SEMANGAT HIDUP

49 14 0
                                    

Aku kembali tersadar di ruang UKS sekolah. Pandangan aneh dari orang-orang sekitar tertuju padaku, seolah sudah terbiasa dengan keanehan diriku. Tidak ada yang tahu apa saja yang barusan aku alami. Namun itu semua tidak aku perdulikan. Yang aku perdulikan adalah seseorang yang tadi menolongku. Aku ingin bertemu lagi dengannya dan mengenalnya lebih jauh. Hingga akhirnya suatu saat aku berhasil bertemu lagi dengannya. Ketika aku sedang memandangi tenangnya genangan air danau di belakang sekolahku untuk merenung, ia datang begitu saja. Aku langsung menyadari bahwa ia yang telah menolongku. Dari situ aku mulai bisa mengenalnya lebih dekat.
                                         ***
Perempuan sebaya itu bernama Alana, nama yang sesuai dengan nama favoritku. Ia memiliki rambut panjang berwarna hitam kecoklatan. Wajahnya cantik dan kulitnya berwarna putih agak coklat. Entah perasaanku saja atau bukan, ia terlihat sangat mirip dengan mendiang Ibuku. Sehingga rasa rindu akan kehadiran Ibuku sedikit berkurang ketika aku memandanginya. Penampilannya sangat sederhana namun ia selalu terlihat menawan karena ketika aku melihatnya, senyuman selalu menghiasi wajahnya tanpa henti. Sifatnya sangatlah baik hati, dan cara bicaranya sangat lembut. Sungguh aku sangat kagum padanya.
                                     ***
Seringkali ia menyemangatiku dengan kata-kata positifnya. Mendukung hobiku. Memberikan aku nasihat-nasihat yang sangat menentramkan hati. Bahkan beberapa seperti yang pernah Ibuku sampaikan kepadaku. Masalahku di sekolah atau dimanapun menjadi lebih ringan ketika aku bersamanya. Ia juga seringkali memberanikan aku untuk menghadapi orang-orang yang sering menyakitiku. Meskipun ia tidak membantuku secara langsung, ajarannya sudah cukup untuk mengurangi penderitaanku di sekolah. Beberapa orang yang mau menyakitiku mulai berpikir dua kali untuk melakukannya.
                                          ***
Karakterku berubah hampir 180 derajat semenjak aku mengenal Alana. Kepercayaan diri mulai bangkit dalam diriku. Aku menjadi orang yang lebih kuat dan lebih mengerti dalam menjalani hidup. Ia sangat setia menemaniku. Selalu ada ketika aku sedang membutuhkan saran ataupun seseorang untuk berbagi cerita. Aku merasa sangat beruntung bisa mengenal dirinya.

FOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang