Teman New

193 45 131
                                    

Author pov

"Haii, Luna kenalin namaku Rinjani Adi Putri panggil aja Ririn salam kenal ya." ucap Ririn sambil menyodorkan tangan kanannya untuk berjabat tangan.

"Haii, Ririn salam kenal juga ya," Luna menerima uluran tangan itu.

"Lo pasti bingungkan sama kelas ini?"tanya Ririn

Luna menatap Ririn sebentar lalu mengangguk.

"Ha... Ha... Ha, lo harus tahu kalau kelas kita ini menduduki peringkat 1 sebagai kelas biang onar."

Luna melotot. bagaimana ini, ia yang notabenya tidak suka kegaduhan harus berada di kelas yang menduduki peringkat 1 sebagai kelas biang onar.

"Nggak usah kaget gitu mukanya. " ucap Ririn membuyarkan lamunan Luna.

"Sorry, gue nggak percaya aja, " jawab Luna tak percaya.

"Lo harus biasain diri lo Lun, gue dulu juga nggak percaya tapi tenang teman kelas kita solid semua kok." jelas Ririn membuat Luna tenang.

"Biar lo nggak bingung gue jelasin deh semua tentang kelas ini gimana?"

"Boleh," jawab Luna.

"Oke dimulai dari nama kelas lo pasti tahu kan kalau ini kelas 11 IPA 4?" Tanya Ririn.

"Tau lah, gue bingung aja ini kan IPA kok kayak kelas IPS"

"Nah, kelas ini tu unik. Ketua kelas disini namanya Adam yang tanya lo udah punya pacar belum tadi orangnya rese banget, "

"Oh ya... ya gue tahu, " jawab Luna sambil mengangguk.

"Terus wakil ketua namanya Andi tu orangnya yang lagi dimeja guru, terus sekretaris namanya Dinda, "ucap Ririn menunjuk meja pojok depan.

"Kalau bendahara?"tanya Luna penasaran.

"Kebetulan gue yang pegang jabatan itu, "jawab Ririn enteng.

"Terus, terus apa lagi. "tanya Luna penasaran.

"Oh ya, kelas ini yang cewek ada 3 kelompok atau lebih tepatnya geng. Geng yang pertama itu isinya orang kaya, pinter, cantik tapi pada sombong semua. Geng yang kedua netral isinya orang yang biasa aja nggak terlalu mencolok, nah gue masuk geng ini. Geng yang ketiga pendiam isinya ya orang pendiam, pintar tapi pelit banget kalau soal nyontek jawaban. "Jelas Ririn sambil menunjuk satu persatu teman-temanya.

" Terus kalau...," belum sempat menyelesaikan pertanyaannya, ucapan Luna terpotong saat bell istirahat pertama berbunyi.

Tring! Tring!

"Ehh udah istirahat, yuk kekantin. Tanya-tanyanya kita lanjut nanti, " ajak Ririn sambil membereskan buku-buku miliknya.

"Okey."

***

Luna menatap bangunan yang lumayan besar dengan lautan orang-orang yang mengantre menunggu gilirannya untuk mendapatkan makananya.

"Ramai banget ya, " ucap Luna sambil melirik Ririn.

"Ini nggak seberapa Lun, biasanya sampai nggak muat tu kantin," Ririn mulai berjalan ke arah kantin sementara Luna hanya mengekorinya dibelakang.

Setelah menunggu cukup lama, Ririn dan Luna mulai mendekat untuk memesan beberapa makanan dan minuman.

"Lun," panggil Ririn yang tengah sibuk memilih makanan ringan.

FOSFOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang