CHAPTER 5- PERCUBAAN MEMINTA PELUANG

784 44 6
                                    


SORRY KALAU GAK NYAMBUNG.
A small update for you guyss :))

**********
"Hello. Maafin aku.. karna tadi hapenya aku habis bateri aku gak sadar and aku lupa bawa portable dengan kabel. Ini juga aku pinjem punya teman aku sorry rel" Kata salsha.

"Hey, chill. Aku gak marah kan? Its okay, tadi aku juga tiba tiba sibuk dengan kerja. Kamu udah mau habis kerja right? Aku jemput kamu terus kita dinner sama sama. Boleh kan?"

"Eh tapi aku kesini bawa mobil, terus gimanaa dong"

"Tinggal aja di situ nanti besok aku hantar kamu ke kerja. Okay?" Balas karel

"Okayy, See you later byee" kata salsha lalu mengakhiri perbualan mereka.

Salsha pun menyambung kerjanya, kerja salsha hanya untuk pastikan siapa siapa yang sudah reserve slot untuk ke studio untuk photoshoot mempunyai masa sekurangnya 1 hingga 2 jam terkadang mengikut jenis photoshoot apa yang sedang dilakukan. Contohnya wedding photoshoot boleh mengambil lebih dari 2 jam.

1 jam kemudian, salsha mula mengemas barang-barang miliknya. Akhir sudah hari pertama kerja dia di 'Alvaro Photography studio'. Belum sempat dia berdiri aldi sudah memanggilnya dan dalam masa yang sama ada seseorang yang membuka pintu di office/studio mereka tersebut.

"Hai, selamat datang ke Alvaro Photography Studio." Kata bastian seperti biasa..

"Salsha ada?" Tanya cowok itu. Bastian pun memanggil salsha dengan cara memekik namanya.

Tidak lama kemudian terlihatlah sosok salsha berjalan ke arah depan dan diikuti oleh aldi. "Hey sorry tadi aku punya kerja dikit. kamu nunggu lama ya?" Tanya salsha lalu berjalan dan berdiri di sebelah karel. Karel hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawapan bagi pertanyaan salsha.

"Kok guna aku-kamu sih. Ini pacarnya atau apa" Kata aldi dalam hatinya.

Salsha pun meninggalkan tempat tersebut dan bermulalah perjalanan mereka ke sebuah restoran untuk dinner mereka. Satu jam kemudian mereka sampai di restoran tersebut dan memesan makanan mereka berdua. Sambil menunggu salsha teringat kembali akan perbualan dia dan aldi tadi.

FLASHBACK ON

"Sal"

"Yes? Ada lagi kerja ya. Maaf ya gue harus pulang ada yang mau jemput"

"Enggak enggak. Kirain kamu bawa mobil sendiri terus cuman mau bilang hati hati aja tapi ya ada yang mau jemput kamu." Kata aldi

"Tolong jangan guna aku-kamu lagi sama gue. Kan tadi udah gue bilang keep it professional." Balas salsha.

"Okay fine but why sal? Lo benci sama gue? Apa lo udah punya yang baru?"

"Emang kalau gue udah punya yang baru itu urusan lo? Gak kan? Di antara kita itu gak ada apa apa lagi aldi gue berhak untuk milih siapa yang gue mau."

"SALSHAAAAA!!" Terdengar suara bastian memanggil dirinya. Dia pun mula berjalan lalu terhenti apabila aldi memegang tangannya.

"Beri gue satu peluang lagi sal. Gue janj-"

"Sorry, gue gak bisa" kata salsha lalu meninggalkan aldi.

FLASHBACK OFF

"Hey, kamu okay?" Tanya karel kepada salsha yang sedang melamun.

"Eh iya, sorry mungkin aku capek tadi kerja."

"Mau pulang aja? Kita dinner esok aja ya" balas karel.

"Its okay rel. aku cuma capek dikit aja, lagipun aku lagi laper" kata salsha dengan muka gemasnya sambil memegang perutnya. Karel mencubit pipinya salsha lalu tersenyum.

Tanpa menunggu lama, pesanan mereka sudahpun dihidangkan. "Soo, gimana your first day at work?" Tanya karel.

"Its good, lumayan lah."

"Apa gue harus bilang ke karel kalau cowok tadi yang dia lihat itu mantan gue?..... "Tapi pasti dia cemburu nanti ehh tapi dia berhak tahu kan?".... "ohh yaudah lah lupakan aja. Selagi karel gak tau aldi itu siapa gak papa deh" Batin salsha dalam hati.

Pasangan ini pun mula bersembang tentang seharian masing masing. Tanpa disedari sudah hampir 2 jam mereka berada di restoran tersebut. Karel pun menghantar salsha pulang.

************

Kedua kedua beradik kini berada di dalam mobil dalam perjalanan ke rumah sang mama.

"Bas, gue udah gak punya harapan lagi ya buat miliki hatinya. Baru aja tadi pacarnya jemput dia pulang" Kata aldi sambil melihat di luar tingkap.

"Bukan gak punya harapan tapi lo harus tunggu. Dia itu sudah punya pacar, lo mikir dia akan ninggalin pacarnya hanya untuk elo. Think about it di. Lo taukan salsha gimana? Kalau dia sudah miliki sesuatu dia akan buat apapun untuk tetap bersama dengan apa yang dimiliki." Kata bastian. Ada betul juga dalam apa yang dikatakan oleh bastian. Sepanjang aldi kenal sama salsha, dia mempunyai sifat yang agak posesif tapi enggak terlalu posesif.

"Jadi lo rasa gue punya harapan lagi?" Tanya aldi

"I dont know, bukannya lo selalu percaya akan takdir?" kata bastian kepada aldi lalu ketawa kecil.

Merekapun sudah sampai di rumah sang mama. Karna mereka sudah tinggal di apartment, agak susah untuk mereka bertemu dengan sang mama. Makan malam mereka menjadi lebih intens apabila sang papa mula membicarakan tentang syarikat 'siregar distributor company'

"Bastian, Aldi. Papa sudah semakin tua sudah gak punya banyak tenaga untuk melakukan tugas yang banyak di kantor. Papa sudah membuat keputusan, aldi akan mengambil alih sebagai ceo syarikat kita."

Aldi yang mendengarkan itu terus meletakkan sudu dan garfu yang dipegangnya ke pinggan. "Pa, kok sampai gitu sih. Terus studio aldi gimana?"

"Kenapa harus dirisaukan? Jual aja studio itu. Selesaikan?."

"No. Aldi sayang sama studio itu dan aldi gak akan jual studio itu semudah itu. Dulu, aldi ngikut kata papa untuk ke london untuk perjanjian papa dan tuan alex karna aldi gak mau syarikat keluarga kita bankrupt dan sebab itu aldi terpaksa meninggalkan orang yang aldi cintai. Terus sekarang papa nyuruh aldi jual studio aldi hanya untuk bekerja di syarikat papa."

Aldi memberhentikan ucapannya lalu sambung "kenapa ya. Di setiap keputusan papa itu aldi rasa kalau papa selalu mementingkan diri papa sendiri. Sorry, aldi mau ke kamar dulu."

Bagi aldi, hubungan antara dia dan papanya selalu sahaja ada masalah. Kedua-duanya sukar untuk memahami perasaan masing masing.

Dengan itu dia naik ke lantai 2 rumahnya itu. Sudah lama dia tidak masuk ke dalam kamar tersebut. Dia sengaja meninggalkan beberapa barang miliknya di kamar tersebut. Dia melihat ke arah meja kecil di sebelah katilnya. Terlihat foto dirinya bersama dengan salsha.

"Sal, aku kangen waktu kita dulu. Hanya kamu yang selalu ada untuk aku bila aku pengen curhat tentang papa atau siapa aja pun. hanya kamu yang ngerti akan perasaan aku. Tapi sekarang aku gak bisa lakuin semua itu lagi." Kata aldi seorang diri.

"Ceklek"

"Kalau kamu gak mau jual, kamu beri studio itu kepada bastian terus ambil alih kerja papa atapun nikah secepat mungkin dan syarikat itu papa akan beri kepada bastian tapi disaat kamu punya anak lelaki dia adalah pemegang syarikat papa selepas bastian. Papa beri kamu dua bulan untuk menyelesaikan apapun. Apa yang papa tahu bila sudah masanya papa mahu keputusan kamu.

Pintu kamar pun ditutup, aldi mengacak rambutnya lalu baring ke katil dan tanpa disedari dia mula melelapkan matanya.

****************

Short chapter untuk kalian hehe. Aku akan edit chapter ini bila aku rasa ada beberapa perkara yang harus diubah :) ataupun edit dari segi typo dan sebagainya.

Makasih untuk yang masih setia membaca💗

See ya on the next chapterer :)

Vommentt !!
25/11/18 4.21am

[SEQUEL] Yang Terindah *ON HIATUS*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang