"Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar."
∆∆∆
Fernando wirawan.
16:02
Setiap Berjiwa Pasti Akan Kembali Pada Sang Pemilik Kehidupan.
Saat ini Aku Sedang Memandangin Sebuah Nisan Safira elena,Mantan Tunangan Ku Yang Sebentar lagi MenJadi Istri Ku Sebelum Kejadian Tragis Menimpanya.Aku masih Duduk Berdiam Diri Dan Termenung Dalam Keadaan hening Dan Membisu Seakan Enggan Untuk Mengucap Sebuah Kata,Ini sudah Kunjungan Ku Yang ke 5x kalinya Setelah Dia Meninggal 6 hari Yang Lalu yang Membuat Ku Terguncang Hebat.
—Wanita Yang Kucintai.
—Wanita dengan sejuta kesabaran.
—Wanita Yang Menjadi Sang Pemilik hati.Kini Sudah Meninggalkan Kan Ku Tanpa Mengucap kan Kata Perpisahan.
“Hey Ini Sudah Yang Kesekian Kalinya Aku Datang Melihat Mu di Tempat Ini” ucap ku terkekeh
“apa Kamu Bahagia Disana?,Pasti Kamu Melihat Malaikat Yah Disana,apakah Mereka Berwajah Rupawan?” lanjutku Dan Tak Terasa sebuah Air Mata jatuh Di Pipi Ku
“Hiks,Maafkan Aku Yang Begitu Cengeng,Padahal Dulu Kamu Selalu Menasehati aku Jika ‘Laki-laki tak boleh menangis’.Smoga Kamu melihatku Di Atas Sana .Aku Pamit Yahh Aku Harus Kembali Sudah lebih 1 jam aku disini , kapan-kapan aku Datang Lagi” ucapku Sambil Mengelus Batu Nisan Dan Tidak Lupa Menaruh Mawar Hitam Yang Ku Beli Kemarin Yang masih Terlihat Segar Dan Berjalan Meninggalkan Pemakaman Umum Itu.
Setelah dari Pemakaman Aku Langsung Balik Ke Apartemen ku Yang sudah Di Tempati Aku Dan Safira Lebih 3 tahun.
‘Gelap’ Itu Lah Satu Kata Yang Langsung Terucap, Biasanya Jam Segini Safira Selalu Menyambut nya Dengan Senyuman Manis.
Aku Dengan Cepat Masuk Ke Kamar Mandi Dan Membilas Tubuh Ku Penuh Dengan Keringat ,Karna Sehari ini Aku Nggak Ke Kantor.
Masih Dengan Rambut Basah Yang Terus Menetes Aku Dengan Cepat Memakai Boxer Ku Dan Duduk Di Tepi Ranjang Memandangi Foto aku Dan Safira Sebulan yang lalu di Bali.
Safira Dengan Dress Yang Biru laut Dan Memakai Topi Pantai Mengangkat Dua Jarinya Sambil Menatap Kamera Dan Pas di Samping ku yang hanya memakai pakaian santai dan Tersenyum paksa.
Dengan segera Aku Tidur Dan Mematikan Lampu Di Naskah Ku Dan Terlelap Di Alam Mimpi Yang Seakan-akan tidak Memiliki Masalah.
Ayana Lavender.
10:30
Hari ini Seperti Biasa Hanya Melakukan Tugas Ku Untuk Memetik Beberapa Bunga Yang Di Taman Dan Sesekali Menyiram Nya Dengan Penuh Cinta.
Aku Mengalihkan Pemandangan Ku Pada Bunga Kuning Herba Yang Cantik Itu Dan Memetik Beberapa Buah Untuk Di Buat Untuk Menaruh Di Pot Bunga Dan Untuk Di jual,Bukan Hanya Bunga Yang Ku Jual tanaman Herba Juga Ada Yang Kujual.
“Pamela Aku Mau Pulang Sebentar Dulu,Tolong Jaga Sebentar Nanti Aku Balik Jam 3 ” ucap Ku Sambil mencuci Tangan Karna Kotor setelah Memindahkan Bunga Tadi
“Siip Bos ,Tapi Bisa Usahakan Jangan Kelamaan Banyak Pelanggan hari Ini” Ujarnya Sambil Menatap Para Pelanggan.
“Iy sebentar Kok ,Kalau Andre Sudah Sampai Bilangin Ke Dia Antar Bunga Tulip Itu Pada Alamat Yang Sudah Aku Kirimkan” Ucapku Sambil Mengambil Tas Dan Jaket dengan cepat berjalan ke arah pintu dan Lupa Membawa Tanaman Bunga Kuning Kecil tadi.
Kulihat dia Hanya Mengangkut Jempolnya.
Entah kenapa Hari ini Aku Mau Mampir Ketaman Untuk Melihat-lihat Karna Sudah Lama Nggak Kemari Karna Kesibukan.
Ku Menjelajahi Setiap Taman Dan Terjatuh Pada Pandangan Seorang Pria Yang Kurasa Aku Mengenali nya,Aku Memicingkan Mata Ku Dan Ternyata Itu ‘Nando” Gumamku.
Dengan Cepat Aku Duduk Di Sampingnya Dan Masih Memeluk Bunga Kuning Ku,Dia Masih Belum Menyadari Kedatangan Ku nyatanya
“Ehem,”Intrupsiku Dan Berhasil Dia Menengok Ke Arah Ku
“Lagi Ngapain Sendirian Disini?” tanya Ku dengan Senyum
“nggak kenapa-napa cuman Pengen Aja , biasanya aku selalu kemari sama Mantan Tunanganku” Hela nafasnya dengan bosan
“Kata Mamaku Jangan mengingat orang sudah meninggal nanti arwahnya tidak tenang”aku Hanya Tersenyum Lembut Padanya
“Hmm ,aku Nggak Mengingat Aku Hanya Mengenang Moment Kita” ujarnya Lelah
“Yah,Kamu Pikir Dia Pahlawan Nasional Apa Mengenang” Candaku
“Yah,Dia Pahlawan Di Hati Ku” ujarnya Yang Membuat Ku diam Seketika
‘Hening’
“Gimana Kita Jalan-jalan di Taman Aja Sekalian Menenangkan Pikiran ,Gimana?” Tanyaku
Dia Hanya Mengaguk Dan Berjalan Berdampingan Ku,Dengan Semangatnya Aku Menunjuk Perahu Bebek Disana Kulihat dia Hanya Menatap Dan Mengalihkan Pandangannya Lagi
“Ayo Naik” antusias ku Sambil Menarik Tangannya ,Karna aku sudah Lama Nggak Naik Perahu Bebek Ini
Sebelum Naik Aku Menitipkan Bunga Kuning ku Pada Petugas Di sana
“Ayo Masa Aku Yang Ngayuh” rengek Ku
“Kan Kamu Yang Narik Aku,Yah Kamu Yang Ngayuh " ujarnya Malas.
Setelah Mencoba Perahu Dan Berjalan-jalan untuk Menghibur Dirinya,Tak Terasa Udah Jam Setengah Tiga Berarti 30 menit lagi aku harus Balik Ke Toko Lagi.
Sebelum Aku Balik, Aku Menyodorkan Bunga Yang Sedari Tadi Aku Pegang Dan menyerahkan di tangannya,dia Hanya melihat Ku Dan Mengangkat Keningnya Seakan Bertanya ‘Untuk apa’ seakan Mengerti
“Ini Tanaman Herba Celandine Artinya Kebahagian yang akan segera datang” Jelasku Sambil Tersenyum
“aku Nggak Yakin Kebahagian ku Akan Datang ,Setelah Kebahagian Ku Udah Pergi Jauh” senyum Kecutnya
“Percayalah Tuhan Sudah Mengatur Takdir Mu Yang begitu Manis ,Tuhan Hanya Menguji Dirimu Sebagaimana Umatnya Yang Lain ,Percayalah Semua Akan Indah Pada Waktunya” Jelasku Sambil Tersenyum Lembut Padanya
“Yah,Aku Percaya Itu”
“Yaudah Aku Balik Dulu Ke Toko Senang Bisa Menghibur Mu” ucap Ku sambil Berdiri Dan Melambaikan Tanganku padannya.
Kulihat dia Tersenyum Dengan Teduh Baru Kali Ini Aku Melihat Dirinya Tersenyum Pada Ku Biasanya Aku Selalu Melihat Wajah Suram Pada Dirinya Itu.
PUSING BUAT MIKIR ALUR CERITANYA ,DAN AKHIRNYA MENDAPAT INSPIRASI JUGA SELAMA BEBERAPA HARI.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender✓
Narrativa generaleWATTPAD : 23 NOVEMBER 2018 NOVEL. : KEHIDUPAN 🌹🌹🌹 'Takdir Bisa Mempermainkan Dirimu ' Ini Bukan Cerita Seorang CEO yang Menjadi Kekasih Seorang Sekretaris. Bukan Juga Cerita Manusia Serigala Bertemu Dengan Pasanga...