Rival masih terbaring di atas ranjang, tiba saja jam moody yang berada di atas nakas bergetar. Rival merasa terusik oleh jam moody di sampingnya. Rival meraba - raba ke arah nakas dengan mata tertutup, sudah memegang jam moody, Rival langsung membuka matanya.
"Hoaaahhh." Rival menguap saat melihat jam moody yang sudah menunjukan pukul 05.20 WIB.
Rival segera beranjak dari ranjang dan memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Tak menghabiskan waktu setengah jam, Rival sudah siap untuk pergi ke sekolah dan menjemput Kael di rumahnya. Karena hari ini adalah hari terakhir Rival mengantar pulang pergi Kael.
Rival menuruni anak tangga satu per satu karena kamarnya berada dilantai dua. Rival berhenti di sebuah ruang makan dan menghampiri kedua orang tuanya dan juga adiknya.
"Bang? Tumben udah siap? Biasanya jam segini baru bangun?" tanya Dea---adik Rival.
"Sekolah baru de, biasa lah awal-awal mah gitu, entah deh kalau udah lama lama mah, bolos buat ngerokok mungkin." ucap Randall---papah Rival.
Rival hanya terdiam menatap tajam pada Randall yang baru saja berbicara tanpa memikir panjang.
"Ya elah anak rajin di jelek jelekin!" gerutu Windi---mamah Rival.
"Ya udah lah Rival mau ke sekolah dulu." ucap Rival lalu mencium punggung tangan kedua orangnya lalu mengulurkan tangan pada Dea, dea pun mencium punggung tangan abangnya ya siapa lagi kalau bukan Rival.
🌸🌸🌸
"Bun, Yah, Kael pergi yaa tuh udah ada supir nunggu di depan gerbang. Oh iya mobil Kael sore kayanya datang deh." ucap Kael pada Pretta yang berada di hadapannya.
"Ya elah ganteng gitu disebut supir!" ucap Pretta pada Kael. Kael hanya terkekeh.
"Ya udah sana cepet tuh kasian udah nunggu!" ucap Reyno
"Ya udah ya Bun Yah Kael pergi." ucap Kael lalu mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Kael pun berjalan keluar rumah dengan rok abu abu selutut dan hoodie putih miliknya.
"Lama lo cepetan!" gerutu Rival pada Kael yang sudah berada di hadapannya.
"Ya elah nyantai kali gak akan telat!" ucap Kael santai lalu menaiki motor KLX berwarna hijau milik Rival. Rival pun melajukan motornya dengan cepat dan meninggalkan komplek rumah Kael menuju sekolah.
Sesampainya di area parkiran, lirikan para cabe SMA Sinartha membuat Kael merasa risih. Kael pun berjalan meninggalkan Rival yang masih berada di area parkiran.
"Ya elah dulu Revan masa sekarang mau Rival?"
"PGO dasar!"
"Halah modus mulu idup lo!"
"ITU MULUT GUE SUMPEL PAKE SEMPAK MIMI PERI TAU RASA LO!" teriak Kael yang sangat merasa risih pada ocehan cabe yang berjajar di koridor sekolah.
Kael pun berjalan dengan cepat menuju kelas meninggalkan segerombol cabe Sinartha yang masih berada di koridor untuk melihat Rival.
Entah kenapa banyak yang menggemari Rival. Namun mengapa Kael tidak? Segitu sayangnya Kael pada Revan? Sampai tidak bisa membuka hati sama sekali? Apa Revan lebih tampan dibanding Rival? Apa yang Kael banggakan dari Revan? Sedangkan Revan selalu mengasarinya dan selalu melarang apa yang Kael mau.
🌸🌸🌸
"Oke sekarang buka buku fisika kalian, pahami halaman 75 sampai 82, setelah itu kerjakan soal halaman 83." ucap bu Retno pada murid XII IPA 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Boyfriend [HIATUS]
Romance01 [first story] "New Boyfriend" Perempuan yang merasa terpuruk karena sang mantan? Sampai tidak bisa melupakan seseorang yang sudah menyakiti hatinya? Lelaki tampan yang baru saja meninggalkan gadis cantik hanya karena masalah kecil. Lelaki nakal y...