"Budayakan VOTE sebelum membaca"
***
Sepulang sekolah Nanda tidak langsung pulang kerumah, melainkan main ke rumah Yulla.
"Yull.. Buku lo yang judulnya "I Hope You Love Me" mana? Gue mau pinjem!!" tanya Nanda sambil mencari cari buku dimeja belajar Yulla.
"Dirobek sama si Milea," Jawab Yulla malas. Nanda memandang datar. "Terus lo ga minta ganti? Itu buku gue belom selesai baca, Yull!" geram Nanda.
Yulla mengangkat pundaknya acuh.
"Uhmm Nan, Lo ga ngerasa aneh apa sama si Vinno ngomong kaya tadi? Dia kaya ngenalin lo kesemua orang bahwa lo tuh orang yang khusus, Nan!" Ucap Yulla.
Nanda memutar bola matanya jengah. "Nih, denger ya! Gue tuh lagi males bahas si Gubuk Es ga jelas kaya dia. Lagian juga gue ga peduli, mau gue khusus kek apa kek bodoamat!! Intinya HE IS MY ENEMY!! THE BIGGER ENEMY!!" ucap Nanda tegas.
"Tapi, lo kan anak baru Nan. Lo nggak tau dia aslinya kaya gimana!! Dia itu jarang debat sama cewe apalagi sampe teriak di kantin kaya tadi."
"Soalnya Vinno itu anti sama cewe. Nih, kalo lo mau tau. Semua cewe yang coba deketin dia pasti dia sebut CABE!!" lanjut Yulla sangat serius.
"Nih ya, Gue ngga peduli mau dia kaya apa. Mau dia manggil mereka apa. Lagian juga kan, gue ngga suka sama dia!! Secara Ananda Tunisha Gheovani ga mungkin suka sama GUBUK ES kaya dia!!" Remeh Nanda sambil menekan kata 'gubuk es'.
Yulla hanya mengangguk dan tersenyum menggoda. Yulla menatap Nanda sambil tertawa kecil.
"Kenapa lo?" Nanda mengernyitkan dahinya.
"Ngga."
"Oh."
***
"Gue balik ya.. Daaahhh! See you!" ucap Nanda saat masuk kedalam taxi yang dibalas lambaian tangan oleh Yulla.
Nanda mengalihkan pandangan kejalan kota Jakarta yang cukup ramai itu. Ia meresapi kata kata Yulla.
"Dia pikir gue takut kali sama Gubuk es kaya dia?!!" batin Nanda.
"Pasti ngga lah. Yakali. Gua kenal aja kaga "
"Lagian juga gua? Mana mungkin gue mau berurusan sama dia!! Ogah."
"Liat aja nanti gue bakal balas apa!!"
Sibuk memikirkan dan mencerna ucapan Yulla, Nanda sampai tidak sadar kalau Ia sudah sampai depan rumahnya.
"Neng sudah sampai." Kata Driver taxi sambil menepuk pundak Nanda.
Nanda terperangah. Kaget. "Oh i-iya pak.. Makasih." Nanda turun dan menepuk jidatnya pelan, "Ngapain gue harus mikirin tuh bocah!"
Nanda pun cepat cepat masuk kedalam rumah.
***
Bimo sibuk mencari akun sosial media Sang Gadis Angkuh. Siapa lagi jika bukan Ananda Tunisha Gheovani.
Sedangkan Putra sibuk mencari nomor Whatsapp milik Nanda. Dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ENEMY
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Banyak orang yang bilang Benci tidak beda jauh dengan Cinta. Dan terbukti dengan segala upaya melupakan tidak ada hasil nya. Berdekatan dengan Musuh yang tiba tiba datang untuk mengisi waktu luang? Asik? Seru? No garing? I...