil bantal buat nimpuk gue

"iya bosku"

best friends disaster (versi kak di)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang