CHAPTER 8- FALLING IN LOVE?

1K 47 7
                                    

Kind of having a writers block but here is an update hehe

*********

Tadi selepas salsha ditegur oleh ferrel. Ferrel telah menghantar salsha pulang karna sudah semakin malam dan gak mungkin mereka berdua masih bisa berbual-bual.

salsha terbaring di atas kasurnya memikirkan apa yang terjadi waktu di acara tadi. Hal itu telah membuat dirinya tidak bisa tidur, dia asyik menukar posisi tidurnya namun tidak berguna karna fikirannya masih lagi teringat akan acara tadi.

"Apa gue harus aja beri aldi peluang?" Kata salsha kepada dirinya.

Sementara itu, ada seseorang cowok yang sedang terbaring di atas kasur. Dia hanya melihat ke arah siling kamarnya itu. Siapa lagi kalau bukan aldi, selepas di interview dengan pihak media tadi dia dapati bahawa salsha sudah tiada lagi di situ dan dia pun pulang.

Aldi mengambil rantai yang berada di bedside tablenya lalu menatap rantai tersebut sambil lagi baring. "Lo bodoh di, lo gak seharusnya bilang itu ke dia. Mungkin dia masih lagi belum bersedia. Urghhh!!" Kata aldi. Bastian yang mendengar itu terus masuk ke bilik aldi tanpa mengetuk pintu lalu bertanya kepada aldi apa yang terjadi."

"You are really stupid di. Take it slow" balas bastian sambil menepuk bahu aldi dengan perlahan.

"Karna gue gak mau dia pergi lagi bas, gue gak mau kehilangan dia lagi. Gue gak mau dia diambil orang terus nyakitin dia kayak mantannya dia itu." Balas aldi seolah sedang menjelaskan kenapa dia katakan semua itu kepada salsha waktu acara tadi.

"Lo gak mau dia pergi lagi? Gak mau kehilangan dia? And lo yakin yang lo gak akan nyakitin dia?.. wait bukannya dulu lo yang pergi dan lo juga yang nyakitin dia?."

"Tapi gue pergi karna ada alasan yang tertentu and now that gue udah di sini. Gue mau dia kembali!!" Balas aldi dengan menaikkan suaranya.

"Gak semudah itu di, 5 tahun lo pergi tanpa apa apa kabar terus kini lo mau dia kembali gitu aja? Salsha kesedihan di, seminggu selepas lo pergi dia nyari gue, dia nanya kepada gue kenapa lo gak kabarin dia, gak jeng-" kata bastian namun dipotong oleh aldi.

"What?!?, kenapa gue gak tahu tentang semua ini?!!!" Balas aldi lalu terduduk di hujung kasurnya. Bastian hanya terdiam sahaja karna dia tidak sepatutnya menceritakan hal itu kepada adiknya.

"Urghhh!!" Teriak aldi lalu mengacak rambutnya dengan penuh kemarahan dan mencapai kunci keretanya bersama dengan ponselnya lalu keluar dari apartmen mereka itu meninggalkan bastian seorang diri di situ.

"Lahh, yang bodoh sekarang elo atau adik lo." Kata bastian lalu ketawa kecil sendirian.

*************

"Kring....kringg.."

"Tet...tet...tet"

"Aldi, hape lo bising deh. Jawab aja lah." Kata bastian yang sedang bersiap-siap untuk ke kerja. Dia membuka pintu kamarnya aldi lalu dapati tiada aldi di kamar tersebut.

Dia pun menghampiri sofa di ruang tamu apartmen lalu ternampak aldi sedang tidur di situ. Pakaiannya masih aja belum ganti. Bastian melihat caller id di hapenya aldi dan ternyata yang call aldi itu adalah sekriteri aldi sendiri.

"Hello"

"Hello malena ini aku bastian, ada apa ya?"

Karna sebelum ini malena adalah sekriteri papanya dan sebab itu mereka seolah sudah kenal lama.

"Aldi ketinggalan hapenya ya? Soalnya dia udah telat sejam terus lagi 2 jam nanti ada meeting dan aku ada beberapa perkara yang ingin dibincangkan."

[SEQUEL] Yang Terindah *ON HIATUS*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang