Chapter 1

337 229 275
                                    

~...~...~...~...~...~..~

*:*Happy Reading!*:*

~...~...~...~...~...~...~

Kael berjalan di koridor sekolah yang sudah terlihat ramai. Hari ini tidak ada anggota OSIS yang menjaga di depan gerbang dan itulah kebahagian bagi Kael.

Kenapa kebahagian? Karena Kael sudah bosan dengan pertanyaan salah satu anggota OSIS jika Kael terlambat masuk sekolah. 'Kenapa lo telat?' 'Lo mau jadi apa kalau telat terus?' 'Lo udah telat gak pake dasi? Mau jadi apa lo besar?' Kael paling tidak suka ada dasi nyangkut di lehernya, pengap! itulah yang selalu Kael dengar dari anggota OSIS yang menurutnya sok paling benar di sekolah.

"Ekhem," Dehaman seorang pria dari belakang Kael. Kael membalikan badannya menghadap kepada seorang laki-laki yang tak asing baginya.

"Mau apa lo? Mau minta balikan sama gue ya? Lo di tolak ya sama si Denita? Dan minta balik ke gue ya?" Empat pertanyaan langsung di lontarkan oleh Kael saat melihat mantannya yang minggu lalu Kael putusi.

"Ge'er!" Teriak Revan tepat di telinga Kael. Kael langsung menginjak kaki Revan tanpa rasa kasihan dan langsung berlari menuju kelasnya.

Revan Widarayana. Mantan Kael yang minggu lalu Kael putusi karena sebuah alasan yang mungkin nanti Kael ceritakan. Revan beda satu tahun dengan Kael. Revan kini sudah menginjak kelas XII di SMA Sinartha, satu sekolahan dengan Kael.

Saat Kael berlari meninggalkan Revan. Revan memanggil Kael cukup keras agar Kael terhenti dalam larinya. Namun Kael makin mempercepat langkahannya menuju kelas tanpa menghiraukan panggilan Revan padanya.

"Hahhhh capekk anjirrr!" Teriak Kael saat memasuki kelas yang sudah di penuhi murid murid 11 IPS 2. Dan...

"Kamu sudah telat masuk kelas! Hari ini jadwal piket kamu dan harusnya kamu datang lebih awal! Masa kamu datang - datang teriak seperti di kejar setan? Langkahkan kaki kamu ke belakang untuk meninggalkan kelas! Sekarang!"

Namun Kael malah memajukan langkahannya dan menghampiri guru killer di hadapannya yang tak jauh dari tempat asal Kael berdiri.

"Bu, saya telat karena bangun kesiangan dan kebetulan saya belum sarapan. Tau gak Bu?  Ini hal yang saya inginkan, terima kasih Ibu aku makin sayang dehh hehee dadah saya mau ke kantin. Lapar hehe," Ucap Kael cengengesan lalu mencium punggung tangan Bu Rena---guru Sejarah kelas 11 di SMA Sinartha. Kael pun meninggalkan kelas sambil memberikan kiss bye pada teman sekelasnya.

Kael berjalan di koridor sekolah menuju kantin karena Kael merasa perutnya sedang mengadakan pesta. Kael langsung menghampiri Bu Etti---tukang nasi goreng di kantin SMA Sinartha.

"Bu, kaya biasa aja ya." Ucap Kael yang di balas dengan anggukan Bu Etti. Hanya mengucapkan biasa, Bu Etti mengangguk? Iya, karena dari kelas 10 sampai kelas 11, Kael selalu memesan nasi goreng buatan Bu Etti dengan bawang daun yang banyak. Entah kenapa Kael senang sekali dengan bawang daun.

Kael berjalan meninggalkan Bu Etti dan duduk di meja yang berada di pojok kantin. Kael selalu datang ke kantin jika dirinya mendapatkan sebuah hukuman. Karena tidak ada gunanya berjemur di tengah lapangan. Maka dari itu Kael memilih kabur ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

Banyak kaum hawa yang selalu menonton pria tampan yang sedang olahraga di lapangan. Namun Kael sama sekali tidak tertarik. Justru, menurutnya hanya buang - buang waktu saja.

Tak lama, Bu Etti datang menghampiri Kael dengan membawa satu piring nasi goreng yang di taburi bawang daun di setiap sisinya. "Makasih Bu," Ucap Kael pada Bu Etti.

New Boyfriend [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang