"MAMPUSS!!"
Dan saat itu juga mata Wian mendapati mangsa yang sudah ia incar.
"Kita ketemu lagi!"
Hanum membulatkan matanya. Ia sangat takut melihat tatapan Wian.
Pak Kim mempersilahkan Wian untuk duduk di sebelah Rafly, karena hanya tempat itu yang kosong.
'Diumumkan untuk semua bapak/ibu guru pengajar, diharapkan menghadiri rapat di aula sekarang! Silahkan berikan pekerjaan tambahan kepada peserta didik!'
Semua murid langsung membulatkan matanya. Antara senang dan bahagia. Mereka akan merasakan jamkos. Jamkos yang dipenuhi oleh tugas.
"Baik anak-anak, sekarang kerjakan Lks halaman 7-13. Dikumpulkan pada saat jam kimia hari ini selesai!"
Semua murid menelan Saliva kasarnya. Mereka menatap LKS dengan tatapan nanar.
Pak Kim keluar dari kelas. Helaan dan cacian dari para murid mulai mengambang. Mereka gagal mendapatkan jamkos gratis.
Rafly membaca soal dengan sangat tragis. Ia sama sekali tidak paham.
Rafly mulai berfikir sedikit. Tiba-tiba saja ide cemerlang muncul di balik otaknya yang cerdas.
'Yap bener! Misi 2,3-dimetilpentana!'
Rafly langsung maju ke depan dengan membawa LKSnya. Semua mata tertuju pada Rafly. Ia menjadi sorotan.
"Untuk mempersingkat waktu!"
"Bagaimana kalau ngerjakan tugas ini sesuai dengan nomor absen?"
"Lalu tulis jawaban kalian di papan?"
"Misi ini sangat menghemat tenaga kalian!"
"Dan sangat membantu para pemikir pasif,, seperti Zeon!
Zeon membulatkan matanya tidak terima.
"Setuju?"
"SETUJUU!!"
Semua mulai mengerjakan tugasnya masing-masing. Hanum mengerjakannya dengan sangat lancar. 'Gampang banget ini sih!' Remeh Hanum di dalam hati.
Hanum melihat beberapa anak sudah maju ke depan sesuai dengan absennya. Hanum menatap jawabannya, ia meneliti lagi.
Hanum merasa jawabannya sudah sangat benar. Hanum mulai melonggarkan keadaan bangkunya dan melangkah ke depan.
Baru satu langkah dari bangkunya. Atma juga berdiri sambil membawa catatannya.
Brakk!!
Semua menoleh pada bangku yang tergeser. Hanum mengusap punggungnya. Sedikit panas dan sakit. Ia menabrak punggung Atma dengan sedikit keras.
Karena kalah postur tubuh, Atma tidak merasakan apa-apa tapi justru Hanum yang terpental hingga menabrak meja lain.
Atma menoleh,
"LO BUTA?"
"LO SENGAJA?
Hanum membalikkan badannya.
"NGAPAIN SIH LO DORONG MEJA GUA?"
"LIAT NIH JADI TUMPAH KAN?"
Wian membentak tepat di hadapan wajah Hanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupa
Teen Fiction"Kamu lupa" "Iya kamu lupa, tentang rasa ini yang dulu tumbuh dan sekarang.." "Sekarang?" "Sekarang kamu lupakan begitu saja" Dahi Hanum mengernyit sebentar. Rasa? Lupa? Dia tidak mengerti. Sedangkan Atma, ... Haiii:v Ayo baca ceritaku. 💙💙 s...