9) Gemma di Bully?

613 39 10
                                    

Beberapa hari kemudian, kabar hilangnya Nevin pun menyebar ke seluruh member VIVA. Pak Retro juga menjelaskan bahwa terakhir kali ia bertemu Nevin adalah 4 hari yang lalu di saat ia mengajak Nevin ke toko buku. Setelah itu pak Retro tidak pernah bertemu Nevin lagi. " Saya juga tidak tahu ke mana Nevin.. 3 hari sebelum kabar ini beredar, dia menelpon saya untuk mengabari saya keadaannya. Tapi, di hari berikutnya ia tidak pernah menelpon atau menjenguk saya lagi " jelas Pak Retro.

" Tapi pak, waktu itu Afif bilang Nevin pergi ke rumah pak Retro, lalu.. Apakah itu benar? "

" Nevin ke rumah saya? Sudah saya bilang, Nevin tidak pernah lagi mengunjungi saya setelah itu " jawab pak Retro.
" uumm.. Pak, apa Nevin sering keluyuran atau pergi tanpa izin? Mungkin dia keluyuran "

" heh Fif! Jaga omongan mu " Tegur Ryan.
" Maaf.. kan siapa tau... "

" setahu saya, Nevin anaknya tidak suka keluyuran ke mana-mana atau pergi ke rumah temennya, kecuali kalau ada hal penting, dia juga udh pasti sering izin ke saya " Jawab pak Retro.
" hhhmm.. Semoga aja bukan penculikan yang meminta tebusan, kalau tebusan.. Uang dari mana kita? "
" jangan sampai gem, kita berdoa aja supaya Nevin cepet ketemu "

" yaudah, mulai hari ini kita selalu waspada, dan kita serahkan kasus ini ke mata mata saya " kata pak Retro.

Setelah selesai mewawancarai pak Retro, Gemma pergi ke sekolah untuk mengikuti ekstrakurikuler. Di saat menunggu kegiatan di mulai, Gemma memilih untuk membaca manga favoritnya di kelas. Di saat tenang tenangnya, Saryu datang menghampiri Gemma.

" Hai Gemma~ Apa yang sedang kau baca? " Gemma tak menjawab dan masih fokus membaca. Sudah pasti Ia sangat kesal dengan kelakuan Gemma yang seperti itu.

Saryu merampas manga Gemma hingga cover belakang manganya robek.
" Haah?? Kau membaca hal tak masuk akal seperti ini? Pantas saja jiwa culun mu melekat sekali " Saryu justru merobek-robek manga Gemma dan melemparnya ke wajahnya. Hal seperti ini sudah sering terjadi pada Gemma. Entah apa motif mereka membuli Gemma, tapi mereka suka sekali mengganggu Gemma seperti ini.

" Lagi-lagi gak ngelawan... Kamu takut hah? " Saryu menarik kerah jaket Gemma dengan erat. Gemma masih diam di saat seperti ini. Bahkan ia tak menatap Saryu sama sekali. Karena tidak mendapatkan jawaban yang pantas dari lawan bicaranya, Saryu semakin geram. Ia membanting Gemma ke arah meja-meja kelas yang tertata rapi. Bahkan sesekali ia melemparkan alat-alat seperti penggaris, penghapus papan tulis, bahkan gunting.

Gemma masih tak melawan dan diam saja. Namun terlihat sekali, tatapan Gemma sangat tajam. Karena merasa tertantang, Saryu melakukan hal yang sama lagi. Bahkan kali ini bantingannya lebih keras.

Karena Saryu semakin melunjak, akhirnya tiba lah waktunya Gemma untuk membalas. Gemma meraih Kursi di dekatnya dan melemparnya ke arah Saryu. Tanpa pikir panjang ia memukuli Saryu dengan kursi berkali-kali. Meskipun Saryu sudah meringis kesakitan, tapi Gemma semakin menghempaskan kursi itu dengan keras.

Setelah Gemma sudah cukup puas membalas, ia langsung melempar kursi itu ke arah papan tulis kelas.

" maaf Saryu, kau membully orang yang salah. Kau tau sendiri kan kalau aku orangnya tak tinggal diam bila ditindas? "

Saryu perlahan berdiri meringis kesakitan karena hantaman kursi yang di berikan Gemma sangatlah keras sekali.

" G-Gemma.. awas saja kau!! " Ucapnya sambil perlahan berdiri dan menahan sakit. Perlahan ia pergi dari kelas.

Gemma akhirnya ikut keluar kelas karena sebentar lagi ekstrakurikuler akan dimulai. Di rumah Vania, Vania tengah asyik membaca berita di HPnya. Dan.. Ia menemukan sebuah berita tentang kabar orang hilang. " hah? Orang hilang di VIVA? Siapa nih? " kata Vania sambil membuka Artikel tersebut. Betapa terkejutnya Vania setelah membuka artikel tersebut. Tertulis nama Nevin serta biodatanya di berita itu. " Muth!! Sini Muth!! " Vania berteriak memanggil Muthia. Muthia dengan cepat menghampiri temannya yang berteriak itu.

YTMC Problems [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang