CHAPTER 4

12 3 0
                                    

"BABANG BASTIAN!!! CATETANNYA DONG!! PINJEM!! NANTI RHEA TRAKTIR!!"

"Busett anjing!! Itu mulut ape corong bensin neng?"

"Apa hubungannya taik?"

"Ngga ada hehe"

Rhea duduk disamping Bastian yang sedang streaming musik.

"Apa? Pagi-pagi ganggu aja lo.Jaminannya apa gue minjemin lo buku?"

"Yah,masa ada jaminannya?"

"Ngga mau,ngga papa deh"

"Ya udah,apa cepetan? Mumpung sultan masih disini" ujar Rhea sambil mengibaskan rambutnya.

Kriiiiiiiing...

Bel berdering.Tak berselang lama Pak Johan,guru sejarah itu masuk.Dengan badannya yang melar,baju yang selalu berwarna cerah,dan jangan lupa dengan dasi polkadot dan kumis tebalnya yang ia bangga-banggakan.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi"

Pak Johan sedikit melirik ke bangku pojok yang samar-samar terdengar suara lagu.

"BASTIAN!!"

"Eh-eh I-iya apa pak?"

"Kamu malah streaming terus.Udah pelajaran ini"

"Aelah bapak.Baperan amat sih.Orang Bastian lihat pakek mata,bapak liatnya pakek hati,ya pantes." Bukan suara Bastian,malah suara Rhea yang terdengar.

Kebiasaan nya muncul sebentar lagi.Berbuat onar.Paling sebentar lagi,ia akan bolos lagi seperti hari-hari sebelumnya.

"Saya lagi ngomong sama Bastian,bukan sama kamu Rhea Gemini anaknya bapak Anggara"

"Yah bapak!! Jangan bawa nama papa saya dong pak,nanti malem gentayangan bapak gimana? Ngga cuma papa doang yang dateng pak,mama pasti ikut.Karena ke mana-mana pasti bareng pak,apalagi kalau bareng saya sama adik saya,tambah rame lho pak"

Hening

Semua memandang sedih kearah cewek yang baru saja berbicara.Prihatin.Mereka tau,dibalik sikap berandal nya,ia menyimpan luka yang besar.

"Lho?! Kok diem sih?! Ada yang salah ya?! Tenang nanti Rhea doa in biar mereka tenang disana.Biar ngga gangguin kalian haha"

Hening

"Buka halaman 30,kalian kerjakan kumpulkan nanti pas istirahat" suara Pak Johan menginterupsi keheningan yang sempat terjadi.

Mereka mulai sibuk dengan kerjaan masing-masing.Getaran ponsel membuat Rhea menoleh ke ponselnya yang berada dilaci meja.


My Beloved Brother😙

Nanti bolos kuy
[08.03 AM]

Ngapain pula?
[08.03 AM]
✔✔

Eh bacot! Lo ngga inget
sekarang ultah Mama
[08.04 AM]

OIYA!! ANJING!!
GUE LUPA
[08.05 AM]
✅✅


Belum terbaca oleh sang penerima.Ia meletakan ponselnya kembali dilaci.
Kemudian mengerjakan tugas dari pak Johan.

🍃🍃🍃

Mereka akhirnya sampai disuatu tempat.Pemakaman.Sunyi,sepi,melengkapi betapa horror nya suasana pemakaman.Setelah sampai di dua buah batu nisan yang bersebelahan,yang masih tampak bersih dan terawat,dan pastinya bunga yang selalu terlihat segar.Artinya suruhan mereka setiap hari membersihkannya.

Rhea langsung terduduk disebelah batu nisan bertuliskan 'Rani Anggara'.Buliran bening yang sedari tadi ia tahan di pelupuk mata akhirnya mengucur deras.

"Happy birthday Mom.Kabar mama gimana? Baik kan? Rhea sama Alan juga baik kok.Rhea mau ngomong apa lagi yak? Kok jadi lupa.Nanti aja lagi deh"

Ia berdiri dan berpindah menuju makam milik papanya.Menghapus air matanya dan mengusap batu nisan bertuliskan 'Halim Anggara'.

"Pagi menjelang siang Pa.Gimana kabarnya nih? Rhea kangen tau nonton bola bareng sama papa.Oiya Pa,sekarang perusahaan papa makin pesat lho Pa.Tapi Rhea kasian sama Alan,habis pulang sekolah ada ekstra pula,pulang ekstra langsung berangkat ke kantor,Rhea bantuin malah ngga boleh,katanya cewek ngga boleh capek-capek,terus nanti ngga ada yang jagain rumah.Alasannya ngga masuk akal banget sih" oceh Rhea panjang lebar kali tinggi.

"Alan,mau ceri--"

Ucapannya terhenti saat melihat adiknya yang berdiri dibelakangnya.Badannya gemetar dan menunduk,isak tangisnya terdengar walau samar-samar.Rhea langsung berdiri dan memeluk adiknya yang tinggi badannya hanya berpaut beberapa cm.Walapun tinggi Alan.

"Udah dong,lo sedih gue nambah sedih." Alan menggeleng.

"Ini semua salah gue kak,salah gue..hks..,kalau gue dulu ngga ceroboh,pasti Mama sama Papa masih sama kita..hks"

"Hey hey,isn't your fault okey.Please don't cry"

"Lo ngga tau rasanya jadi gue,setiap hari dilanda rasa bersalah.Semua yang terjadi itu salah gue..hks...yang terjadi sama lo,kesalahan gue..hks...yang terjadi sama Mama dan Papa,itu kesalahan gue"

Rhea kembali memeluk adiknya karena isakannya berubah menjadi tangisan.Oh tidak,ia benci suasana ini,suasana ketika adiknya yang kuat menangis dihadapannya.

"Udahan dong nangisnya.Kita pulang aja ya? Atau sekolah?"

Alan mengusap air matanya dan tersenyum."Ke kantor dulu.Mau ambil berkas.
Habis itu pengin jalan-jalan."

Rhea mengangguk.Berjalan beriringan keluar area pemakaman.Lamborghini hitam itu kemudian melesat membelah jalanan Jakarta.

🍃🍃🍃

676 words

Hola
Chapter 4 up
Jan lupa vote commentnya
Follow my akun juga y hehe
Thanks

By : Vella_Chan
At : Sabtu,24 November 2018

MY HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang