-You're an idiot. But you're my idiot-
🍁
Waktu menunjukkan pukul 07.14 pagi. Hanya tersisa 1 menit lagi hingga pintu gerbang ditutup. Lelaki itu berusaha keras melajukan kendaraan roda dua nya melewati celah-celah kecil kendaraan lain. Ia sudah cukup bosan di hukum. Dan ia juga yakin bahwa guru kesiswaan pasti bosan menghukumnya.
Waktu terus berjalan seiring dengan ramainya para siswa yang menyerbu gerbang sekolah demi menyelamatkan harga diri masing-masing. Berbanding terbalik dengan dirinya yang masih terjebak di ambang kemacetan.
Ia sudah berada di depan pagar sekolah, hanya saja ada 1 kendaraan roda 4 berwarna putih yang menghalangi celah untuk di lewatinya. Dengan berat hati, ia dan para siswa lain harus menunggu.
Seorang gadis berambut ikal-tak asing pun keluar. Dengan sigap ia merapikan rambutnya dengan ponsel rose-gold miliknya sebagai cermin. Para siswa lain hanya bisa membeku penuh amarah.
"EH BANGSAT,TERNYATA SI EKOR KUDA! MINGGIR LO ANJING!!!"
Bukan kok.. ini bukan Alan :)
Tepat sekali setelah gadis itu melewati gerbang, pintu portal tersebut ditutup rapat oleh Mas Yanto, Satpam sekolah.
"Mas! Mas! jangan mas! bukain dong... Mas Yanto kan baik, mas nya ga bosen apa liat saya disini mulu"Satpam tersebut hanya menaikkan kedua alisnya seolah-olah sudah bosan mendengarkan ocehannya untuk sekian kalinya.
"Mas sumpah mas demi apapun saya daritadi sudah nyampe sini, cuman tadi gara-gara ada anjing"
"Anjing?" Tanya satpam itu bingung.
"Iya, eh! itu dia! Woy anjing! gara gara lo gue telat bangsat!" Ujar Bryan menunjuk perempuan titisan
Sasa menoleh, ia pun mengibaskan rambutnya diikuti dengan senyum licik miliknya.Terlihat dendam mendalam di antara tatapan dua sejoli ini.
Para siswa terlambat harus menunggu di luar gerbang hingga upacara selesai. Di antara gerombolan tikus-tikus pemalas itu terlihat seorang gadis tak asing sedang memainkan batu kecil di samping tembok.
"Loh lis?" sapanya.
"Loh, kak sol- eh Bryan gitu"
"Lo telat juga? haha tumben"
"Iya nih kak, lagi pengen nyoba sesuatu yang baru"
"Kalo telat mah bilang gue lis. Gue masuk Top Global, nama gue paling atas!" Bangga Bryan. "Oiya Lis, gue penasaran aja ya, lo sebenernya punya pacar ga sih? trus mantan lo siapa aja?" tambahnya.
"Ga..punya.. memangnya kenapa kak?"
"Ohh..gapapa kok, temen gue penasaran soalnya. Katanya dia mau nyari istri" goda Bryan.
🍁
Pintu gerbang pun dibuka. Para siswa yang terlambat dikumpulkan di lapangan sekolah. Mereka diperintahkan untuk berbaris sejajar menghadap sinar matahari sambil duduk di kursi kayu yang disediakan beberapa guru olahraga. Suara ricuh pun menghiasi menit-menit hukuman mereka. Sorak dan tepukan tangan menyambut para pahlawan kesiangan tersebut.
Tak terkecuali Alan yang terkejut melihat Alice berada pada barisan itu. Ia tak peduli pada Bryan yang juga termasuk dalam barisan kebo. "Yaelah kalo gitu tadi gue telat aja Dick" ujar Alan sambil memukul kepala Dicky dengan stik drum miliknya.
"Aw! Suckedd bangsat!"
Jarak beberapa meter dari Alan dan Dicky, Mira dengan wajah kesalnya mencoba meminta uang pada kakak laki-lakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE
Teen FictionAlan yang suka mengganggu. Alice yang tentu saja tidak suka diganggu. Udah saling melengkapi, belom ?