"OI LU BETIGA, MASIH AJA NGOBROL, BEL UDAH BUNYI, DUDUK DI TEMPAT MASING MASING!"Ucap Clarissa yang membuat kami memberhentikan obrolan hot wkwk
"Iya sayangg, daku padamuuu"ucap ku berjalan menuju ke kursi
"CIEEEE, ASEK ASEKK"Ejan dan Zacky tertawa melihat ku dan wajah Clarissa yang memerah seperti kepiting rebus
***
Tak perlu menunggu waktu lama, Pak Raden, guru mata pelajaran Agama sudah masuk ke kelas.'Hadeh,, si kumis masuk pulaa' ucap ku dalam hati sambil mengusap kasar wajah ku
"Selamat pagi anak anak... Hari ini kita akan praktek membaca Al-Qur'an dengan qalqalah yang benar"ucap pak raden
Mendengar ucapan pak raden tadi, membuat ku kelabakan setengah mati.
'Duh, mampus gue, pake acara praktek segala'Untung saja di belakang ku ada Alif yang pintar membaca Al-Qur'an dan di depan ku ada Bobby, si badan besar yang selalu menutupi ku, jadi saat aku tidur, mencontek, tak pernah ketahuan oleh guru, karena tertutupi oleh Bobby.
Aku langsung saja menoleh ke belakang.
"Oi lif lif, tolongin gue dong"ucap ku
"Apa?"
"Sini gue bisikin"
Aku membisikkan rencana ku ke telinga alif."Ah, ga mau ah, ntar gue kena marah pak raden"ucap alif menolak
"Oh.. Udah berani ngelawan?! Tunggu gue nanti pulang! Kelar lo!"ucap ku sangar
"Eh ga sam ga, iya deh gue tolongin"ucap alif yg akhirnya mau menolong ku
"Nah gitu dong dari tadi, kan friend.."ucap ku tersenyum
**
CLARISSA POV :'Pasti ada yang ga beres nih..' batin ku curiga melihat samuel dan alif
"Apa sayang? Liat liat mulu"ucap samuel dengan santai nya
"Idih, PD abis sih lo, jijik gue"ucap ku melengos. Samuel hanya terkekeh"Samuel..." seru pak raden
"Shit" samuel mendengus mendengar nama nya di panggil oleh pak raden
"Silahkan baca surah Ar- Rahman"ucap pak raden
**
SAMUEL POV :"Ekhem.."aku memberi isyarat kepada alif untuk segera memulai rencana
Aku mengikuti gerak gerik bibir alif tanpa mengeluarkan suara.
Aku yakin, aksi kami tidak akan ketahuan oleh pak raden, karena mata pak raden yang rabun.Alif mulai membaca ayat demi ayat dan aku mengikuti gerak gerik bibir nya.
**
CLARISSA POV :Aku fokus kepada Al Qur'an di depan ku.
Tapi, aku merasakan hal aneh.'Ini kenapa suara samuel tiba tiba mirip sama alif?' batin ku sambil terus fokus menatap Al Qur'an dan menyimak samuel membaca nya.
Ayat demi ayat terus dibaca oleh samuel, dan ke anehan makin terjadi.
Dengan rasa penasaran, aku menoleh ke belakang. Ternyata benar, Alif yang membaca Al Qur'an.Dengan lancang, aku mengangkat tangan kanan ku.
"Pak..!"ucap ku memanggil pak raden yang membuat samuel menghentikan aksi lipsing nya, tapi tidak dengan alif, ia begitu menghayati sampai sampai tidak mau berhenti membaca.Pak raden yang sedari tadi menyimak Al Qur'an, mendongak kan kepala dan melihat ke arah ku.
"Ada apa Clarissa?"tanya pak raden
"Samuel bohong pak"ucap ku"Shut, oi, diem diem aja gilak"ucap samuel berbisik menyenggol lengan ku.
Pak raden menyipit kan mata nya agar dapat melihat lebih jelas.
"Bohong apa?"tanya pak raden sambil berjalan ke arah meja kami
"Sebener nya, yang baca Al Qur'an tadi bukan samuel pak, tapi alif"ucap ku membuat alif yang tadi nya asik membaca Al Qur'an sekarang menjadi terdiam.Wajah samuel dan alif berubah menjadi pucat dengan keringat.
"Apa benar itu samuel? alif?"tanya pak raden dingin.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut mereka berdua, mereka hanya menunduk pasrah.
"JAWAB!"Ucap pak raden tegas dengan satu hentakan di meja yang membuat samuel dan alif menegakkan kepala nya
"Bener pak...""Keluar sekarang! Hormat di lapangan basket sampai jam istirahat berbunyi, SE.KA.RANG!!"Ucap pak raden marah.
Samuel dan alif berdiri dari duduk nya dan segera menuju ke lapangan."Tunggu balasan nya, sayang"Ucap samuel berbisik di telinga ku sambil lewat di depan ku.
To be continue...
Huhuu, sorry ya guys telat up nya. Semoga part nya ga ngebosenin.
Selamat membaca...! Love you!
See you in next part❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARISSAMUEL
Teen FictionSeorang ketua osis yang memiliki paras tampan, tubuh kekar, tinggi, dan tegap. Dia juga seorang most wanted di SMA Nusa Bangsa ini. Tapi sayang nya, ia seorang playboy, badboy, dan selalu memberi harapan palsu. Dan aku Benci Pria seperti itu. Bagik...