YOUR SECRET GUARD | VAKUM

part 3

Heather's Mansion, Virginia, NYC.
06:02 am.

Di pagi hari minggu yang cerah ini, Aeriel sudah terbangun dari tidurnya. Ia sekarang tengah berolahraga di ruang gym di mansionnya, untuk menyehatkan tubuh serta membentuk tubuhnya agar terlihat lebih indah.

Kini ia sedang berlari di treadmillnya. Dengan earphone terpasang di kedua telinganya.

Setelah kurang lebih 50 menit ia berolahraga, Aeriel bergegas menuju ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Setelah ia selesai membersihkan diri, ia menuju ke walk-in closet, untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan. ia memilih rok hitam mini, dengan hoodie  berwarna putih. Untuk sepatu, ia memilih sneakers berwarna putih.

Aeriel tercenung sesaat.

"Lalu apa yang akan aku lakukan? "
Gumam Aeriel, seraya berkacak pinggang di depan cermin besar di kamarnya.

Aeriel sontak melirik kesal ke arah smartphone yang berada di atas nakas kamarnya, yang sedari tadi tak berhenti berbunyi.

" Siapa sihh, menggangu saja!. "
Ucapnya kesal, seraya berjalan mendekati smartphonenya.

"Hallo."
Jawab Aeriel malas.

"Hallo Aeriel, apakah aku mengganggu waktumu?."
Ujar seorang pria bersuara lembut di seberang sana.

" Tentu saja kau mengganggu waktuku. Dengan siapa aku berbicara?."
Jawab Aeriel ketus.

"Adrien Jacques"
Ucapnya, seraya terkekeh kecil, mendengar Aeriel sudah mulai kesal.

"Adrien!."
Teriak Aeriel, karna terkejut.

Adrien Jacques,  pria tampan keturunan jerman-prancis, berumur 21 tahun. Ia adalah seorang dokter spesialis jantung di salah satu Rumah Sakit ternama di Belanda. Ia termasuk orang yang mapan dan memiliki fisik yang sempurna. Hal yang lumrah bila ia memiliki satu atau lebih wanita. Namun tidak dengannya. Sampai saat ini ia hanya terobsesi pada satu wanita saja.

"Iya aku, kau kenapa? Sepertinya terkejut sekali mendengar namaku."
Ujar Adrien, menggoda Aeriel.

"Kau kemana saja? kenapa kau tidak pernah mengabariku? Bagaimana keadaanmu sekarang? Dimana sekarang kau tinggal?."
Ucap Aeriel, mencecar banyak pertanyaan untuk Adrien.

"Satu-satu ya bertanyanya Aeriel."
Ucap Adrien, gemas.

"Aku menghilang  karena, aku melanjutkan kuliah di Belanda. Aku sengaja tak mengabarimu karena aku ingin memberimu kejutan."
Ujar Adrien panjang lebar.

Aeriel terkejut, mendengar perkataan Adrien.

"Kau sekarang kuliah di Belanda?, kejutan apa yang kau maksud?"
Ujar Aeriel, penasaran.

"Aku sekarang menjadi dokter spesialis jantung, di salah satu Rumah Sakit swasta ternama di Belanda"
Ujar Adrien.

"Ya ampun Adrien, aku sungguh tak menyangka kau menjadi seorang dokter."
Ucap Aeriel, seraya menggelengkan kepalanya.

Adrien tertawa mendengar perkataan Aeriel.

"Apa maksudmu berkata begitu? Aku tak layak begitu menjadi seorang dokter?."
Ujar Adrien, menggoda Aeriel.

"Eeh..bukan begitu maksudku."
Ujar Aeriel.

"Haha..aku hanya bercanda Aeriel."
Gumam Adrien, seraya terkekeh pelan.

Aeriel mencebik kesal.
"Ih kau ini, selalu mengerjaiku."

"Oh iya, kau nanti malam ada waktu?"
Ucap Adrien kali ini serius.