Maaf ya kalo cerita ini pendek. Insyaallah author bakal bikin sequelnya kalo Dear diary udah tembus 10k readers.
Selamat membaca!
~°~
"Kamu siapa?"
"Saya ammar nek, saya yang membawa Nana kesini. Apa nana sedang dalam masalah nek, karena kata orang sekitar tkp penabrakan nana sedang melamun." Ucap Ammar menjelaskan membuat nenek marni langsung menangis tersedu-sedu.
"Nek, gimana keadaan nana?" Tanya kakek saat tiba didepan ruang UGD.
"Saya belum melihat dokter keluar kek. Yasudah saya ingin pulang untuk meminta izin sama orang tua saya untuk kesini." Ujar Ammar.
Kakek menggeleng. "Kamu udah dari tadi nungguin nana kan? Kamu pulang saja. Lagipula ini sudah malam, makasih ya." Sahut kakek kepada Ammar. Ammar tersenyum dan mengangguk.
~°~
"Maaf dok, kenapa anak saya tiba-tiba pingsan?" Tanya ibu nina, ibunda Bryan.
Ia langsung kerumah sakit saat tengah membersihkan rumah, tiba-tiba ponselnya berdering.
Dan kelvin, teman sekelas anaknya mengabarkan bahwa Bryan pingsan tiba-tiba.
"Apa dikeluarga ibu ada riwayat penyakit jantung?" Tanya dokter membuat ibunda Bryan mengangguk.
"Iya dok ada, Bapak saya."
Dokter itu menyodorkan secarik kertas berisi laporan kesehatan Bryan.
"Anak ini, Bryan. Divonis Gagal jantung. Saat ini dia kritis dan harus segera mendapatkan donor jantung."
Ibunda Bryan menutup mulutnya, kaget. Ia tak percaya bahwa bryan menderita penyakit yang sama dengan bapaknya.
"Apa dok. Dokter pasti bercanda, anak saya gak pernah pingsan tiba-tiba sebelumnya, dan ia hanya pingsan bukan gagal jantung dok."
"Maaf bu, kami sudah mengecek seluruh organ anak ibu, dan memang hanya jantungnya saja yang rusak." Ujar dokter itu menerangkan. Nina, ibunda Bryan hanya bisa menangis. Ia tak ingin kehilangan anak satu-satunya.
~°~
"Nek, kekk."
Tata datang kerumah sakit untuk meminta maaf dengan adiknya, Nana. Ia sangat merasa bersalah atas semua hal yang udah dia lakukan.
Sejak kecil Nana sudah tersiksa.
Tata pun menghampiri nenel dan kakeknya dan memeluk mereka dengan erat.
Neneknya menyingkirkan tangan tata yang ingin memeluknya. "Kamu tau ta, sejak kecil adik kamu menderita dan apa? Sekarang kamu ingin mengambil Bryan, hal yang sangat berharga buat nana, kamu mau merebutnya lagi ta. Nenek gak akan bisa maafin kamu kalau sampai Nana kenapa-napa."
Tata tersentak lalu menangis, ia memang pantas disalahkan semua orang. Ia memang kakak yang jahat.
"Maafin tata nek, tata egois nek."
Kakek sutomo lalu memeluk tubuh istrinya dan menenangkannya.
Pintu ugd pun akhirnya terbuka. "Orang tua korban?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.
Nenek dan kakek mengacungkan jari.
"Ibu dan bapak, bisa ikut keruangan saya." Ucap dokter itu membuat nenek dan kakek mengikutinya dari belakang.
Saat sudah berada didalam ruangan dokter mempersilahkam untuk duduk.
"Alhamdulillah pak,bu. Anak bapak hanya luka ringan padahal ia terpental jauh." Ucap dokter itu sembari tersenyum.
"Alhamdulillah nek, nana gak kenapa-napa. Makasih ya dok."
Dokter itu mengangguk dan memberikan resep obat untuk ditebus di apotek rumah sakit.
Mereka berduapun segera keluar.
~°~
"Ak-...aku di-manaa." Ucap seseorang wanita yang baru saja membuka matanya.
Ia melihat kesekelilingnya. "Ini dimana?"
Ia menyadari bahwa sekarang ia tengah berada dirumah sakit karena tangannya ter-Infus.
Nana pun bangun dan mencopotkan infusan ditangannya lalu keluar ruangan.
Saat mengelilingi rumah sakit, ia melihat seseorang wanita yang familiar di matanya.
Penasaran, ia pun menghampirinya dan ternyata itu, Ibu nina, ibunda bryan.
"Tante, tante nina ngapain disini, tante kenapa nangis?" Tanyaku.
Tante nina mengelap air matanya lalu tersenyum. "Bryan, na. Dia divonis gagal jantung dan dia harus segera mendapatkan donor jantung. Tante gak mau kehilangan Bryan na." Ujar tante nina membuatku terkejut.
Kenapa harus Bryan, mengapa bukan dirinya saja.
"Tenang ya tante, kita pasti bisa dapetin pendonor jantung untuk bryan. Sekarang bryan ada dimana?" Tanya Nana seraya menenangkan.
"Dia diruangan rawatnya, kamu mau melihat. Ayo tante antar."
~°~
"Tante keluar dulu ya." Ujar tante nina san keluar meninggalkanku dan bryan dalam satu ruangan.
Nana menggengam erat tangan Bryan. Memandang wajah tenang dan damai bryan saat ini adalah kesedihan yang nyata.
"Yan, kamu ingat kan aku bilang apa sama kamu. Aku cinta kamu melebihi diri aku sendiri. Jadi kamu gak perlu takut. Aku gak punya alasan untuk tidak memberikan kebahagian untuk kamu, untuk pria yang sangat aku cintai. Kamu janji sama aku ya, jagain kak tata. Aku pengen kamu bisa bahagia, karena dengan begitu aku gak berat buat ninggalin kamu dan semuanya yan. Aku akan selalu berada didalam setiap detakan jantungmu. Aku siap yan untuk menyerahkan apapun asal kamu bisa bahagia, meski nyawa aku taruhannya. Aku sayang kamu yan." Ucap Nana lalu melepaskan genggaman dan berlari meninggalkan Bryan.
Nana berlari menuju ruangannya dan menangis sejadi-jadinya. Kenapa semua terasa berat. Kenapa Ia dan Bryan tak bisa bersama.
Ia tak mau egois, ia mencintai bryan melebihi nyawanya sendiri kan.
Ia ingin melihat Bryan bahagia kan.
Dan ia ingin melihat kak tata bisa bersatu dengan Bryan, meski nyawa yang harus Nana korbankan.
"Kamu alasan aku tersenyum dan jika alasan itu hilang, Aku harus membawanya kembali meski aku harus pergi."
"Setiap detik moment yang kamu beri membuatku menjadi berarti. Aku mencintaimu Bryan pramesta, Selamat tinggal."
~°~
HAI ALL READERS, Semoga kalian terhibur dengan cerita ketigaku, Cerita ini hanya fiktif belaka dan bila ada kesamaan cerita tolong dimaafkan.
Of the people important the story Dear diary.
Story by.
-Rosyidah Dahlia.
-Diajeng Gihan Salwa.
-Tya Octavia.
-Elvira Safitri Lubis.Written and Imagination story by.
-Rosyidah Dahlia.Edit photo cover by.
-Diajeng Gihan Salwa.While cast.
-Nasya dealova {Pevita pearce}
-Talasya dealova {Amanda Rawless}
-Bryan pramesta {Herjunot ali}Warning.
<< Typo dimana mana hatiku senang>>
<< Ralat itu hewan >>
<< Kurang kata tinggal tambahin>>MUST DO IT TO READERS.
<< WAJIB FOLLOW ACC AUTHOR. KAGADENG CANDA WKWK. TAPI KALO POLLOW JUGA NDAK PAPA>><<VOTE CHAPTER YANG READERS BACA>>
<<KOMENT KALO MANG MAU KOMENT OCE>>
<<SHARE KE TEMEN- TEMEN KALIAN SIAPA TAU MEREKA SUKA. jan geer woii. GAPAPA SEKALIAN PROMOSI EAA>>
TBC.💯
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary (TAMAT)
Romansa"Kaka talasya mau kemana?"tanya gadis kecil berumur 9 tahun kepada kakak gadisnya yang tengah membopong koper besar. "Aku mau pergi sebentar sama mama dan ayah. Kamu dirumah aja ya sama nenek kakek."jawab gadis yang diketahui bernama Talasya itu sam...