[1] Just 3 Days

6.5K 266 15
                                    


"Mina!" Seseorang yang merasa namanya di panggil segera mencari sumber suara.

Cekrek!

"Jeongyeon!" Mina melotot saat Jeongyeon mengambil gambarnya saat wajahnya belum siap sama sekali.

"Wleee!" Jeongyeon menjulurkan lidahnya dan berlari. Mina yang merasa ke anggunannya terancam memutuskan mengejar Jeongyeon hingga berkeliling dorm. Bahkan mereka sampai keluar dorm.

"Kenapa kau!" Teriak Mina. Ia berhasil menangkap Jeongyeon dari belakang.

"Iya *huh Aku menyerah *huh." Mina merebut ponsel Jeongyeon dan menghapus fotonya.

Jeongyeon masuk kembali dan melihat Sana sedang tidur tengkurap di sofa.

Senyum jahil tercipta di wajahnya.

Dengan cepat Jeongyeon berlari dan merebahkan dirinya tanpa memperdulikan seseorang yang sudah sesak nafas karena ulahnya.

"Yak! Jeongyeon! Kau berat!" Teriak Sana yang tubuhnya sedang ditindih oleh Jeongyeon.

"Ini sangat nyaman, Sa- eh!? Eh!?"

Gubrak!

"Au!" Jeongyeon mengerang sambil memegangi punggungnya sedangkan semua member tertawa karenanya.

"Jeongyeon bodoh!" Teriak Momo yang sedang memakan Snack nya.

"Ini sakit! Kenapa kalian malah tertawa!" Jeongyeon mengerucutkan bibirnya dan sukses membuat tawa mereka semakin menggelegar.

"Ayo!" Mina mendekat dan menawarkan bantuan dengan mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Jeongyeon menyambarnya. Namun, belum sempat Jeongyeon berdiri. Mina kembali melepaskan genggamannya dari tangan Jeongyeon.

Alhasil, Jeongyeon terjatuh untuk ke dua kalinya.

"Kau kejam, Mina!" Gerutu Jeongyeon. Ia kini mengusap pantatnya.

Sungguh malang.

"Baiklah... Baiklah... Ayo bangun." Kali ini Mina bersungguh sungguh dengan bantuannya.

Setelah berdiri, Mata Jeongyeon berbinar binar melihat Jihyo sedang menyiapkan makan malam.

"Uwaaawwww!" Gumamnya kemudian berlari menuju meja. Mata Dahyun menangkap pergerakan Jeongyeon yang akan merebut tempat duduknya, ia berlari dan tidak membiarkan Jeongyeon lebih dulu darinya.

"Dahyun! Ini kursiku!" Jeongyeon berusaha mendorong Dahyun karena kursi yang Dahyun tempati sangat dekat dengan lauk favoritnya.

"No! No! No! Aku duluan Unnie!" Dahyun tidak mau kalah segera melawan dorongan Jeongyeon agar dia bisa mendapatkan kursi tersebut.

"Tidak! Aku dulu-"

"Sudah hentikan! Jeongyeon! Mengalahlah, kau lebih tua." Saran Jihyo sedikit kesal dengan tingkah kekanak kanakan Jeongyeon. Akhirnya, Jeongyeon hanya menunduk dan berjalan menuju kursi di samping Mina.

Setelah sesi makan malam selesai. Jeongyeon mengajak Mina untuk pergi berjalan jalan. Mina yang juga bosan akhirnya menyetujui usulan Jeongyeon. Lagi pula kapan lagi orang yang membuatnya jatuh cinta mengajaknya untuk pergi berdua pikirannya.

"Mina." Panggil Jeongyeon saat mereka berjalan di remangan malam.

"Ya?"

"Kau kedinginan?" Tanya Jeongyeon sambil melepaskan jaketnya. Belum sempat Mina menjawab, jaket tersebut sudah sempurna menyelimutinya.

"Ayo pulang." Ajak Jeongyeon.

"Baiklah."
.
.
.
.
.
"Tidurlah, ini sudah sangat malam." Pinta Jeongyeon sambil mengacak rambut Mina lembut.

Jantungku! - Mina.

"B-baiklah. K-kau tak tidur?" Tanya Mina yang berusaha keras menutupi kegugupannya.

"Aku juga akan tidur. Selamat malam." Jeongyeon mengecup kening Mina sebentar kemudian ia pergi meninggalkan Mina yang masih mematung dan mencoba mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"Gila." Gumamnya.
.
.
.
.
.
Paginya mereka sedang berada di ruang latihan. Karena JYP sajangnim sudah memberitahukan bahwa bulan depan jadwal mereka akan kembali padat.

Mina yang kini sedang duduk memandangi Jeongyeon yang sedang berkutik dengan ponselnya sesekali ia tersenyum saat melihat sesuatu di ponselnya. Kemudian Jeongyeon menerima panggilan video dari seseorang. Mina yang penasaran akhirnya berjalan mendekati Jeongyeon.

"Siapa?" Tanya Mina duduk di samping Jeongyeon.

"Ah, Mina? Ini Somi." Jawab Jeongyeon sambil menunjukkan layar ponselnya. Somi melambaikan tangannya begitu juga Mina. Tapi, Mina sedikit cemburu saat Somi hanya memakai baju dan hotpants yang dapat memperlihatkan belahan dadanya.

"Aish! Sepertinya dia akan menggoda Jeongyeon." - Mina.

"Jeong, aku keluar sebentar ya." Pamit Mina. Jeongyeon hanya mengangguk dan terus berbicara pada Somi.
.
.
.
.
.
Mina POV

"Dasar menyebalkan! Dia melakukan panggilan video hanya untuk itu?" Mina pergi ke kafetaria dan membeli segelas kopi.

"Mina?" Seseorang memegang pundakku.

"Eh? Sana?" Aku segera menggeser posisi dudukku dan mempersilahkan Sana duduk.

"Mina, aku ingin memberitahumu sesuatu." Ucap Sana menatapku serius.

"Apa?"

"Kumohon jangan marah."

"Tidak..."

"Kemarin malam, aku bermimpi Jeongyeon tergeletak bersimbah darah."

"Hah!? Kau tidak bercanda?" Tanyaku tak percaya.

"Tidak.. Mimpi itu terlihat sangat nyata." Jelas Sana lagi.

"Itu hanya mimpi, Sana. Mungkin itu hanya bunga tidur."

"Eem, mungkin. Baiklah, ayo kembali!"

Aku dan Sana kembi ke ruangan dan aku melihat Jeongyeon masih duduk dengan ponselnya. Jeongyeon melihatku kemudian berlari dan memelukku.

"Minari!!" Teriaknya. Dia segera mengeratkan pelukannya.

"Kau kenapa, Jeong?"

"Aku dan Somi berpacaran."

Sakit.

Ya, hanya itu yang ku rasakan. Aku melepaskan pelukannya dan aku berjalan menuju toilet.

Aku menangis di depan kaca. Entah, hatiku sangat sakit. Apakah aku terlalu dalam mencintainya? Aku menatap diriku sendiri di pantulan cermin. Mataku bengkak! Aku segera mencuci wajahku dan membenarkan penampilanku. Aku kembali ke ruang latihan dan tidak ada siapapun di Sana. Aku mengambil tas ku dan tepat di samping tas ku, aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan:

~ Just 3 Days
.
.
.
.
.
Hellooowwww

Typo abaikan 😂

What's Wrong? [JeongMi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang