I think this is Love

1.9K 172 8
                                    

Plok, plok, plok...

Semua penonton berdiri dari tempat duduknya sambil bertepuk tangan meriah, bahkan sebagian besar terutama para siswi yang menangis.

Sasuke turun dari panggung, di ikuti naruto dan shikamaru.

Mikoto berdiri dari kursinya lalu berlari memeluk sasuke. Di susul itachi yang tersenyum melihat ibunya dari belakang. Dia lalu menatap sasuke dan tersenyum kecil.

"Kau sudah dewasa sasuke..." ucapnya lalu menepuk pundak sasuke pelan. Sasuke membalasnya dengan senyuman. Sementara ibunya sesengukan di dalam pelukan sasuke.

"Oh, ya ngomong-ngomong kalian bertiga ini akan masuk jurusan yang samakan di london??" tanya itachi setelah mereka keluar dari aula sekolah, setelah acara tadi selesai. Ketiganya mengangguk.

"Hehehe.. Ibu bangga padamu nak.. Kau masuk kesana dengan beasiswa full tanpa meminta biaya dari ayah maupun ibu.. Tapi,, ibu akan selalu mengirimkanmu uang saat kau sudah berada di sana.." ucap ibu sasuke senang. Itachi tersenyum kecil.

"Yaaa.. Sasuke memang berbakat bii!!! Lagu yang dia tulis itu dia kirim ke internet dan langsung di lirik oleh produser musik asal Jepang yang sudah lama tinggal di sana... Siapa namanya yaaahhh???" naruto memegang kepalanya dengan mode berfikir.

Shikamaru mengendus pelan "Jiraiya naruto,, jiraiya..." ucap shikamaru memutar bola matanya bosan. Naruto menatap shikamaru lalu mengangguk semangat.

"Yaaa!!! Jiraiya!!!" serunya mengangkat telunjuknya ke atas sambil cengir lebar. Ibu sasuke, itachi dan tentu saja sasuke terkekeh pelan, sementara shikmaru hanya senyum maklum.

"Benar bii.. Kalau kau ada dengan kami waktu itu paling bibi akan menangis haru.. Lagu sasuke membuat dia langsung bersekolah di london... Dan, rupanya jiraiya itu juga dosen dengan pangkat tertinggi di universitas yang akan di masuki sasuke nanti..." jelas shikamaru.

Ibu sasuke berhenti sejenak dari jalannya. Dia lalu membalikkan badannya menatap sasuke lalu menangkupkan kedua tangannya di wajah sasuke dan menangis terharu.

"Aku tahu,, kau akan berhasil nak... Hiks" tangisnya. Sasuke memeluk ibunya erat.

"Aku akan membanggakanmu ibu" dia lalu menatap kakaknya "Dan kakak juga..." kini dia menatap kakaknya dan tersenyum. Sang kakak membalas senyumannya. Shikamaru dan naruto ikut bahagia melihat keluarga kecil itu. Mereka lalu kembali berjalan.


"Ino, hina, sai.. Kalian duluan saja.. Aku masih ada jadwal piket hari ini.." senyum sakura saat melihat ketiga sahabatnya datang menghampirinya.

"Kau yakin sakura??" tanya ino "kaukan paling anti pulang sendiri.." lanjutnya. Sakura memutar bola matanya bosan lalu berjalan mendekati ino dan mencubit kedua pipi ino.

"Pulang saja baweeellll!!!"

"Aaaww" pekik ino saat sakura melepaskan cubitannya. Dengan segera dia mengelus kedua pipinya dan menggerutui sakura. Sakura hanya tertawa, sementara hinata hanya tersenyum melihat keduanya.

"Baiklah... Kami akan pulang.. Awas saja kalau kau panggil kami kembali.. Kami tidak akan kembali..." gerutu ino lalu memutar badannya membelakangi sakura sambil melipat tangannya ke depan dada dan membumbungkan mulutnya kesal. Melihat ekspresi ino seperti itu membuat sai tertawa geli. Bahkan sakura dan hinatapun tertawa.

"Baiklah.. Barbie.. Pergilah!! Jangan balik lagi..." senyum sakura lalu memeluk ino dari belakang. Ino tersentak. Dengan cepat dia membalikkan badannya lalu tertawa dan membalas pelukan sahabat tersayangnya itu. Mereka bertiga pun akhirnya pulang membiarkan sakura yang masih berada di kelas.

Tap, tap, tap...

Langkah ino terhenti saat melihat seseorang yang nampak tak asing baginya tengah tersenyum tipis sambil membawa sesuatu yang ino tidak tahu apa itu.

Ino melihat dari kejauhan orang itu tengah berbicara dengan siswa lain lalu mengangguk setelah mendapatkan jawabannya. Tatapan ino mengikuti orang itu, sampai pada akhirnya orang itu berhenti tepat di depan kelasnya. Ino masih menatapnya penuh selidik. Siapa orang itu?? Dia bertanya-tanya.

"Ino/ino-chan" panggil sai dan hinata secara bersamaan membuat ino memutar kepalanya menatap kekasih dan sahabatnya itu.

"Hm?"

"Ayo pergi" ajak sai lalu menarik tangan ino. Ino menurut saat tangannya di tarik. Sebelum mereka benar-benar keluar dari sekolah, ino masih menyempatkan memutar kepalanya kembali menatap ke arah kelasnya.



"Hay..."

Sakura membalikkan badannya menatap si pemanggil. Dia agak terkejut. Dengan segera mungkin dia menaruh penghapus papan di meja guru dan menunduk hormat.

"Selamat sore sasuke senpai" sapanya sopan. Sasuke terkekeh. Dia maju beberapa langkah lalu duduk di meja paling depan dekat dengan meja guru lalu menatap sakura dengan pandangan bersalah.

"Aku minta maaf" ucapnya lalu mengangkat tangannya ke depan.

Sakura mengangkat kepalanya yang masih menunduk. Saat itu juga bibirnya terangkat keatas membentuk senyuman manis.

Matanya berbinar bahagia. Dengan refleks dia berjalan mendekati sasuke lalu menggapai bunga Mawar merah yang ada di genggaman sasuke.

"Cantik..." dia menatap sasuke lalu menatap bunga itu. "Aku suka senpai..." senyumnya. Melihat senyum manis sakura membuat sasuke ikut tertular. Dia tersenyum senang melihat ekspresi sakura yang sangat manis.

Ku lihat ekspresimu.. Ekspresi manis yang sungguh ku tak ingin kau menunjukkannya pada siapapun di dunia ini... Andai kau menjadi milikku,, sungguh aku bahkan tak tahu betapa bahagianya aku.. Aku bahkan dapat dengan mudahnya menghilangkan kepedihan hatiku ini.. Karenamu.. Senyummu, matamu semuanya aku suka.. Aku tak ingin mengakhiri pertemuan ini...

"Aku menyukaimu sakura" gumam sasuke tersenyum kecil. Di lihatnya sakura masih mengelus-elus bunga Mawar itu sambil sekali-kali membaui aroma Mawar itu tanpa mendengarkan gumaman kecil sasuke.













Dua tahun kemudian...

Tut.. Tut.. Tuut..

Terdengar suara sambungan dari ujung sana hingga pada akhirnya seseorang mengangkatnya.

"Halo??"

"Sakuraaa!!!" teriak ino dari ponselnya hingga membuat sakura menjauhkan ponsel pinknya dari telinganya karena saking keras teriakan ino.

"Ada apa siiiihhh!!!!!" bentaknya kesal. "Kau dimana!!!! Upacara kelulusan kita akan berlangsung sekarang!!!!" bentak ino galak.

1.., 2.., 3...

Dengan cepat sakura bangun dari gulingnya dan melempar ponselnya ke atas kasur tanpa mematikan telpon ino. Dia berlari ke dalam kamar mandi dan mandi.

Tak berapa lama kemudian, dia keluar kamar mandi dan mulai mengganti pakaiannya dengan cepat. Dia lupa hari ini dalah hari kelulusannya. Dengan cepat dia memakai satu persatu pakaiannya dan mulai berdandan natural lalu menyisir rambut pinknya yang sudah memanjang hingga lewat bahu.

Dia berhenti menyisir rambutnya dan menatap sejenak vas bunga yang terletak di atas meja riasnya. Dia tersenyum manis.
"Selamat pagi senpai..." ucapnya "semoga kau sehat-sehat saja di sana..." dia mengelus-elus Mawar itu. Kemudian menyudahi acara sisir rambutnya dan menyiapkan segala perlengkapan yang akan dia bawah bersiap pergi ke sekolah tanpa ayah dan ibunya yang saat ini berada di suna rumah neneknya menjenguk neneknya yang sedang sakit.










Bersambung

Music by : ronan keating - When you say nothing at all

Maaf yah,, chap kali ini pendek dan mungkin kalian merasa gak nyambung... Aku nulisnya super duper cepat karena mengingat hari ini aku ada urusan di kampus... So aku minta maaf kalau gak sesuai... 😭😭😭😁

Love Song For Sakura✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang