Chapter 3. Awakening Magic
"Ibu Ayah apakah disini? "
Mereka berdua mengangguk kemudian Simon berkata, "eng, tunggu sebentar lagi. Tampaknya paman Feng masih menyiapkan bahan keperluan pengujiannya. "
Ruangan ini tak terlalu besar, hanya 20 meter. Tepat ditengah ruangan berdiri sebuah altar, dengan rune rumit seperti segel di sekitar altar. Setelah mereka menunggu beberapa menit, Paman Feng akhirnya datang membawa banyak bahan bahan aneh yang tak pernah dilihat Roku sebelumnya.
"Paman Feng, apa yang anda bawa. Dari yang kubaca dibuku membangkitkan elemen sihir hanya diperlukan seseorang bermeditasi dan merasakan aura sihir sekitar, jadi untuk apa bahan itu. "
Paman Feng merilik Roku, dan tertawa pelan.
"Tidak banyak. Ssmua bahan ini digunakan untuk meningkatkan peluang keberhasilan saat kamu mencoba merasakan sihir. "
Roku juga pernah membaca buku, bahwa menggunakan bahan tertentu dapat meningkatkan peluang keberhasilan saat membangkitkan sihir. Tapi yang jadi masalah, Roku tidak pernah melihat bahan Sumber aneh ini, apalagi Sumber Daya itu sangat banyak. Walapun masih bingung, Roku akhirnya mengangguk pelan.
Memang benar bahan yang dibawah paman Feng adalah meningkatkan peluang keberhasilan. tapi manfaatnya bukan itu saja. Itu bisa membuat seseorang merasakan sihir lebih cepat yang juga membantu pertumbuhannya di masa depan. Semua bahan yang dibawah Paman Feng sangat berharga dan juga langka. Satu bahan saja jika dikeluarkan di rumah lelang dapat dijual dengan harga sangat astronomi.
"Baiklah Roku, kamu duduk ditengah altar itu. Ingat tenangkan hati dan tubuhmu. Proses yang kamu akan lakukan sedikit berbeda, jadi mungkin ini akan sedikit sakit. Ingat Roku kamu harus mencoba menahan rasa sakit itu sekuat mungkin. Tidak peduli apa jangan pernah keluar dari lingkaran di tengah altar. " ucap paman Feng, sambil menatap Roku dengan serius.
Roku menghembuskan nafas sebentar, dan segera mengangguk. Tekad tidak dapat disembunyikan lagi di kedua matanya.
"Feng, bagaimana? Apakah anda mendapatkan semua bahannya? " Simon bertanya kepada Feng.
"Saya sudah mendapat Darah Naga dan Tanduk Unicorn. Tapi untuk bahan terakhir, Ice Fragmen berusia 10.000 tahun saya tidak berhasil mendapatkannya. Saya sudah meminta pertukaran setara dengan Ice Palace. Tapi Hime Snow sialan itu meminta kamu secara pribadi datang untuk mengambilnya. Saya sudah mengatakan bahwa ini hal yang mendesak dan saya bersedia bertukar untuk 3 kali harga bahan tersebut. Tapi Hime Snow hanya menjawab 'tidak perlu anda membayar, suruh dia datang kesini sendiri maka dia bisa mendapatkannya gratis. Jika dia tidak datang, lupakan mendapatkan Ice Fragmen Ini'. Karena itu saya tidak ada pilihan lain untuk kembali. Jika hanya dia sendiri? Huh, saya bisa mengambilnya dengan paksa. Tapi saat itu adalah di Ice Palace. Bahkan saya tidak cocok jika melawan ice palace sendirian. " jawab Feng tersenyum pahit.
Mendengar jawaban paman Feng, orang tua itu marah, dan tak sadar berteriak.
"Jalang itu, dia semakin berani. Tampaknya dia berfikir Ice Palacenya sangat hebat. Jika bukan karena dia adalah adikmu Auntum Snow. Dia sudah kubunuh berkali-kali. "
Catatan : Auntum Snow -- Ibu Roku Kanata
Auntumn Snow hanya memasang wajah sedih.
"Sigh~ jangan salahkan dia. Dia seperti itu karena dia sangat mencintaimu. Jadi tolong maafkan dia kali ini. "
Mendengar suara Auntumn, ekspresi Simon perlahan melunak, dan tak sadar bergumam.
"Aihh, mungkin ini penderitaan orang Tamvan penuh Kharisma seperti saya. "
Walapun suara sangat pelan hampir tak terdengar, bagaimana mungkin Auntum dan Feng tidak mendengar. Mereka berdua memandang Simon dengan aneh dan Auntumn mencubit pingang Simon. Feng juga tidak tahan untuk menggoda Simon.
"Hahaha, sekarang aku ingat. Dulu karena kamu mabuk dan menganggap Blade sebagai Auntumn. Blade Bodoh itu juga menganggapmu sebagai Mavis. Anda hampir tidur berdua. Untungnya saya datang tepat waktu. Jika tidak? Hehe, mungkin Auntumn dan Mavis akan membunuh anda berdua. "
Simon sangat malu sekarang, itu adalah satu ingatan paling pahit yang pernah terjadi dalam hidupnya. Wajahnya sangat merah, bahkan asap terlihat diatas kepalanya.
Melihat itu, Auntum Snow tak tahan untuk mengalihkan pembicaraan.
"Bagaimana dengan Roku sekarang? jika tidak ada Ice Fragmen Berusia 10.000 tahun, Darah Naga tidak akan bisa di netralisir dan rasa sakit yang akan di jalani Roku akan berkali-kali lipat dari metode biasanya. "
Mereka juga tau kepaharahan masalah ini. Tapi Simon hanya menghela nafas.
"Bagaimana lagi? Lanjutkan saja prosesnya. Kita hanya bisa berdoa bahwa Roku dapat menahan rasa sakit itu. Anak Simon Kanata bukanlah kesemek lembut. "
(Kesemek lembit = Lemah)
Mendengar perkataan Simon, Feng mengangguk. Tapi Auntumn tak tahan berkata khawatir.
"Simon, bisakah kita menundanya sampai besok, dia masih berusia 10 tahun saya tak tah~ "
"Auntumn, kamu juga tau saat paling cocok untuk kebangkitan sihir adalah tepat saat ulang tahunnya yang kesepuluh. jika kita menunda sampai besok. Itu hanya mempengaruhi bakatnya di masa depan. Bahkan jika saya setuju, Roku mungkin tidak akan setuju. Anda tau bagaimana keras kepalanya dia. "
Mendengar perkataan Simon, Auntumn hanya menghela nafas tanpa daya. Dia terus melirik Roku yang sedang bermeditasi dengan tatapn khawatir.
'Roku, saya harap kamu bisa melewati ini! ' Gumam Simom dalam hatinya.
"Baiklah Feng, silakan mulai. "
Feng hanya mengangguk dan cepat memulai prosesnya. Segera segel-segel aneh disekitar altar bercahaya satu demi satu.
Feng kemudian menuangkan darah naga tepat ke Rune yang bercahaya. Satu demi satu bahan di letakan seperti sebuah Formasi. Kemudian dia membuat segel tangan dan kemudian semua bahan beralimasi menjadi sebuah garis dengan Roku sebagai pusat.
Roku yang bermeditasi segera mengerang setelah formasi terbentuk. Proses terus berlanjut dan semua bahan tadi berubah menjasi partikel dan menyatu dengan Roku. Setelah sekitar 5 menit setelah proses dimulai. Roku akhirnya tidak tahan lagi segera menjerit sedih.
Mereka bertiga tak tahan untuk khawatir. Tapi Simon cepat berkata.
"Jangan khawatir prosesnya akan segera selesai. " walaupun Simon berkata seperti itu, tapi dalam hatinya dia juga sangat khawatir.
Tapi segera hal abnormal terjadi. Badai petir menjerit di atas langit seperti ingin memberi hukuman kepada seseorang. Petir terus menggelegar dan ratusan baut petir menyerang bumi dan arah tepatnya adalah Roku yang sedang bermeditasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Sword : Rise in Time Fighter(HIATUS)
FantasySinopsis : Roku Kanata, seorang Genius Sihir Legendaris Element of Time pertama di dunia. Namun karena bakatnya yang sangat mengerikan, kedua orang tuanya terpaksa menyegel sihimya dan ia pun terpaksa hidup tanpa sihir, melupakan semua mimpinya untu...