Tetangga Baru

99 25 50
                                    

Jam menunjukan pukul lima sore yang artinya untuk anak sekolah mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.

Disini lah Luna di ruang keluarga yang didomisili cat berwarna biru laut dengan Furniture yang sederhana tapi nyaman, dia tengah duduk santai menonton televisi sambil menemani adik perempuanya bermain.

Di samping ruang keluarga ada Ratih ibunda Luna yang sedang memasak kue Brownies untuk keluarga kecilnya.

"Kak. bantuin Bunda,"Teriak Ratih dari dapur.

Luna segera berlari menuju dapur, "Mau Luna bantuin apa bun?"Tanya Luna sesampainya didapur.

"Kamu tunggu kuenya nanti kalau udah bunyi kamu angkat, sisain separuh. Yang separuh kamu makan sama adik. Bunda mau angkat jemuran dulu kayaknya mau hujan."

"Siap komandan. Oh, ya Bun tolong cuciin juga jas yang aku taruh dimesin cuci, soalnya punya temen Luna."

"Iya, nanti biar Bunda cuciin." Ratih berjalan meninggalkan Luna.

Ting!

Setelah menunggu cukup lama akhirnya kue yang dibuat Ratih sudah matang, dengan hati-hati Luna mengambilnya lalu dia letakan di atas piring. Ia membaginya menjadi beberapa potong dan mengambil dua potong. Satu potong untuk adiknya, satu potong lagi untuk dirinya.

Luna berjalan ke arah ruang keluarga, "Dek, ni kuenya udah matang," Dia menghampiri adiknya yang sedang asik bermain.

"Yee, udah matang. Makasih kak Lulun,"Luna terkekeh melihat adiknya yang girang.

Dengan gemas Luna mencubit pipi adiknya, "Iya, Lala." Ucapnya gemas.

"Ih sakit tau nanti pipi, Lala jadi gembul,"Ucap Lala adik Luna.

Mereka berdua menikmati kue Brownies yang dibuatkan oleh Ratih dengan lahap. Sambil menonton televisi yang menampilkan kartun SpongeBob kesukaanya.

Ratih datang dengan senyum yang mengembang melihat anak-anaknya tengah asik memakan kue Brownies buatanya.

"Eh, anak-anak Bunda lagi makan. Gimana rasanya enak?"Tanya Ratih sambil duduk diantara Luna dan Lala.

"Enak bunda,"Jawab Lala.

"Bunda gak makan?"Luna menyuapkan potongan kue ke mulutnya.

"Gak ah, Bunda udah kenyang. Oh iya kak, tadi masih ada beberapa potong kue kan?"

"Masih Bun, emang mau buat apa sih kok disisain."Tanya Luna penasaran.

"Nanti kamu bagiin ke tetangga ya, kita kan orang baru disini jadi buat nyambung tali silaturahmi aja," Ratih berjalan ke dapur untuk menyiapkan kue yang akan diberikan ke tetangga barunya.

"Okey Bun,"

Ratih memberikan 2 totebag yang masing-masing ada kue buatanya, "Ini buat tetangga depan rumah sama samping rumah, nanti yang lain biar Bunda aja."Luna mengangguk tanda mengerti.

Luna mulai berjalan keluar rumah, rencananya dia akan memberikannya ke tetangga depan rumah terlebih dahulu, namun rumah itu terlihat sepi tidak ada orang apa lagi gerbang depannya dikunci. Akhirnya dia memutuskan untuk memberikan kuenya ke tetangga sebelah rumah.

Tok! Tok!

Luna mulai mengetuk pintu terlebih dahulu,

Ceklek

Pintu terbuka, muncul lah wanita paruh baya yang terlihat baru saja memasak terbukti dari lap dan apron yang masih ia kenakan.

Luna tersenyum, "Assalamualaikum tante,"Ucapnya ramah.

FOSFOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang