Kali ini kita akan kembali pada keseharian sang psikopat berdarah dingin. Kali ini Beller tengah terlihat sedang menyusun rencana baru untuk korban selanjutnya. Semua foto target ia hambur di mejanya. Dengan saksama, ia memperhatikan foto-foto itu. Namun tiba-tiba ia tertuju pada dua foto, yaitu Blane dan Azuya.
" Oh? Mereka masih hidup ya? " Ucapnya sambil mengambil kedua foto tersebut. " Hmm, sepertinya aku mendapatkan target baru " ujarnya sembari tersenyum. Namun tanpa sadar, Huda tengah mengawasi Beller dari jauh. Mengetahui bahwa Beller akan mengincar teman Anicraftnya, Huda pun tersungkur lemas. " Dia... menargetkan Blane dan Azuya..? " badan Huda lemas selemas lemasnya. Ia tak mau kehilangan teman-temannya lagi karena ulah Beller. Ia juga semakin takut karena ia yakin kalau semua yang ditargetkan oleh Beller pasti akan benar-benar dihabisi nyawanya tanpa ampun. Tanpa di sadari, karena terlalu lama berada di posisinya, Beller mengetahui bahwa Huda tengah menguping rencananya. Beller langsung beranjak dan mendorong kursi dengan kasar. Sang psikopat langsung menghampiri tempat Huda berada. Huda yang sadar pun langsung bergegas pergi. Namun sayangnya, Beller dengan cepat menarik kerah baju Huda. Beller menatap lekat dirinya karena telah berani menguping rencana sang "tuan".
" Oh.. begitu rupanya.. si budak sialan ini sudah berani menguping hal yang tak seharusnya... Benar begitu, Huda? " Huda semakin ketakutan setelah melihat Beller yang terlihat sangat murka. Huda berlari menuju pintu gubuk. Namun sayangnya pintu saat itu sedang di kunci dengan papan kayu yang berat.
" Pintunya dikunci... Kau mau apa huh? Berteriak mencari bala bantuan? Dasar payah. " Beller menyeringai puas melihat Huda yang tak berdaya. Huda sudah terjebak. Dia tidak bisa apa-apa lagi.
" Apakah kau tahu salah satu hal yang paling tidak ku sukai? Ya, benar. Seseorang yang menguping rencanaku. Apalagi untuk budak sepertimu " Beller langsung menyeret Huda masuk ke kamarnya " M-Maafkan aku!! Aku tak bermaksud!! L-Lepaskan aku!! " Huda terus memohon sembari terus memberontak. " jangaan!! Jangaaaan!! " Huda memberontak." memberontak.. apa kau tak tahu apa yang akan kau dapatkan ketika kau memberontak di masa hukumanmu..? " Beller kali ini menggores wajah Huda. Kali ini lukanya sangat dekat dengan kelopak matanya.
Kala itu, gubuk Beller penuh dengan teriakan dan tangisan Huda. Tak lama setelah itu, suara teriakan pun akhirnya mereda, menandakan Huda sudah melewati masa hukumannya. Selesai menjalani hukuman, wajah Huda kini penuh sekali dengan luka sayatan. Huda masih menangis menahan sakitnya. Bahkan beberapa luka masih mengeluarkan darah yang sangat banyak. " A-Aku minta maaf.. aku tak akan melakukannya lagi.. " Huda memohon kembali. Kali ini Beller baru benar-benar menghentikan hukumannya.
" Lain kali lakukanlah hal yang bertentangan dengan aturanku. Agar aku bisa menghajarmu lebih parah lagi. " Beller kembali menuju mejanya dan kembali sibuk dengan foto-foto itu lagi. Huda masih terduduk di pojok kamar sambil masih menahan sakit. Namun tak lama, Beller menghampirinya lagi. Kali ini foto Blane dan Azuya sudah ada di tangannya. " aku menemukan cara untuk membunuh mereka.. " Beller menyeringai seram sembari menyodorkan foto Blane dan Azuya kepada Huda.
Huda tidak tahu harus apa. Beller sudah benar-benar yakin dengan rencananya. Dia memutuskan untuk diam mendengar celotehan Beller tentang rencana selanjutnya. Beller pun akhirnya menjelaskan sebuah ide yang cemerlang untuk aksi bejatnya itu. " Aku akan datang ke sana. Aku akan langsung menghabisi mereka. Kalau mereka ingat, mereka pasti akan langsung menanyakan tentang keberadaanmu, kan? " Beller menyeringai lagi. Huda hanya bisa mematung. Ia tidak akan pernah lagi menjawab celotehan Beller agar dirinya tidak lagi dihukum.
Akhirnya, mereka pun berangkat ke tempat tujuan. Entah apa yang ada dipikiran Beller, ia membawa Huda bersamanya. " Kenapa aku harus ikut... " jawab Huda lirih. Beller tak mempedulikan Huda, sebelum akhirnya ia memberikan jawaban yang semakin menghancurkan Huda. " Sebagai teman mereka, kau harus menyaksikan pertunjukan yang akan ku lakukan.. " Beller menyeringai dan kembali meneruskan perjalanan. Huda semakin frustasi. Beller yang gila itu benar-benar mengikis mentalnya secara bertahap. Namun kali ini Huda benar-benar dibuat hancur olehnya. Akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan. Namun mereka terhenti setelah ia melihat pedagang yang berada di depan rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YTMC Problems [ Revisi ]
Misterio / SuspensoSemuanya berubah begitu cepat. Semuanya lenyap... Kehidupanku, dan semua teman-temanku telah lenyap, Karena diriku sendiri...- Aku tidak mengerti dengan diriku sendiri. Aku merasa di kendalikan. Aku serasa bukan manusia yang normal lagi seperti bisa...