=20

670 81 1
                                    

Upacara pemakaman sore itu terbilang khidmat, yang begitu jelas meraung adalah ibu Hanbin.

Menangis meratapi pusara anak lelaki satu-satunya.

Tanahnya masih basah, pertanda belum ada tiga jam yang lalu peti matinya masuk ke dalam perut bumi.

Sedang, sang ayah begitu tegar. Masih berdiri tegap sambil memeluk adik hanbin yang seingat Jennie masih berusia sebelas tahun.

Jennie disini.

Dibawah pohon kamboja yang sedang tidak bermekaran. Kakinya tidak kuasa hanya untuk memberikan semangat pada keluarga Hanbin.

Jennie juga terpuruk disini.

Air matanya sudah kering, ia sudah tidak mampu lagi hanya untuk meneteskan sebutir air mata.

Dadanya sudah sesak, nafasnya memburu dari hidung dan mulutnya.

Disana, ia tersenyum kepada Jennie.

Hanbin tersenyum dari pusaranya.

analogi bolide✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang