Dua

18 7 0
                                    

    New York, 26 November 2018

❝ Malam, tuan ...
    Ingatkah kamu dengan gadis kecil
    Yang polos ini.
    Yang masih menunggu didepan
    Pagar hijau rumahmu.❞

💛;- Dari puanmu,
        Gemaliel Tsamudra A.

______________________________________

Sudah 12 tahun semenjak kepergian Biru, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Tsamudra selalu saja datang ke taman tempat ia dulu bermain dengan biru.

Dulu ...
Biru selalu mengajaknya bermain ditaman
Taman itu yang dulunya dipenuhi keceriaan dan senyum manis kini hanya tinggal sebatas tempat Tsamudra berbicara dengan angin lalu.

Bedanya kali ini hujan menemaninya.
Tanpa takut basah kuyup, Tsamudra tetap duduk dibangku taman, berharap Biru akan datang menjemputnya.
Tapi ia tau itu hanyalah sebatas mimpinya saja.

"Hujan ... Kembalikan Biru" Gumam Tsamudra dengan mengadahkan tangannya menampung beberapa tetesan air hujan.

"Hujan ... Jawab aku!" Teriaknya frustasi.

Semenjak kepergian Biru, hidupnya menjadi hampa, seperti ada sesuatu yang hilang.
Bukan cinta yang ia maksudkan, tapi rasa persahabatan dan persaudaraan yang membuatnya kehilangan arah.
Tepat dimana ia kehilangan Biru.

Diwaktu bersamaan, Biru sedang termenung di teras rumahnya, memikirkan adik kecilnya yang terpisah tanpa sebuah kata perpisahan, layaknya sinetron yang ia tonton di televisi.

"Udra ... Kamu dimana?" Tanyanya dalam hati.

Entah mengapa Biru selalu dihantui rasa bersalah.

Mungkin karena ia tak berpamitan saat akan pindah keluar kota bersama orangtuanya.

Bukan tidak ingin, tapi Biru takut dan tak berani menemui adik kecilnya itu.

Dia merasa bersalah atas kejadian 12 tahun lalu yang terjadi pada Tsamudra.
Harusnya saat itu dia bisa menolongnya, setidaknya mencegah suapaya kejadian itu tak akan pernah terjadi pada adik kecilnya.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Jangan lupa tinggalkan jejak dan vote serta komentar kalian ya readers😊

💙Tsamudra Biru💙

Tsamudra biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang