[PanDeep Project] PanDeep Story Collection with Various Writers

──♥ Simpanan (@Linda_Aeris)

Title : Simpanan

Author : Linda_Aeris

Cover : Miraculous

RPG : 13+

Pairing : Lai Guanlin x Bae Jinyoung

*JANGANLUPA VOTE 'N SPAM COMMENT-NYA YA ^^ YANG SIDERS, ATI2 BISULAN ^^*

──☆☆☆──

Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar sebuah kata "simpanan?" perusak hubungan orang ya? Benar. Itu aku. Disimpan. Agar tidak dipandang rusak katanya. –Bae Jinyoung-

Lai Guanlin bukan CEO most wanted. Bukan juga pewaris tunggal tahta perusahaan minyak terbesar di negara itu yang mejadikannya digandrungi banyak wanita.

Guanlin hanya seorang kepala dari sebuah divisi d kantornya. IQ-nya yang diatas rata-rata malah kerap merepotkan anak buahnya.

Laki-laki menyebalkan, tidak pernah tersenyum dan tak jelas maunya. Tak ada yang betah berurusan dengan Guanlin dan hal itu membuat Guanlin tak kunjung menemukan pengabdi yang setia padanya.

──☆☆☆── ──☆☆☆────☆☆☆────☆☆☆──── 

Hiruk pikuk pagi itu terlihat di sebuah perusahaan perbankan yang berdiri di district area kota Seoul. Wilayah itu selalu sibuk dan tak pernah tidur bahkan saat malam. Mulai dari mall, rumah makan khas yang berjajar disepanjang jalan dan pedagang kaki lima dan bangunan-bangunan perkantoran di sana tak pernah sepi dari kegiatan, termasuk sebuah bangunan pencakar langit dengan nama Bank of Seoul. Bank besar yang tak pernah sepi dari aktivitas.

"Jinyoung, tuan Lai mencarimu!" Jihoon mengabarkan sambil memiringkan wajahnya agar Jinyoung bisa melihat raut nestapa Jihoon dibalik tumpukkan map yang dibawanya keluar dari ruangan tuan Lai.

"Fuck!" Jinyong mengumpat tanpa suara lalu melihat pada pintu kaca ruang kerja tuan Lai dengan kesal.

"Cepatlah kesana sebelum semua orang menyalahkanmu karena tuan Lai merusak hari bahagia banyak orang," ujar Jihoon setelah menaruh tumpukan mapnya di meja kerjanya.

"Lalu bagaimana denganku? Siapa yang harus aku salahkan sejak berurusan dengannya aku bahkan tidak memiliki hari bahagia," omel Jinyoung sambil beranjak berdiri. Jihoon terkekeh mendengar temannya itu terus marah-marah.