part 4

93 20 23
                                    

Manhattan, NYC.

Mereka berbaris dengan rapih di sebuah ruangan yang luas. Mereka menatap pintu yang terbuat dari besi yang kokoh itu. Menunggu seseorang yang sangat penting. Begitu pintu terbuka, mereka lantas membungkuk formal. Suara langkah kaki memecah keheningan di ruangan yang luas itu. Pria bersetelan semi formal yang beraura dingin itu berjalan dengan gagahnya. Pistol yang tak asing lagi itu sudah berada rapih di pinggangnya, pria bermata cokelat tajam itu selalu membawanya kemana pun.

Alexie Alvaro Edgarent, nama lengkap yang dimiliki oleh seorang pimpinan militer angkatan laut Amerika Serikat. Usianya 24 tahun. Dia tampan, sangat tampan bahkan nyaris melewati batas sempurna. Ia bukan hanya seorang pimpinan militer angkatan laut Amerika Serikat, namun ia juga di nobatkan sebagai salah satu penyamar terbaik di dunia militer. Dan hal itu tidak akan pernah di ketahui oleh publik, melainkan hanya di dunia militer saja. Karena itu adalah hal yang sangat riskan, karena menyangkut dengan rahasia kemiliteran. Pesona dan kekayaannya mampu membuat kaum hawa berlomba mendapatkan simpati dan hatinya. Namun semua itu tidak pernah ia hiraukan. Dia bisa saja mempunyai satu atau bahkan lebih wanita. Namun tidak denganya, ia hanya mencintai seorang wanita saja selama hidupnnya.

"Mayjen Alexie"

Anggota memanggilnya begitu.
Dia pria berdarah italian-prancis. Prince of gun, julukan yang selalu tertera pada majalah dan pemberitaan militer di dunia. Keahlian yang ia miliki di bidang persenjataan itu sangatlah luar biasa. Bahkan ia selalu memenangkan kejuaraan-kejuaraan bergengsi dunia. Keahliannya yang sangat luar biasa itu bisa membuat mereka berdecak kagum. Akan tetapi, keahliannya itu bisa menjadi Boomerang. Dia bahkan bisa membunuhmu, tanpa disadari.

Pria tampan beraura dingin itu memandangi 40 pelayan dan para bodyguard yang berada dihadapannya dengan tatapan yang tajam. Ia bahkan di beri julukan ice eyes, karena tatapannya yang sangat dingin dan tajam. Mereka menatap tuannya itu dengan tatapan yang sebaik mungkin. Peraturan yang di tetapkan olehnya adalah tidak ada yang boleh membuka pembicaraan sebelum Alexie berbicara. Dan tidak ada yang boleh memotong pembicaraannya sebelum ia selesai bicara.

Rugel Matteo, pria berumur 23 tahun. Teman dekat, sekaligus anggota Alexie di markas komando. Ia selalu menjadi rekan satu team yang dipimpin oleh Alexie.

Tok..tok..tok..

"Masuk"

Pria bertubuh tegap berjaket kulit berwarna hitam dan menggunakan kalung identitas berlencana itu memasuki ruangan yang besar itu dengan tergesa-gesa.

Ia memberi hormat kepada Alexie. Yang hanya di balas anggukan olehnya.

"Mohon izin, ndan. Saya datang kemari karena ada hal penting yang ingin saya sampaikan." kata Rugel dengan wajah yang sedikit panik.

Alexie hanya terdiam. Lalu ia melenggang pergi meninggalkan pelayan dan para bodygurdnya yang berada di ruangan yang besar itu tanpa sepatah katapun yang terucap dari bibirnya. Ia mengisyaratkan Rugel untuk mengikutinya menuju ke ruangannya, karena hal penting yang akan di sampaikan oleh Rugel tidak memungkinkan untuk di sampaikan di hadapan pelayan dan para bodyguardnya. Rugel paham dengan apa yang di maksud oleh komandannya itu, lalu ia segera pergi meninggalkan ruangan yang besar itu dan langsung mengekori Alexie dari belakang.

Alexie dan Rugel berada di dalam satu lift yang sama. Rugel langsung menekan angka 5. Setelah pintu lift terbuka, Alexie keluar terlebih dahulu yang langsung di ekori oleh Rugel di belakangnya. Alexie kini berdiri di ambang pintu bergaya itali clasic, yang langsung terbuka secara otomatis ketika Alexie mengucapkan kata "La Mia Vendetta", yang dalam bahasa indonesia berarti dendamku. Ia memasuki ruangan tersebut. Dan di ikuti oleh Rugel. Nuansa modern sangat kuat terasa ketika memasuki Ruangan itu. Tak seperti kelihatannya dari luar yang terlihat bergaya itali clasic. Ruangan itu berinterior sangat mewah bernuansa masculine dan di dominasi warna hitam, abu, putih dan silver. Kemudian Alexie duduk di kursi kebesarannya dan mempersilahkan Rugel untuk duduk di kursi yang berada tepat di hadapannya.

YOUR SECRET GUARD | VAKUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang