"ya Allah ini anak, darimana ajaaaaaaa"
"dari rumah mamah"
"ini jam setengah 12 kamu baru pulang, kenapa ga nginep sekalian di sana ?"
"aku takut"
"takut mamah sama papah ?"
"bukan"
"trus takut apa kamu ?"
"takut rindu kakak"
"ihhhh dasar gombal"
"kakak kenapa belum tidur ?"
"nungguin kamu lah"
"udah makan ?"
"belom lah, aku khawatir takut kamu kenapa kenapa dijalan. Aku telpon hapenya mati, siapa yang ga bingung coba"
"iya batrenya abis"
"kenapa ga dicas hapenya ? trus kenapa kamu pulang jalan kaki ? motormu mana ?"
"kutinggal"
"dirumah mamah ?"
gue duluin kak di masuk, panjang pertanyaannya kayak wartawan
"engga, di bengkel. Tadi motorku mati, lalu uangku habis. Kutinggal saja dia, dan kugade hapeku ke bengkel buat naik angkot kesini"
siap siap
"kok bisa ? uangmu habis ? kenapa ga telpon aku, kenapa ga ngabarin tau gitu kan aku susul, kamu mah apa apa tuh suka diem diem sendiri, kalo ada apa apa tuh ngomong......"
hiyaaaap a,b,c,d,e......sampe z
semua omelan ala kak di keluar, marahnya luar biasa"sudah sayang, lelah ga ngomelnya?"
"orang tuh kalo lagi dibilangin yang bener tuh dengerin, jangan dianggap bercanda. Kamu tuh emang bocah banget, udah tahu ga punya uang kenapa masih ngasih orang"
"loh memberi kan kepada yang membutuhkan kak"
"iya, itu dalam kondisi kamu juga ada uang. Jangan uang habis nekat ngasih orang, kamu kan dijalan mana tau ada apa apa. Ban bocor lah, bengsin abis lah, motor mogok lah"
"iya"
"jangan iya iya aja"
"-_- jawab salah gajawab salah
"kenapa sih ?" gue nengok, liat kak hadi lagi ngeringin rambut pake handuk, habis mandi dia jam segini
"ini cewek pulang jam segini, jalan kaki, kalo dibegal gimana ?"
"kamu cewek ?"
"kaaaak" gue meminta pembelaan
"kak aku lagi marah" kak di melotot
"ih galak kali adikku"
"udah lagi dimarahin iya iya doang lagi"
"kak aku jawab salah, dijawab iya salah" gue berbisik pelan ke kak hadi
"udah diem aja, dia kalo ngomel kayak mami. Galak"
"liat aja besok motornya aku seret pulang, kugembok nanti"
"iya udah gitu aja dek, biar anak ini ga kemana mana"
"-_- kak hadi dipihak siapa sih
"iya liat aja besok"
"iya dek nanti aku yang bawa motornya"
"iya kak, ambil aja kuncinya dari dia"
"siniin kuncinya dek"
issssh gue melotot, kak hadi ketawa
"kompor"
"mang enak, nakal sih"
"udah makan belum kamu ?"
gue menggeleng
"ya Allah, anak iniiiii bener bener bikin darahku naiiiik. Bunuh orang tak dosa, kukuliti kamu daritadi"
"hahahahaha"
"ayo beli makan, aku yang bawa mobil"
"mau kemana ?" kak hadi nanya
"beli makan"
"kakak ikut dek"
"ya udah ayo"
"kompor lagi, besok stick psnya kuumpetin" gue ancem kak hadi
"dih"
"bodo"
dan akhirnya kita bertiga keluar malem malem, cuma buat cari makan gue. Kak hadi yang bawa mobil, gue sama kak di dibelakang.
Emang enak jadi supir, kak di nyender di bahu gue. Gasadar diri ni pacar gue, gue pegel badannya makin gede
"jangan bodoh lagi, aku gamau kamu bodoh kaya gini lagi. Kamu boleh baik sama orang, tapi liat dulu diri kamu sendiri. Jangan nyiksa diri karena cuma pengen bantu orang, sedangkan kamu lagi engga ada rejeki berlebih. Baik boleh, tapi bodoh jangan"
"iya"
"aku gamau nanti kalo ga ada aku, kamu dibodohin sama orang lain. Dimanfaatin kebaikan kamu, demi kepentingan orang lain. Inget aku benci itu, kamu itu terlalu baik sama orang sampe gasadar diri kamu sendiri pun butuh diperhatiin. Aku marah karena aku sayang kamu, karena aku perhatiaan sama kamu. Nanti kalo ga ada aku siapa yang mau marahin kamu, ngerti ?"
"iya kak"
"pinter"
KAMU SEDANG MEMBACA
best friends disaster (versi kak di)
Saggisticasebenarnya tak ingin kuceritakan detail bagaimana aku jatuh cinta padamu tapi aku ingin orang lain tahu bahwa kamu begitu luar biasa untuk dicintai dan aku beruntung pernah menjadi orang yang begitu mencintai dan dicintai