Tak sengaja putri bertabrakan dengan seorang laki laki."Ih jalan pake mata!" ucap Putri sambil memegangi kepalanya yang sakit akibat bertabrakan dengan laki laki tersebut.
"Jalan pake Kaki kali!" Ucap laki laki tersebut.
Begitu familiar wajahnya, namun putri lupa namanya.
"Putri Temannya Raina kan? " Tanya laki laki itu yang ternyata adalah Fahri sahabat raina sejak SD.
"Eh iya,lu Fahri kan ya?"
"Asik dah ketemu lagi ama cecan hehe" goda Fahri.
"bis.."
"Gombalan mu pecah haha" Potong fitri.
"Apasih fit,motong omongan orang dosyah."
"Alay anjir lu"
"Gua duluan ya, bye" Pamit fahri.
"oh iya gua juga mau cabut balik ni"
"oke put see you" Ucap fahri sambil mengerlingkan mata.
"Najis genit" Gumam riri.
"Kuy balik" Ajak fitri.
Mereka langsung memasuki mobil,riri menyalakan mobil dan menancap gas menuju ke rumah putri. Saat diperjalanan putri selalu senyum senyum sendiri, membuat riri dan fitri heran.
"Lo kenapa sih?" Tanya Riri mengagetkan putri.
"Hah? Kenapa apanya?" Jawab putri gelagapan.
"Hah heh hoh, daritadi senyum senyum mulu deh jadi ngeri gua ama lu put!" Ucap fitri asal.
Putri hanya mendengus kesal karena teman teman nya tidak mengerti bahwa putri sedang senang.
*skip rumah putri*
Dering handphone riri bergetar.
"Angkat noh hp lu,takut raina yang nelpon!"
"Iya put ini mau diangkat"
"waalaikum salam na,kenapa nelpon kangen ya?"
".................." Ucap raina diseberang sana.
"Oke" jawab riri lalu menutup telepon nya.
"Ngapain raina nelpon?mau kesini ya?" Tanya putri.
"Iyah" singkat riri lalu riri mengambil minuman dingin di kulkas.
40 menit kemudian raina datang membawa martabak keju susu kesukaan mereka semua.
"Assalamualaikum" Ucap raina sambil membuka pintu rumah putri.
"waalaikum salam" jawab putri, riri dan fitri dari dalam rumah dengan serempak.
"Asik dah raina ini emang the best" ucap fitri tak sabaran ingin cepat memakan martabak yang dibawa raina.
"Belum juga duduk udah di samber aja tuh martabak!" sungut raina.
"Kayak gatau 2 makhluk itu aja na" Ucap riri.
"iya sih haha"
Belum 5 menit makanan itu sudah habis. Memang ya doyan banget makan. Hehe
"alhamdulillah abis" Ucap fitri dengan muka yang kekenyangan.
"Kardus nya belom fit" canda riri.
"Gua tau ri lu kan yang mau makan kardusnya karena lu yang paling dikit makannya tadi" Balas fitri.
"Udah udah putri siap noh ngabisin kardusnya" Ucap raina.
"Gua lagi aja kan!" Sungut putri.
"Kan bercanda put" Kesal fitri karena putri disini yang paling baperan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRaina safira, Mungkin yang ada dipikiran kalian ia menyukai hujan. Namun realitanya ia malah membenci hujan yang turun. Bukan ia tak bersyukur namun ia selalu teringat akan luka yang masih Membekas. Namun apa yang membuat raina membenci hujan?