Mobil pun melaju menuju SMA Dharma utama.
Saat diperjalanan reva banyak bertanya dan itu tidak bermutu bagi Raina.
"Rain ko betah jomblo? " tanya reva pada raina
"Bebas" Jawab Raina asal ceplos.
"cari pacar makannya biar gak jutek mulu tu muka, biar gembira dikit kek"
Raina hanya diam mendengar ucapan kakak nya itu.
"Udah nyampe neng Raina safira zahra" dengan tampang sok manisnya reva bicara seperti itu, sungguh membuat Raina mual.
"Iya thanks" jawab raina singkat
"balik Jam berapa rain.....? " tanya Reva dengan menggantung kata rain
Raina tau pasti reva ingin mengerjainya
"4" Jawab Raina langsung turun dari Mobil,tanpa berpamitan
"Weh gasopan ni jadi ade!" teriak dia sambil membuka kaca mobil
"assalamualaikum" Ucap Raina malas berdebat.
"waalaikum salam" jawab Reva dengan ketus
"untung ade, kalo bukan gua tebas lu" gerutu Reva.
Raina hanya tersenyum kecil dan tetap berjalan menuju Kelas.
Setibanya Di Kelas raina disambut oleh 3 sahabat nya.
"Selamat pagi Raina ku sayanggg" ucap aulia putri farah, panggil Saja Putri Gadis cerewet yang merupakan Salah satu sahabat yang dapat membuat raina tersenyum dengan tingkah nya.
"pagi" Jawab raina singkat.
"Masih pagi udah jutek aja" ucap Fitri. Fitriana Wulan,si kutu buku,ratu bucin Karena koleksi bukunya cinta cintaan semua.
"Gak ko" jawab Raina sambil memaksakan tuk tersenyum.
"Gausah maksain senyum" Celetuk riana utami. Raina selalu memanggilnya riri. Riri adalah sahabat yang paling peka diantara yang lainnya.
Raina hanya diam dan menaruh tas nya ditempat duduk sebelah riana.
Bel masuk pun sudah berbunyi 30 menit yang lalu,
Namun Raina merasa bosan dengan pelajaran saat ini. Raina hanya menunggu keajaiban percepat waktu istirahat Karena raina sangat lapar. Lapar ini sangat mengganggu konsentrasi nya sehingga dia tidak fokus mendengarkan penjelasan pak bambang, ya dia Guru sejarah yang super killer sekaligus membosankan. Ia selalu menunjuk siswa untuk menyimpulkan penjelasannya ,dan hari ini Raina terkejut Karena ia yang ditunjuk pak bambang untuk menyimpulkan yang ia jelaskan."Raina, Coba simpulkan yang barusan bapak jelaskan!" Tanya pak bambang pada Raina sontak seluruh siswa menatap Raina dengan tatapan yang sulit diartikan.
"hm,anu pak hm jadi kesimpulan nya.... " jawab raina terbata bata
"Apa kamu tidak mendengarkan penjelasan saya barusan? " Tanya pak bambang dengan tatapan menyeramkan, bagi siswa yang ada dikelas XI IPA 1 ini.
"Maaf pak..." jawab raina dengan takut
Dan tak lama bel istirahat yang Di tunggu tunggu telah tiba.
Kringggggg kringggg
"Bel menyelamatkan kamu raina! " Ucap pak bambang lalu langsung merapihkan buku nya dan meninggalkan ruangan kelas tersebut.
"alhamdulillah" Gumam raina.
"Kantin yuk!" Ajak Putri dan fitri berbarengan.
"Yuk" Riri menerima ajakan mereka.
"Gaikut deh soalnya bawa bekel" Tolak raina.
"Yailah, Makan dikantin emang ngapa?" ucap putri Pada raina.
"Gapapa, yaudah yuk" Jawab raina tak bisa menolak paksaan sahabat sahabatnya ini.
Sesampainya dikantin Putri Lari Karena takut tempat biasa yang mereka duduki ditempati orang lain.
"Put malu put" Ceplos Riri saat putri berlari.
"Noh kan udah ditempatin!" Ucap Putri mengacuhkan omongan Riri.
Raina terdiam saat tau tempat itu di duduki Siapa.
"Dia...! " Gumam raina.
Assalamualaikum, gimana seru gak part ini? Hehehe. Maaf kalo masih ada yang salah. Jangan lupa vote and comment nya teman teman semua🌹Kritik dari kalian akan aku jadikan motivasi untuk part selanjutnya. Thanks for reading para readers💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRaina safira, Mungkin yang ada dipikiran kalian ia menyukai hujan. Namun realitanya ia malah membenci hujan yang turun. Bukan ia tak bersyukur namun ia selalu teringat akan luka yang masih Membekas. Namun apa yang membuat raina membenci hujan?