Vote! Vote!
Note : Kalau mau tahu lebih rinci mengenai story ini, bacalah FF Bastard Psycho
Happy Reading......
"Oppa hari ini pulang jam berapa?", yeoja cantik itu bertanya kepada suaminya sambil memasangkan dasinya. Namja itu menatap istrinya sambil mengelus kepala dan perutnya dengan lembut.
"Aku akan cepat pulang chagiya karena aku sangat merindukanmu dan aegi. Kamu nanti akan antar makan siangku kan?", jawabnya membuat yeoja itu tersenyum bahagia.
"Nde, oppa. Aku akan memasakkan kesukaan oppa untuk nanti siang", ucap Wendy dan pagi yang indah itu diakhiri dengan Chanyeol yang mengecup dahi Wendy lalu pergi bekerja ke kantornya. Saat ini, pernikahan Chanyeol dan Wendy sudah berumur satu tahun dan sang yeoja cantik ini sedang mengandung buah cinta mereka yang masih berusia 3 bulan.
"Hah...aku akan memasakkan makan siang yang lezat untuk oppa. Aegi juga pasti sudah gak sabar ketemu sama appa kan? Nanti siang kita akan mengantarkan makanan appa", gumam Wendy sambil memasak dan sesekali mengelus perutnya sendiri yang masih rata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Park Group Office
"Siang sajangnim, ini beberapa berkas yang harus anda tanda tangani", seorang sekretaris bertubuh bagus mengantarkan beberapa dokumen ke meja Chanyeol. Namja itu menerima dokumen itu dan mengabaikan yeoja di hadapannya. Karena merasa diabaikan, yeoja itu langsung naik ke meja kerja Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan Rose?", tanya Chanyeol tak suka. Tapi, yeoja bernama Rose itu langsung membuka 2 kancing teratas kemejanya sehingga menampakkan belahan dadanya. Dia sengaja ingin menggoda bosnya itu.
"Kau selalu mengabaikanku sajangnim~. Kau tahu? Aku menyukaimu dari dulu", katanya dengan nada manja membuat Chanyeol mendelik tidak suka.
"Cih! Kembali lah bekerja, aku tidak punya waktu untuk meladenimu", balas Chanyeol menolak Rose mentah-mentah. Karena kesal, yeoja itu langsung meraih kemeja Chanyeol dan berusaha mencium bibir namja itu. Tapi dengan sigap, Chanyeol mendorong yeoja itu sehingga dia terlentang di meja kerja Chanyeol.
"O-oppa?", suara seorang yeoja menginterupsi kedua orang itu dengan nada terkejutnya. Chanyeol sendiri terkejut istrinya datang di saat seperti ini. Dia masih diam memandangi Wendy yang masih terkaku di tempatnya.
"Keluar sekarang juga Rose!", tegas Chanyeol tapi Rose malah tersenyum nakal dan berbisik kepada namja itu.
"Istrimu biasa aja tuh", setelah berbisik demikian dia melenggang keluar dan menatap sinis kepada Wendy yang masih diambang pintu. Wendy yang sangat kesal langsung membuang mukanya dari wajah angkuh Rose. Setelah Rose keluar, Chanyeol dengan sigap menghampiri istrinya yang masih dalam keadaan shock.
"Chagiya, itu tidak seperti yang kamu pikirkan", Chanyeol merengkuh Wendy dan memeluknya.
"Hiks...hikss...mianhae sudah berpikiran buruk tentang oppa", Wendy tak dapat menahan isakannya. Mendengar istrinya menangis, Chanyeol jadi merasa bersalah. Sebenarnya, ini bukan kali pertama Rose berbuat senekad ini. Tapi apa alasan namja itu mempertahankan Rose dikantornya? Alasannya mudah, semenjak hamil, Chanyeol tidak mengizinkan Wendy bekerja lagi dan mencari sekretaris pengganti.