Serendipity (HunSeul,SeulMin)

262 13 2
                                    

Kau adalah bidadariku

Kau adalah duniaku

Kaulah kebahagiaan yang kuharapkan

Biarkanlah aku mencintaimu

Biarkan aku memilikimu

Cast : - Oh Sehun

            - Kang Seulgi

            - Park Jimin

Happy reading...

"Seul, menikahlah denganku! Jimin sudah meninggalkanmu selama 2 tahun ini, sudah saatnya kamu menemukan kebahagiaanmu", Sehun berucap sembari memegangi kedua tangan Seulgi dengan lembut.

Kang Seulgi, dia adalah kekasih Park Jimin. Namun, namja itu hilang tanpa kabar selama 2 tahun ini. Dan selama itu juga namja dihadapan yeoja ini selalu menemaninya. Namja ini adalah sahabatnya sejak SMA dan dia tahu Sehun menyukainya. Tapi sayang, Seulgi lebih memilih Jimin. Mereka sudah berpacaran hampir 10 tahun. Ya, mereka pacaran dari SMA hingga detik ini karena Jimin sama sekali tidak memutuskan hubungan mereka saat perpisahan mereka.

"Hun, kau tahu aku masih mencintai Jimin. Aku...gak mungkin menghianati kepercayaannya", Seulgi menolak halus permintaan Sehun.

"Bagaimana kalau dia yang sudah menghianatimu? Kau pernah dengar dia kalau dia dijodohkan dengan putri rekan bisnis appanya? Apa kau masih yakin padanya?", Sehun mencoba mengiris kepercayaan Seulgi pada Jimin.

"Gak! Jimin bukan namja seperti itu! Dia berjanji akan kembali setelah menyelesaikan urusannya", Seulgi membela Jimin. Dia merasa Jimin tak mungkin menghianatinya.

"Urusan apa? Apa ada urusan sampai 2 tahun lamanya sampai-sampai dia sama sekali tidak mengabarimu? Yang benar saja Seul!", ujar Sehun lagi dibalas gelengan lagi oleh Seulgi.

"Kamu gak ngerti Hun", Seulgi meninggalkan Sehun yang terpaku ditempatnya melihat kepergian dari yeoja yang sangat dicintainya itu.

.

.

.

"Menurutku Sehun itu cukup baik", Irene berkata pada Seulgi.

"Apaan sih? Memang dia baik", balas Seulgi sambil tersenyum masam.

"Kasihan dia kamu gantungin gitu. Kamu tega?", tanya Irene.

"Kamu tahu posisi aku Rene. Aku masih kekasihnya Jimin", jelas Seulgi pada sahabatnya itu.

"Kalau aku jadi kamu, aku akan tinggalkan Jimin yang udah bertahun-tahun gak ngasih kabar dan milih Sehun", ujar Irene.

"Yasudah kamu aja yang sama Sehun! Aku masih menunggu Jimin!", Seulgi mulai emosi mendengar perkataan Irene.

"Kalau saja aku belum menikah sama Suho dan Sehun menyukaiku, aku bakalan mau sama dia kok. Sadarlah Seul, Sehun menyukaimu bahkan sebelum kau mengenal Jimin. Aku merasa kasihan padanya.", tutur Irene.

"Hiks...kamu gak ngerti! Aku bukannya tega sama Sehun hiks...tapi aku masih sayang sama Jimin", Seulgi terisak.

"Kamu masih sayang sama orang yang udah gantungin kamu kayak Jimin? Itu gak adil buat kamu! Menurutku, kamu perlu memikirkan orang selalu ada buat kamu. Lagian, perjodohanmu dengan Sehun bukannya sudah lama direncanakan eomma kamu? Hanya saja dibatalkan karena kamu pacaran sama Jimin. Coba kamu pikirkan gimana perasaan Sehun", usul Irene dibalas kebungkaman oleh Seulgi. Yeoja itu masih memikirkan bagaimana sebenarnya akhir dari hubungannya dengan Jimin.

'Inikah akhirnya?' pikir Seulgi.

.

.

.

"Selamat ya untuk pernikahannya, semoga langgeng", Wendy dan Chanyeol menyalam Seulgi yang kini sudah sah menjadi istri dari Oh Sehun.

"Woah! Kandunganmu udah besar aja ya, semoga persalinanmu juga lancar Wen", Seulgi memeluk sahabatnya itu.

"Selamat ya bro", Chanyeol memberi ucapan selamat pada Sehun.

"Hun, jaga Seulgi baik-baik ya", Wendy mengingatkan Sehun.

"Pasti Wen", Sehun menganggukkan kepalanya mantap. Pernikahan itu berjalan dengan khidmat sampai akhir. Seulgi dan Sehun langsung menaiki mobil pengantin yang membawa mereka. Jujur di dalam pikiran Seulgi saat ini adalah Jimin.

'Bagaimana perasaanya setelah tahu aku sudah menikah? Tapi...aku yakin dia pasti akan mendapat yang jauh lebuh baik dibanding aku', pikir Seulgi.

"Kau tak apa?", tanya Sehun sambil mengelus surai Seulgi dibalas gelengan oleh yeoja itu. Seketika mobil yang membawa kedua pengantin itu terem mendadak.

'CKIITT!',

"Eoh? Ada apa, Ahjusshi?", tanya Sehun pada supir yang membawa mobil pengantin itu. Diam. Tidak ada jawaban dari si lawan bicara.

"Ahjusshi?", Seulgi angkat bicara.

"Aku..."

"Aku kembali, changi-ya"

DEG

Seulgi kaget mendengar suara itu. Suara yang familiar di telinganya. Suara yang selama ini ia rindukan. Sudah lama ia tidak mendengar suara itu.

"Apa maksudmu?", tanya Sehun kaget dengan jawaban supir tersebut. Supir itu membuka topinya dan menampakkan wajah garangnya dan tiba-tiba menodongkan pistol kearah Sehun dan langsung saja di tariknya pelatuk pistol itu. Seulgi yang melihat itu kaget. Gaun putih Seulgi kini ternodai dengan darah segar yang mengalir dari kepala Sehun.

"Ini Aku, Changi-ya", ucap supir itu menatap dalam-dalam kearah Seulgi.

"Ji-Jimin-oppa...", cicit Seulgi.

"Aku mendengar pernikahanmu semalam saat aku baru kembali dari London", ujar Jimin.

"Hiks...kenapa kau tidak hiks...memberi tahu kepulanganmu? Dan darimana kau tahu tentang pernikahanku", Seulgi terisak karena shock melihat jasad Sehun dipangkuannya.

"Chagiya, kuharap kamu gak lupa kalau Joy sahabatmu dan Chanyeol suaminya Wendy adalah sepupuku. Mereka memberi tahuku semalam karena terkejut mendengar kau memilih meninggalkanku", jelas Jimin membuat Seulgi tertegun.

"Ta...tapi tidak harus seperti ini Chim...", sendu Seulgi.

"Abaikan dia Seul, sekarang kau bukan milikknya lagi", Jimin menarik tangan kiri Seulgi dan melepas cincin yang tersemat dijari manis yeoja itu. Dia mengambil sebuah kotak cincin di kantongnya dan mengganti cincin itu dan membuang cincin pernikahan Seulgi dan Sehun. Seulgi hanya diam namun, tanpa sepengetahuan Jimin dia menyembunyikan cincin yang dibuang Jimin.

"Kita keluar dari sini dan menikah di London", Jimin menarik tangan Seulgi dan yeoja itu hanya pasrah mengikuti langkah Jimin keluar dari mobil dan meninggalkan jasad Sehun didalam. Kemudian, Jimin mengeluarkan mancis dan melemparkannya ke arah mobil itu.

"Chim! Apa yang kamu lakukan!", pekik Seulgi melihat perbuatan Jimin. Jimin hanya menyeringai menatap Seulgi dan memaksa Seulgi masuk ke mobilnya yang sengaja di parkir disitu. Dia menghidupkan mesinnya dan mulai beranjak dari sana.

"Chim! Kenapa kau sekejam ini hiks....", tangis Seulgi menatap mobil yang terbakar itu semakin menjauh dari penglihatannya.

"Itu karena dia telah berani mengganggu milikku", ucap Jimin tandas. Seulgi hanya menangis sambil menggenggam erat cincin pernikahannya dengan Sehun. Dia masih ingat tatapan Sehun saat memasangkan cincin ini di tangannya. Tatapan sayangnya pada Seulgi, semuanya masih segar diingatannya Seulgi.

'Maafkan aku Sehunnie', Seulgi membatin.

"Kau...seharusnya mendapatkan yang lebih baik dariku Chim", lirih Seulgi.

"Aniya! Kaulah satu-satunya sumber kebahagiaanku! Kaulah satu-satunya yang kumau! Meski banyak pilihan, tapi hanya kau satu-satunya dimataku", jawaban Jimin membuat Seulgi membisu seketika.

.

.

.

END

DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang