Chapter 1. Roku Kanata
Ini adalah saat musim dingin. Setelah badai salju berhenti, seluruh manor Kanata tampak ditutupi dengan gundukan salju.
Terlihat di kejauhan dua orang bertelanjang dada, masing-masing membawa sebuah kapak besar di punggung berotot mereka. Pada pandangan pertama, panjang masing-masing kapak adalah 1 m.
Ini adalah awal musim dingin, dengan tanah yang seluruhnya tertutup salju. Suhu sangat dingin, sampai terlihat lapisan kaca di kolam-kolam Ikan halaman manor. Namun dua orang ini tampak tidak merasa kedinginan. Hanya terpampang wajah tanpa emosi.
Namun ini bukanlah hal yang paling mengejutkan. Yang lebih menakutkan adalah terlihat Harimau ganas di masing-masing sisi kedua Pria tersebut.
Kedua Harimau itu berwarna Merah dengan ekor seperti paku tajam yang bahkan bisa menembus baja. Mata buas di kedua harimau itu hanya menambah sensasi dingin menusuk tulang setiap melihat mereka.
Mereka berdua hanya Berdiri tanpa bergerak sedikitpun seperti patung. Tak lama datang Anak Kecil berumur 5 Tahun. Di belakang Anak Kecil itu terlihat seseorang mengejarnya dengan suara yang tak jelas dari kejauhan.
'TUAN MUDA, TUAN MUDA, anda harus kembali sekarang. Jika Nyonya Besar tau anda menyelinap keluar lagi, dia bisa marah besar! ' seru Pelayan Tua dengan nafas compang camping.
"Hahahaha, aku akan kembali jika kau bisa menangkapku. Ayo cepat kejar dasar lambat, hahahaha! " balas Anak Kecil dengan tawa puas.
'Aihh, Tuan Muda, apakah kau tidak kasihan pada orang tua ini. bagaimana kalau kita berhenti sekarang dan pelayan tua ini akan membuatkan 3 porsi besar puding coklat. '
Benar saja. mendengar nama puding coklat, Anak Kecil itu segera berhenti, dan berbalik.
"5 Porsi besar. "
Pelayan Tua hanya mengangguk pasrah dengan raut wajah letih. Di banding bermain dengan Tuan Muda-nya, sepertinya membuat puding tampak lebih mudah.
"Baiklah, tapi Tuan Muda harus cepat kembali. Sebelum Nyonya Besar kembali. "
Anak Kecil hanya mengangguk berlari menuju Pelayan Tua. tapi ditengah jalan, Anak Kecil itu terhenti karena tertarik melihat dua Harimau Besar di kejauhan.
Melihat Anak Kecil melihat kearah dua orang kekar tersebut, mereka segera merespon.
"Salam, Tuan Muda Roku! "
Anak Kecil menjawab dengan anggukan dan segera melanjutkan larian-nya menuju ke Pelayan Tua.
"Paman Qin, kapan aku punya hewan peliharaan seperti Harimau itu. Mereka benar-benar keren juga menakutkan. " Tanya anak kecil dengan wajah penuh semangat.
"Tuan Muda, Anda bahkan belum membangkitkan Sihir anda. Bagaimana mungkin anda bisa menjinakan Binatang Sihir kelas rendah seperti harimau itu. Jika anda mencoba menjinakan mereka sekarang, mungkin Tuan Muda akan berakhir di dalam perut mereka. " jawab Pelayan Tua tertawa, tak lupa menggoda Anak Kecil itu.
"Huh, jika anda tidak mau memberi tau, maka jangan memberi tau! " jawab Anak kecil mendengus kesal.
Melihat wajah kesal anak kecil, pelayan tua hanya tersenyum.
"Baiklah Tuan Muda, saya akan menyiapkan air hangat untuk Tuan Muda mandi dan juga lima porsi besar puding coklat tentu saja. "
Anak Kecil yang masih kesal hanya mengabaikannya, pura pura tidak mendengarnya. Pelayan Tua juga tidak memasukannya ke hati, dan segera menyiapkan air hangat dan membuatkan puding coklat.
.......
"Ayah, Tadi di halaman aku melihat Harimau Besar dan ganas. Ayah, kapan aku bisa mendapatkan hewan peliharaan seperti itu. " tanya Anak Kecil dengan suara kekanakan.
"Ehh? " Tertegun sesaat lantas orang itu segera tertawa terbahak bahak.
"Hahahaha. Roku, jika kamu ingin menjinakan Binatang Sihir. Maka kamu harus cukup kuat untuk membuat mereka tunduk dan membuat sumpah kontrak atau membentukan ikatan dengan Binatang Sihir tersebut. Kamu sekarang masih sangat lemah. Harimau yang kau lihat tadi mungkin terlihat kuat dan ganas. Tapi mereka hanya Binatang Sihir kelas rendah, Ayahmu bisa mengalahkan mereka dengan satu pukulan! "
Catatan : Kelas Binatang Sihir, Kelas Rendah - Kelas Menengah - Kelas Tinggi - Kelas Bahaya - Kelas Bencana - Kelas Kuno - Kelas Kiamat.
Mendengar Ayahnya mendeskripsikan Harimau kuat dan ganas yang tadi dia lihat sebagai Binatang Sihir lemah. Anak Kecil tertegun dengan mulut menganga.
"Bagaimana mungkin Harimau ganas itu disebut Binatang Sihir Lemah. Hanya auranya yang dikeluarkannya saja sudah membuatku merinding. Ayah kau tidak berbohong padaku kan? "
"Hahaha, Roku anda hanya belum cukup kuat. "
"Kapan aku bisa sekuat Ayah. Oh benar, kapan aku juga bisa menggunakan Sihir? Aku tak sabar ingin menjadi kuat dan melawan Binatang Sihir kuat untuk saya jadikan hewan peliharaan! "
Melihat anaknya yang bersemangat, orang itu menjawab lembut. Tatapan bahagia tak bisa disembunyikan di dua matanya.
"Roku kamu sekarang baru berusia 5 tahun. Tunggu 5 tahun lagi, setelah usia anda genap 10 tahun. Maka kamu bisa membangkitkan sihirmu dan menjadi sangat kuat si maaa depan. "
Mendengar Ayahnya menjawab 5 tahun lagi. Tatapan Roku yang semula bersemangat, sedikit kekecewaan ada di wajahnya. Tapi cepat digantikan antipasi.
"Baiklah Ayah, sebelum saya membangkitkan sihir. Saya ingin melatih beladiri dan memperkuat tubuhku. Aku pasti akan menjadi Penyihir paling kuat di Kota Azure. Tidak, Penyihir paling kuat di seluruh dunia. "
"Baik, sangat baik. Mulai besok ayah secara pribadi akan mengajar anda tentang melatih tubuh dan seni beladiri. Satu kelemahan penyihir adalah kemampuan bertarung mereka yang lemah. Pernah ada Master Pedang yang sangat kuat yang mengalahkan satu Kerajaan untuk menyelamatkan istrinya diculik oleh salah satu Pangeran Kerajaan itu. Master Pedang itu membantai jalannya ke kerajaan. Mengalahkan ribuan Prajurit dan Penyihir tanpa sedikitpun goreaan di tubuhnya. Akhirnya Raja Kerajaan itu pribadi meminta maaf dan berbicara bahwa itu semua hanya kesalahpahaman. Raja berjanji akan secara pribadi menghukum orang yang bertanggung jawab atas penculikan itu. Kisah itu sekarang menjadi legenda dan bahkan sampai sekarang menjadi motivasi bagi yang tidak memiliki bakat sihir untuk menjadi master beladiri kuat. Sigh~ bahkan Ayah tidak bisa menahan kekaguman bagi Master Pedang itu. "
Mendengar jawaban ayahnya, mata roku berbinar penuh semangat.
"Jika Ayah dan Master Pedang itu bertarung. Siapa kemungkinan yang akan menang? "
Mendengar pertanyaan ini, sedikit kilatan terlintas di mata orang tua itu. Dengan senyum misterius, orang tua itu mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah Roku, kamu harus segera bersiap. Minta Ibumu untuk mengganti pakaian anda dan bilang bahwa Ayah akan melatih beladiri untukmu. "
Sedikit bingung dengan ekspresi wajah ayahnya, anak kecil hanya mengangguk dan segera berlari menuju kamar ibunya.
Kamar itu segera berisi keheningan lagi, hanya wajah Orang Tua seperti mengenang masa lalu. Dia pun bergumam.
'Ahh, Blade sudah 8 tahun. Kuharap kau baik-baik saja di luar sana. Sigh~ aku rindu disaat kita bisa minum-minum lagi sampai mabuk, Sama seperti dulu! ' Kata Orang Tua menghela nafas.
Seterusnya hari-hari Roku dilalui dengan pelatihan berat. Setiap pagi sampai siang Ayahnya akan pribadi mengajarnya. Setelah itu dia akan diajar oleh Guru Sastrawannya tentang dunia dan cara bertahan hidup didalamnnya. Sampai tak terasa 5 tahun segera berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Sword : Rise in Time Fighter(HIATUS)
FantasySinopsis : Roku Kanata, seorang Genius Sihir Legendaris Element of Time pertama di dunia. Namun karena bakatnya yang sangat mengerikan, kedua orang tuanya terpaksa menyegel sihimya dan ia pun terpaksa hidup tanpa sihir, melupakan semua mimpinya untu...