⭐🌙Dark 1⭐🌙

530 40 1
                                    


Happy Reading

Eunha benci malam hari. Duduk ditepi ranjang Eunha merasa malam selalu membuat dirinya kembali membuka luka, ditambah hujan deras malam ini membuatnya makin gelisah, dingin mulai membuatnya cemas meskipun AC sudah ia matikan. Tapi Eunha bersyukur lukanya hanya terbuka pada malam hari yang artinya orang lain tak mampu melihat kerapuhannya. Jadi Eunha juga berterimakasih karena malam juga membantunya untuk menyembunyikan luka.

Eunha mengalihkan pandangannya dari jendela ketika musik klasik yang terputar di ponselnya terhenti. Yang artinya sudah cukup baginya untuk membuka luka dengan mengingat kenangan lama.

Sebetulnya memang tak ada gunanya mengingat masa lalu apalagi masa lalu yang menyakitkan, tapi bagi Eunha yang takpernah membagi lukanya pada siapapun, hal itu tentu lebih baik daripada ia harus membaginya dengan orang lain. Lagipula jika ia bercerita pada orang lain belum tentu orang lain akan mengerti bahkan jika orang itu Yeri sekalipun. Jadi Eunha rasa tak ada salahnya membagi luka dengan keheningan malam dan riuh hujan.

'ting'

Denting pada ponsel Eunha menandakan ada pesan yang masuk. Ia segera membuka password ponselnya kemudian ia mulai memperbaiki duduknya menjadi bersandar pada kepala ranjang. Nama Yeri tertera di ponselnya. Kira-kira apa pesan yang gadis itu kirimkan pada Eunha.


Yeri
Eunha, kok belum tidur?
Udah jam 11, besok ulangan kan??


Otomatis Eunha kembali menoleh ke jendela. Perhatian kecil seperti ini terkadang membuat Eunha ingin menangis. Yeri tak mengenal Eunha sepenuhnya meskipun mereka sudah bersama sejak kecil. Masa lalu membuat Eunha berpikir begitu. Jika Yeri tahu siapa dirinya yang sebenarnya ia akan menjadi bagian buruk dalam hidup Yeri.

Sadar jika diluar masih hujan Eunha segera mengetikan balasan pada Yeri.


Eunha
Lo ngapain dibalkon?
Tidur sana, hujan jg ntar lo masuk angin.

Menerima jawaban Eunha, Yeri yang berada diseberang sana mencebikkan bibirnya kemudian berjalan masuk kekamarnya dengan kaki yang dihentakkan.

"Henha mah hemang hahat." kemudian Yeri segera menutup pintu balkon.

Eunha yang melihat Yeri sudah masuk kekamarnya dan tak mendengar apa yang Yeri katakan segera mematikan lampu dan beranjak kealam mimpi.

Sejenak ia melupakan lukanya dan membiarkan gelap malam menutup sendunya.

💜💜

Pagi ini Eunha kesekolah sendirian karena Yeri diantar oleh papanya. Gerimis kecil membuat Yeri dilarang untuk berangkat kesekolah berjalan kaki meskipun menggunakan payung. Bukan karena ingin memanjakan Yeri tapi karena daya tahan tubuh Yeri memang tak sekuat Eunha. Tadinya Yeri juga mengajak Eunha agar berangkat satu mobil dengannya tapi Eunha menolak dengan alasan ia ingin jalan kaki dan mamanya juga sudah membawakannya payung.

Setelah meletakan payung nya di rak yang biasa digunakan para siswa untuk meletakan helm Eunha segera menuju kekelas. Ia sudah melihat Yeri menunggunya didepan pintu kelas.

I Can be a Bitch [Eunkook ft. 97Line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang