0.0 Prolog

1.5K 76 10
                                    

Sesaat gadis cantik tersebut berhenti makan. Ia mengambil benda pipih yang tak lain adalah ponselnya. Ia membaca pesan teks yang dikirimkan seseorang padanya.

Dengan cekatan gadis tersebut beralih mengambil tas yang selalu ia bawa kemana saja. Tidak lupa ia mengisi tasnya dengan senjata api. Menggigit sedikit rotinya dan beralih bersiap-siap pergi.

"Kau ada pekerjaan lagi?" Langkah gadis tersebut terhenti. Ia melihat jam yang terpampang di dinding.

"Hm"Jawab gadis tersebut dingin dan beralih menggandeng tasnya.

"Tak bisakah kau menghentikan pekerjaan seperti itu? Banyak pekerjaan lain untukmu. Dan itu juga lebih aman bagimu" Ucap pria tersebut sambil menghela napas pasrah melihat wanita yang berada dihadapannya.

Akan tetapi wanita tersebut tidak menjawabnya dan beralih pergi. Meninggalkan pria tampan tersebut sambil menghela napas pasrah.

Gadis berparas yang bisa dibilang cantik dan manis ini memiliki darah campuran didalam dirinya. Berjalan dengan santai ditengah keramaian yang membuat wanita tersebut menjadi perhatian karena kecantikannya.

Memang tak bisa dipungkiri kecantikan sang gadis yang menurun dari sang ibu yang berdarah Swedia dan kecerdikannya melawan musuh yang ia dapat dari sang Ayah yang berdarah Indonesia.

Tempat lokasi saat ini tidaklah terlalu jauh dari tempat tinggalnya, membuat gadis tersebut dengan mudah menyelesaikan pekerjaannya.

Brak

Dengan satu kali tendangan. Gadis tersebut dapat mendobrak pintu tersebut. Saat ini ia mendapati pandangan menjijik diruangan tersebut. Beralih mengusak tasnya, ia mengambil ponselnya dan melihat foto dari targetnya saat ini.

Gadis tersebut tersenyum sinis. Ia beralih mengambil sebuah pistol yang biasanya ia gunakan. Ia menatap pria yang berada dihadapannya dengan jijik.

Pria tersebut ketakutan. Ia berjalan mundur sembari tangannya merangkak mengambil sesuatu untuk melindunginya. Pisau. Pria tersebut mengambil sebuah pisau yang tidak jauh darinya dan beralih menodongkan pisau tersebut kearah gadis tersebut.

Dengan gerakan cekatan gadis tersebut menendang pisau yang berada ditangan pria tersebut dan———

Dor

Ia berhasil membunuh targetnya dengan segera. Gadis tersebut tersenyum sinis. Ia mengambil ponselnya mengambil gambar bahwasanya target tersebut telah mati dan mengirimkan nya pada bosnya. Beruntungnya saat ini, ruangan tersebut kedap suara yang membuat orang tidak dapat mendengar letusan pistolnya.

Beralih membersihkan tangannya. Gadis tersebut mengambil sarung tangan khusus dan membersihkan tempat tersebut agar perbuatannya tidak diketahui polisi. Ia menarik paksa rambut pria yang kini telah menjadi mayat dengan paksa dan melempar mayat tersebut kedalam sebuah lemari besar. Mengunci lemari tersebut dan membuangnya ntah dimana.

Setelah selesai akan pekerjaannya tersebut. Gadis cantik itu beralih keluar dari ruangan sebagaimana tidak terjadi apapun. Ia menekan sebuah alat yang berada dibelakang telinganya. Menelpon seseorang untuk membereskan kejadian tersebut.

Ia beralih pergi kekampus. Yah, kampus! Sudah saatnya bagi gadis cantik itu untuk pergi kekampus dan belajar. Ia tak ingin jika terlalu lama menghabiskan waktu untuk membunuh orang.

Setelah berada jauh dari tempat tersebut, sebuah ledakan besar menghebohkan seluruh orang. Lebih tepatnya tempat tadi telah meledak hancur berkeping-keping membuat jejak perbuatannya telah menghilang. Gadis tersebut tersenyum menang, sambil memeriksa alatnya ia berbicara dengan lirih pada orang yang berada diujung sana. "Kerja bagus!"

👣👣👣

Albertine Angel Oktavian. Gadis cantik bermata biru dan berdarah campuran dengan lesung pipi yang tertera dipipinya. Gadis tersebut tergolong famous dikampusnya. Siapa yang tidak tertarik coba? Gadis cantik dengan tubuh proposionalnya bak artis-artis membuat dirinya selalu dikejar-kejar oleh para kaum lelaki.

Wajahnya yang mempesona juga tak kalah saing dengan otak cerdasnya yang mampu membuat sang dosen yang suka mempersulitnya menjadi ternganga kaget akan kepintaran gadis tersebut.

Dingin. Salah satu ciri khasnya yang membuat para lelaki semakin tergila-gila akan dirinya. Bagi Angel ia tak peduli akan hal itu. Dirinya tak perlu orang tak berguna seperti mereka. Baginya satu teman pria saja sudah cukup baginya. Ia tidak ingin terlalu dekat dengan orang banyak mengingat dirinya benci keramaian.

"Kau sudah selesai dengan pekerjaan kejimu?" Tanya pria tersebut dengan nada tak suka.

Angel beralih tidak peduli dan meletakkan tasnya pada bangku belajarnya. Hanya pria tersebut lah yang mengetahui seluk-beluk dirinya. Tak ada orang lain yang mengetahuinya kecuali ia dan pria tersebut.

Berkali-kali pertanyaan nya tak dijawab oleh gadis yang berada dihadapannya membuatnya tak menyerah. Ia beralih duduk dihadapan gadis yang saat ini sedang mendengarkan lagu dengan handfree. Menatap gadis tersebut dengan serius.

Ia Jeon Jinyoung tidak akan menyerah untuk menaklukan gadis yang berada dihadapannya sampai kapanpun. Dan ia akan menjaga gadis tersebut sampai akhir hayatnya meski nyawanya sebagai taruhannya akibat berada dekat dengan gadis Illegal seperti Angel.

















Haloooo
Author back lagi dengan cerita gajenya:")
Jangan lupa Vomment ya:))
See you next time:3

ILLEGAL GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang