"engga engga please"
"ya ampun ini bocah kaya diapain tau, sini buruan"
"kak ampun kak ampun"
"apaan sih kamu kaya diapain aja, ini pake. Cobain doang kalo emang ga cocok ya udah ga usah dipake"
"kak ya ampun, aku gamau pake legging"
"deeeek kamu cewek pake legging aja gamau"
"kak gamau kak, Ya Allah apa salah hamba"
"hap kenaaaaa" kak di meluk gue
"aaaaaaaaaaaaaaa gamau aaaaaaaaaaa tolong aaaaaaaaaaaa"
"dek hush kamu gila ya"
"aaaaaaaaaa gamau kaaaaak aaaaaaaaa"
"iya iya engga udah jangan teriak teriak teriak ya ampun"
"ahahaha aku menang"
"sudah gila kamuu"
"kakak ga bisa paksa aku hahahaha"
"kamu abisnya teriak teriak aja kaya anak sd mau disuntik"
"aus kak"
"bodo"
"kak mau jus"
"bodo"
"kak mau susu"
"bodo" dia liatin gue yang lagi liatin dia "heh kamu otaknya"
"eh kenapa ?" gue kaget di selepet pake legging
"otaknya ngeres"
"dih kakak aja yang fikirannya kemana mana, aku mau jus pake susu. Emang kakak mikir kemana ?" gue ketawa
"gatau gatau gatau gatau" kak di menutup dua telinganya
gue makin ketawa lebar, ngeledekin dia jadi hiburan tersendiri.
Gue udah memutuskan menerima tawaran kak di buat mencoba melupakan maya dan menerima kak diah
kenapa engga ? kenapa harus memaksakan menggenggam orang yang ga ingin digenggam, sedang ada yang dengan rela menggenggam sisi lain tangan kita
"kak aus"
"sana ke dapur gih, ada mbok ga. Minta dibuatin jus gih"
gue emang udah sering main ke sini, mbok sama mamang juga udah kenal sama gue. Tapi gue ga pernah berani nyuruh langsung mbok, ngerasa ga sopan. Kalaupun bisa sendiri gue kerjain sendiri paling mbok yang bantuin
"gamau"
"aku ?"
"iyah kakak"
"kenapa pacar saya umurnya 7 tahun lebih muda"
"apah ? pacar ? barusan ngomong apa kak ? pacar kakak?"
"ih apaan sih kupingnya ngaacooo"
"cieeeeee"
kak di langsung ninggalin gue ke dapur, gue ngintilin dari belakang
"kak, pacar mau jus mangga"
"deeeeeeeek"
gue langsung lari ke ruang tv pas kak di balik badan
"hahahahahahaha"
gue duduk dengan tenang setelah dibuatkan segelas jus mangga dan disediaiin egg roll
"kamu gamau kaya mereka ?"
"siapa ? cewek itu ?"
"aku mau si jadi cantik kaya mereka, tapi apa daya"
"ngawur aja anak ini"
"loh tadi kakak yang nanya"
"maksud aku kamu gamau kuliah kaya mereka ?"
"oh kuliah"
"kok cuma oh, jawab dong"
"aku mau kuliah tapi gamau pake biaya dari orangtua, aku bukan orang kaya. Keluargaku bukan orang yang berlebih, hanya cukup dan seadanya. Bisa lulus dari sekolah kejuruan paling favorit di bogor aja aku udah bersyukur banget, karena banyak perjuangan yang udah orangtua aku lakuin. Aku gamau nyusahin mereka, makanya aku kerja keras. Kalopun aku akan kuliah, ya itu harus dari jerih payah aku sendiri. Dan aku rasa aku belum cukup matang dalam keuangan sendiri buat ngebagi bagi, tapi ada saatnya nanti aku pasti kuliah"
"aku ga bisa ngomong apa apa"
"kenapa ?"
"aku ga salah jatuh cinta"
"idiiih, gombalnya"
"bener, aku dulu aja kalo kuliah jamannya males. Kalo kata kak hadi udah bayar aja temenmu suruh absenin kamu, kalo engga udah temenmu ajak makan yang enak suruh kerjain tugasmu"
"wkwkwkwkw kakak yang sesat ya"
"iya kak hadi selalu gitu"
"dia sayang banget sama aku, jadi dia gamau aku pusing mikirin masalah kuliah"
"untung kakak lulus"
"aku ga sebodoh itu tahu, aku males aja"
"masa muda penuh dengan ketidak gunaan"
"gayamuuuuu" kak di mengacak ngacak rambut gue
"kuliah ya kamu mau sekarang ataupun nanti"
"kenapa aku harus kuliah"
"buat diri kamu sendiri, biar bisa sukses"
gue yang lagi tiduran dipangkuan kak di melihat tatapan kak di yang bener bener tulus meminta gue kuliah
"kalo ga bisa ?"
"kamu pasti bisa, anggep aja kamu kuliah biar bisa sepadan pacaran sama aku"
"idih sombongnyaaaaa"
"hahahahaha"
"eh emang siapa yang mau pacaran sama kakak ?"
"deeeeeeek"
"ahahahahahaha"
"kita yang nanti pacaran kan ?"
"iya kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
best friends disaster (versi kak di)
Não Ficçãosebenarnya tak ingin kuceritakan detail bagaimana aku jatuh cinta padamu tapi aku ingin orang lain tahu bahwa kamu begitu luar biasa untuk dicintai dan aku beruntung pernah menjadi orang yang begitu mencintai dan dicintai