2. Winter Blue

455 84 20
                                    

Angin bertiup semakin kencang. Usahanya yang bertujuan membuatku menggigil kedinginan berhasil. Dia memang pekerja keras. Buktinya pertahananku hampir runtuh karena tiupannya yang tidak kunjung berhenti.

Bibirku terus bergetar. Sementara itu kedua tanganku mengepal erat di dalam saku mantel. Aku sedang berusaha menyembunyikan jari-jariku di sana dari sentuhan nakal hawa dingin. Sialnya mantel yang melekat pada tubuhku ini tidak berguna. Tetap saja aku merasa kedinginan.

Tiba-tiba aku merindukan ranjang tidur dan selimut tebal. Memikirkan mereka membuatku semakin ingin cepat sampai apartemen. Aku jadi tidak sabar ingin mengurung diri dalam kamar sambil meringkuk di bawah selimut. Untuk mewujudkan apa yang sudah kurencanakan, saat itu juga kuperbesar langkah kakiku sekaligus mempercepatnya.

Tunggu! Kenapa rasanya ada sesuatu yang menghambatku?

Setiap langkah kakiku terasa semakin berat. Hawa dingin yang memeluk tubuhku secara paksa memberikan sensasi ngilu pada tulangku. Dia begitu terobsesi menyakitiku. Kelakuan gilanya itu juga berakibat pada darahku hingga tidak bisa mengalir dengan baik. Hawa dingin ini begitu menyiksa dan hampir membekukanku.

Napasku memburu cepat sama halnya dengan detak jantungku. Tubuhku juga terus menggigil, bereaksi alami sebagai cara untuk menghangatkan diri.

Tahu jadinya akan begini lebih baik kuhabiskan waktuku di apartemen saja. Sepertinya duduk seharian di depan televisi bukan ide yang buruk. Walaupun kegiatan itu monoton, setidaknya lebih aman untukku.

"Sudah terlanjur." Mulutku mengomentari pikiranku.

Ya, nyatanya saat ini aku sedang berdiri mematung di jalanan yang dipenuhi salju. Tinggal menunggu butiran salju menyelimuti tubuhku, aku pasti akan tampak seperti manusia salju.

Lucu! Tapi kurasa ini menyedihkan. Aku jadi penasaran jika orang-orang melihatku mereka akan tertawa atau merasa iba?

"Bodoh! Mengapa aku malah sibuk memikirkan hal yang tidak penting?" Sedetik kemudian aku sadar harus melanjutkan perjalananku.

Aku kembali melangkahkan kaki membelah jalanan yang dipenuhi salju ini. Mencoba menantang angin dan mengabaikan hawa dingin.

Ayo lupakan hari ini, Josh! Percayalah... Besok kau tidak akan menyaksikan dirimu yang menyedihkan. Jadi tumpahkan semuanya padaku sekarang dan aku akan menampungnya. Selanjutnya jangan mengingat seberapa banyak yang telah kau berikan padaku! Dengan begitu, kau tak perlu sakit.

***

TBC

Time & Secret 《Hong Ji Soo/Joshua》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang