Mendung menemaniku untuk berangkat ke sekolah. Kenapa seakan semesta tak menyambut rasa bahagia ku? karena aku akan bertemu dengan mu. Iya iya aku ralat, bukan bertemu tapi hanya melihat mu dari jauh, ya aku kira itu lebih pas untuk aku dan kamu.
Sayang sekali, rasanya hujan ingin lebih cepat bisa menyentuh bumi. Alhasil, aku harus meminggirkan motorku untuk memakai jas hujan.
Banyak pengendara motor yang senasib dengan ku. Jika orang lain tak menyukai hujan, justru aku sebaliknya. Aku menyukai hujan, dengan hujan aku bisa merasa tenang, walaupun aku akan ketakutan jika ada petir yang datang.
Ku lanjutkan perjalanan ku menuju sekolah
Hujan ini menceritakan tentang dirimu
Menenangkan, menyejukkan, dan mengasyikkan jika ku rasakan
Ya, aku. Hanya aku yang merasakan nya
Walau terkadang membuat ku jatuh sakit, tapi aku tak pernah kapok untuk terus berada di bawah hujan dan merasakan sentuhan lembut dari air yang turunRio, aku menyayangimu
Kata-kata itu begitu saja terlintas di benakku. Ah Rio, rasanya aku ingin memiliki mu
Ku parkir kan motor, dan ku lepas jas hujan dan sedikit ku rapihkan seragam ku yang agak berantakan dan agak basah.
Deg.
Rio
Dia parkir di sebrang motor ku. Dia rapihkan sedikit rambut yang agak berantakan.
"Hai"
"Hello"
"E-eeh i-iya"
"Kenapa bengong?" Tanya nya dengan bingung
"Ha? E-engga ko" ucapku gelagapan. Ah! Jantung ini, kenapa gabisa di ajak kerja sama sih! Kan jadi gugup
"3 menit lagi bel masuk, jangan sampe lo telat karena bengong sendirian di parkiran" ucapnya sambil melangkah maju menuju kelas dengan bibir mengembang!
"Ini gue mimpi? Di ajak ngobrol dong gue!" Ucapku histeris, untung di parkiran ga ada orang. Langsung aku lari menuju kelas untuk menceritakan ini kepada Nura.
Fix!! Ini part akward banget ga si?:(( Imajinasi nya lagi mentok wkwk. Insya Allah besok akan update lagi ya
Oiya, ini cerita imajinasi yaa bukan true story:') ya ada si emang tapi ga banyak.
Makasih ya❤️Dapet salam dari Lea, katanya semoga kalian suka dengan kisah percintaan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITAM PUTIH
Teen FictionIni kisahku, tak seindah novel fiksi yang sering ku baca, namun karena kamu tokoh utamanya, aku lebih menyukai cerita ini dari pada novel fiksi belaka, meski sakit yang kurasa. Tak apa, karena aku sadar, aku bukan siapa-siapa. -Azalea