| PART 1 |

2.9K 120 5
                                    

"Nana...?"panggil bryan dari ujung kantin bersama dengan kelvin sahabatnya.

Aku hanya memandangnya yang kini berarah menghampiriku sebentar lalu kembali terfokus kepada somay buatan bang kumis yang terkenal lezat di SMA TUNAS JAYA.

Tiba-tiba dua spesies tak dikenal mendudukkan bokong dihadapan aku dan sahabatku lira. Aku lupa memperkenalkan, nama sahabatku dikelas adalah Lira jeata dan nama sahabatnya Bryan adalah kelvin rachandra. Bryan dan Kelvin juga terkenal sebagai Most wanted boy diTuja alias tunas jaya padahal menurutku wajah mereka tak terlalu tampan. Aneh sekali mata para siswi tuja yang mengatakan bahwa dua spesies itu mostwanted karena setahu ku yang namanya most wanted itu Tampannya bak dewa yunani sedangkan mereka berdua lebih serasi disebut Duo medusa.

"Na, bagi dong na." Ucap bryan seraya meminta makanan kesukaanku.

Dengan geram aku menginjak kakinya dari bawah kolong meja dan berhasil membuat siempunya meringis kesakitan.

"Beli sono sendiri, ganggu gue aje lagi pacaran." Ucap ku sambil menyuapkan sendok demi sendok somay kedalam mulut.

Bryan yang masih tampak kesakitan, mungkin injakanku terlalu kencang atau Kakinya saja yang lemas akupun tak tahu Padahal aku menginjaknya biasa saja.

"Dasar bar bar." Ujar bryan sambil mengelus elus kaki jenjangnya yang ikut kena injakan ku dengan lembut.

Kelvin terlihat kebingungan sambil menengok kekanan dan kekiri membuatku mengikuti arah pandangnya. Kelvin liat apasih. Pikirku.

"Mana pacar lu na? ga ada kok." Tanya kelvin. Oalah ternyata ia sudah terjebak oleh nostalgia eh itu mah lagu raisa. Dasar kelvin planga plongo, Masa sih dia tidak mengerti ucapanku.

"Namanya cewe bar bar plus tomboy mana ada yang mau, Maksud dia pacar itu somaynya." Ucap bryan sambil melirikku sinis dan dibalas dengan pelototan gratis olehku.

"Najis na, Oiya lir. Besok anggota jurnal pengen rapat. Lu datangnya sama gue ya?" Tawar kelvin kepada lira yang sedari tadi hanya diam tak berbincang.

"Oke deh, Na. Lu ga mau nyumbang cerpen atau puisi gitu?" Tanya lira kepadaku. Aku hanya membalas dengan anggukan serta senyuman lebar. Sudah setiap bulan aku menyumbangkan cerpen atau kumpulan puisi untuk acara pensi serta teater cerita. Dan alhamdulillahnya salah satu cerpen yang kubuat akan dijadikan teater nanti, Bagiku itu sungguh kebanggaan tersendiri karena ceritaku masih ada yang suka walau sedikit.

"Nana mah pasti, orang tiap pulsek ngerem mulu dikamar ama laptop." Ujar bryan. Dasar cowo bermulut wanita dari tadi selalu saja berkomentar.

"Asu lo." Ucapku sambil melemparkan sendok plastik kearah bryan dan tepat mengenai mulutnya.

"Yaudah lir, kel. Besok insyaallah gue kasih kalo udah jadi, gue double deh sama puisi juga." Lanjutku.

Tringgg!
Tringgg!
Tringgg!

Bel masuk pun akhirnya berkumandang menandakan tanda istirahat telah selesai. Kami berempat mulai beranjak pergi bersama siswa siswi Tuja lainnya.

Dikoridor aku dan lira akhirnya berpisah dengan Bryan dan kelvin karena Bryan dan kelvin satu kelas tepatnya dikelas XII Ipa 2 sedangkan aku dan lira dikelas XI Ipa 1.

~♡~

"Yan, ih ayo pulang kek. Lama amat sih, lo kan tau gue mau buat cerpen plus puisi dan niatnya besok gue kumpulin, dan lo jan buang buang waktu gue." Cerocosku panjang lebar. Bagaimana tidak sejak pulsek dia tak langsung mengantarkan ku pulang melainkan pergi ke Mall namun, ketika ku tanya mau ngapain dia hanya membalas dengan mengangkat bahu tanda tak tahu. Gajelas ferguso.

Dear Diary (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang