rindu

35 5 0
                                    

Plak

Suara tamparan

"Sudah kubilang jangan buat dia tidak betah! "

"Ma.. Maaf tuan, dia tiba tiba menangis seperti itu"

Kriet...

Otto masuk ke kamar Ram.
Membawa sarapan pagi.
Segelas susu dan roti bakar coklat.

Ram tetap menangis meskipun sudah tidak se keras tadi.
Otto duduk di sebelah Ram yang sedang telungkup di atas kasur.

"Hei nak... Sudah, berhentilah menangis. Ayo makan sarapan mu dulu, nanti siang kita akan ber jalan jalan lagi ya"
Rayu Otto

"Aku tidak mau.. Aku rindu ayah ibu ku! "

"Asal kau tahu, ayah ibu mu tidak akan bahagia di atas sana jika kau menangis begini"
Rayu Otto

Ram pun terdiam.
"Apakah benar? "

"Ya benar, kau ingin ayah ibu mu bahagia kan? Jadi berhentilah menangis dan berbahagia lah"

Ram pun terduduk dan meminum segelas susu.
Dan makan roti bakarnya.

"Enak? "
Tanya Otto sambil tersenyum melihat tingkah Ram.

"Enak kek, terimakasih"

"Ya sama sama, klo begitu, kakek siap siap dulu ya"

"Tunggu kek!.. Aku dari kemarin belum mengenalmu, tapi kenapa kakek baik sekali kepadaku? Dan, siapa nama kakek?"
Tanya Ram

Otto tersenyum
"Namaku Ottosi nada, Aku hanya pria tua yang kesepian"
Sambil berjalan keluar.

Ram hanya mengernyit kan dahi
"Apa maksudnya? "
Batin Ram.
...
..
.

Setelah bersiap siap

Ram menuju ruangan Otto.

Tok tok tok

"Kek...aku sudah siap, ayo"
Ajak Ram

"Ohh ya, ayo"

Otto pun keluar dari ruangannya dan berjalan bersama sama keluar rumah.
....
Saat Otto dan Ram berada di pusat kota. Mereka membeli kudapan kudapan lezat..

Tidak jauh dari situ, ada sekelompok orang yang mengintai mereka.
Mereka berniat memalak uang kakek tau yang sangat banyak.

Otto yang instingnya sangat tajam, Otto menyadari ada ancaman...tetapi Otto tidak takut sama sekali, lalu, Otto sengaja berjalan ke tempat sepi agar bisa memberi pelajaran kepada cecunguk yang tidak tahu dirinya siapa...

Sekelompok orang itu pun mengikuti Otto

Saat berada di gang kecil

"Kakek, ini mau kemana?"
Tanya heran Ram

"Ada yang mengikuti kita, tenang saja, dan lihat baik baik..."

Saat Otto berdiri di ujung gang bersama Ram

Sekelompok orang itu pun akhirnya tiba di ujung gang, mereka menyangka mereka yang akan memalak kakek tua, padahal mereka lah yang akan di hajar oleh kakek tua...

"Oi!kek jika ingin selamat, serahkan uang mu! Atau anak itu akan kami bawa!"
Ancam seseorang

"Pfftt..hahaha"
Tawa Otto
"Kalian tidak tahu siapa aku?"

"Hah!! Belaga ya! Kami tidak peduli siapa kau, tua bajingan!"

"Dasar bodoh, pantas saja bodoh, kalian tidak pernah ingin tahu sesuatu"
Ejek Otto

"Bangsaaaat!!! Seraang!!"

Tanpa basa basi, Otto mengeluarkan kemampuannya...
Secepat kilat.
9 orang asing itu terkapar meraung kesakitan.
Hanya 1 orang yang Otto tidak serang.

"Anj*ng!, aku pernah melihat jurus langka itu hanya sekali!jurus perguruan macan hitam!!... siapa kakek tua bangka ini!!?"
Batin si pemimpin kelompok
"Bajingan! Songong kali kau ni tua bangka!"
Kata si pemimpin kelompok

Otto pun mendekat dan memegang pundak nya, dan menekan dengan keras
Sampai ia bersujud.

"Aarrrgghhh lepaskaan!!! Ampuunn, maaf!!! Aku tidak tahu kau siapa!?..maafkan kami!!"

"Jangan pernah sekali kali lagi mencoba menggagu ku! Kalian preman bajingan! Beraninya menggagu kehidupan ku dan cucuku!"
Ancam Otto
"Ingatlah! Aku Otto, jawara kota ini!"

"I..iyaaa!! Kami akan mengingatnya, maafkan kami!!"

Otto pun melepaskannya

Dan berjalan pulang bersama Ram

Ram tidak berani bertanya tanya

Sekembalinya dari jalan jalan

Sore itu Ram dan Otto mampir ke masjid dekat rumah, mereka sholat dan berdoa.

Selesai sholat.

"Nak, apakah kau mau berlatih beladiri? Jika kau berlatih, kau bisa hebat seperti ku"
Tanya Otto

"Akan hebat? Aku mau, tapi..beladiri itu yang seperti tadi kek?"
Tanya Ram

"Beladiri itu kau bisa melindungi orang yang kau cintai, sesuatu yang kau cintai, bahkan kau bisa melindungi diri mu sendiri"
Jelas Otto

Raut wajah Ram berubah, seakan ingin sekali bisa beladiri.

"Yang benar kek!?, aku mau klo begitu, aku akan melindungi semua yang kucintai"
Ram bersemangat

"Yasudah, sampai rumah, kita akan berlatih"

"Iya kek"
..
.

Otto dan Ram sampai di rumah.
Mereka langsung menuju tempat pelatihan.

Ilmu beladiri yang Otto miliki adalah silat macan hitam

Pertama tama
Ram di ajar kan dasar nya
Dasar nya terdiri dari
Kekokohan hati.
Kuda kuda.
Pukulan.
Tendangan.

Kekokohan hati, kita dituntut agar tidak pernah memakai ilmu silat ini untuk orang yang bersalah dan sebisa mungkin hindari kekerasan.

Kuda kuda, ada banyak kuda kuda di ilmu silat macan hitam ini,
Salah satu agar kuda kuda kuat dengan cara berlari sampai mau mati.

Pukulan, teknik pukulan pun banyak.
Yang paling dasar, pukulan ke arah kepala, ulu hati, perut dan rusuk.

Tendangan, salah satu senjata andalan jika kita di keroyok banyak orang.

Itu lah dasar yang di ajar kan Otto kepada Ram.
Tentunya, setiap guru beda beda pendapat.

Hari mulai sore,

Pukul 16.31

Setelah melakukan beberapa tes fisik, Ram masih melakukan lompat tali.
Dia sangat kelelahan, tetapi fisiknya sudah lebih dari bagus untuk anak umur 9 tahun.

"Ram masih kuat berlari?"
Tanya Otto

"Ya kek"

"Larilah 10 keliling, selama 11 menit"

Ram pun mulai berlari.
Dan Otto pun mulai menyetel stopwatch.

Drap drap drap..
Ram semakin kencang berlari
Ditemani
Sinar senja menyinari lapangan
Udara yang mulai mendingin
Kicauan burung burung di langit

10 keliling 11 menit pun selesai
Ram ber ruku' dengab nafas ter engah engah

"Nih minum"
Otto memberi segelas air putih
"Jika sudah minum, jalan 1 keliling"

Ram pun berjalan 1 keliling..
Setelah selesai, Ram memutuskan untuk selesai, dilanjut besok

Ram mendinginkan badannya, lalu ke kamar...
Kepala pusing.
Badan letih.
Otot otot pegal.
Penglihatan kabur.
Dan lapar.

Ram pun mandi dan bersiap untuk sholat maghrib.

Memang, di umur 9 tahun, dia kadang bisa menjadi dewasa di saat saat tertentu dan bisa kekanakan di saat tertentu.
Itulah uniknya Ram...

jawaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang