prolog

121 11 0
                                    

Negeri tora

Senja perlahan datang
Burung-burung berkicau dan terbang menuju sarangnya, layaknya
Ram dan kedua orangtua nya-jed dan ren- yang selalu mempunyai jadwal untuk mengisi kekosongan sore, Ram akan berjalan jalan di sekitaran kota, sambil mendengar beberapa kisah kedua orangtua nya.

Dulu Jed kecil, saat berusia 9 tahunan, dia tinggal di desa kecil, di desa yang dipenuhi bandit. Dia selalu melihat tindak kekerasan dari para preman desa, dia juga selalu menjadi korban. Jed tidak pernah tahan akan hal itu, jed selalu bercita cita menjadi penegak keadilan.

Ram selalu bangga pada ayah nya

"Bu, apakah aku akan bisa menjadi seperti ayah?"
Ram bertanya penuh harap

"Kau pasti bisa melebihi ayahmu Ram, kau anak yang hebat, pandai, pintar dan kuat. Meskipun kau sekarang belum bisa mengalahkan ayahmu haha"
Jawab ibu tertawa

"kau akan bisa Ram, kau akan bisa"
Lanjut ayah

Raut wajah Ram sangat senang mendengarnya, karena Ram memiliki cita cita menjadi orang nomor 1 di negerinya, bahkan seluruh dunia.

Tetapi, sore yang menyenangkan itu seketika berubah menjadi mimpi buruk Ram. Saat Ram dan kedua ortunya sampai di salah satu lorong jalan kecil mereka di hadang dengan segerombolan pria tak dikenal masing-masingnya membawa senjata tajam dan tumpul. Ayah Ram yang mengetahui bahwa situasinya tak aman ia langsung menyuruh Ram bersembunyi di dalam tumpukan sampah. Ram tidak tahu mengapa ayahnya menyuruh nya bersembunyi, yang Ram tahu saat itu hanyalah Bau, berlendir, menjijikan, kecoa, tikus ..itu yang di rasakan Ram.

"oy! Hajar!"
Teriak salah satu pria yang terlihat cocok jadi pemimpin diantara mereka

Tanpa basa-basi, mereka langsung menerjang Jed dan Ren. Perkelahian pun terjadi, Jed dengan tangkas menangkis ayunan benda tumpul para preman, kaki nya seperti menari saat menghindari tebasan-tebasan pisau, sesekali tinju Jed mendarat di titik-titik vital musuhnya itu. Namun karena jumlah yang terlalu banyak, dengan tanpa ampun, mereka terus menyudutkan Jed dan Ren hanya bisa berteriak sambil sesekali melemparkan batu ke kepala para preman. Sampai dimana Jed terkena pukulan kayu di kepala belakangnya, ia tersungkur jatuh dan Ren yang hanya bisa berteriak melihat suami nya dipukuli hingga mengeluarkan banyak darah. Tanpa kasihan para preman itu menusuk pisau pisau nya ke perut Ren, sampai keduanya mengeluarkan banyak darah dan sekarat.

"Inilah akibatnya jika kau tidak memberi formula itu! "
Kata pria tadi

Setelah selesai, para preman itu meninggalkan Jed dan Ren.

Semua kejadian itu terekam dalam memori Ram, pukulan kayu, suara hantaman kayu, darah, bau darah, teriakan ibu nya, tangisan ibunya, semua terekam dalam memori Ram. Kebingungan, ketakutan, kesedihan, kemarahan dirasakan oleh Ram. Dengan langkah berat dia mendekati kedua ortunya...

"IBUUU!! AYAAAHH!! jangan tinggalkan akuu!!! Apa yang sebenarnya terjadi bu?, kenapa mereka jahat ayah?"
Ram sambil menangis tersedu-sedu

Jed melihat kearah Ren yang terkapar tak bernyawa "ibu mu sudah ke langit Ram, jangan pernah terima ini. Kau harus bisa membalaskan dendam ini. Buat mereka takut untuk hidup.."
Jed mengambil nafas dalam dalam
"Rrr..Rram..pergiii lah.. kkk..ke negeri narja dan simpanlah kunci ini."
dengan tangannya yang Jed tempatkan didada Ram sambil memegang erat kunci
Jed berhenti dan tak bernapas

"AYAAAHHH!!.."
Teriak Ram, menangis.
Ram terus menangis menangis dan menangis, tidak tahu apa yang harus dilakukan karena kepolosannya. Akhirnya, disamping sang ayah dan sang ibu, dia pun tertidur.

jawaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang