... 4

26 4 4
                                    

Hargai Author dengan beri dukungan melalui VOTE dan COMMENT

.
.
.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.03 WIB

Sudah beberapa jam sejak Okta memutuskam untuk tidak datang menemui Daniel ditaman.
Menurut Okta untuk apa dia menemui seseorang yang bahkan tak peduli padanya .
Namun hati dan mulut Okta sedang tidak kompak . Mulutnya mengatakan demikian namun hatinya mengatakan bahwa dia harus datang dan mendengarkan penjelasan Daniel .

" tapi udah jam segini " Okta bergumam .
.
.

" kamu kenapa sayang ? Kok dari tadi gelisah ? " tanya ayah .

" mm nggak papa ayah " Okta memaksakan sebuah senyuman diwajahnya .

" serius ? Ayah tau kamu lagi gelisah . Sebaiknya selesaikan , karena berlari bukan tujuan kehidupan . Hidup itu perjalanan bukan pelarian sayang . " jelas ayah
.

.

.

Okta menatap dalam mata ayahnya . Ia memeluk ayahnya lama seakan mencari ketenangan namun ia tetap tidak menemukannya. .

" ayah .... Okta boleh keluar ketaman sebentar . Janji cuma sebentar " pinta Okta

" iyaa . Hati hati yaaa " jawab ayah sambil tersenyum .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Disepanjang perjalanan Okta hampir menyerah karena waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 . Sudah sangat lama bahkan jika Okta ada diposisi Daniel , mungkin Okta sudah pergi dari tadi. 

Tapi apa salahnya mencoba .

Sesampainya di taman. 
.
.
.
.
.
.
.

Okta turun dari mobil dengan tergesa gesa berharap seseorang itu masih disana .
Malam itu taman cukup ramai

Okta mencari kesegala penjuru taman.
Mencari kesegala tepi yang memungkinkan seseorang dengan sabar masih menunggu disana .

Bahkan beberpaa kali Okta mengenali orang yang salah.

Okta mulai putus asa dia kembali ketempat dia memarkirkan mobilnya

" kenapa gue sedih . Kenapa gue nangis . Emang kenapa kalo dia kecewa karena gue gadateng .  Gue juga sering ada diposisi ini . Dan dia gapernah peduli sama gue . Terus kenapa sekarang gue harus khawatir . Kenapa gue bodoh . Bodoh Okta... lo bodoh . Kenapa dia ngajak ketemu gue kalo dia udah sama Riri . Kenapa ?? Kenapa dia jahat sama gue .. Kenapa ?? "

Okta menangis sesenggukan didalam mobilnya .
Dia menunduk seakan menumpahkan segalanya .
Dia kecewa khawatir dan semuanya .
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok

Bunyi kaca diketuk dari luar
Namun Okta tak menghiraukannya .

Tok tok tok

Kembali kaca diketuk dari luar

Akhirnya Okta membuka kaca jendela dan .....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okta mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang mengetuk kaca mobilnya .

Ternyata

Seorang anak kecil yang mengulurkan sebuah gelas plastik bekas minuman meminta belas kasian .

InMyDREAM♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang